Presiden (tak) Lumrah

Publish

12 January 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
1072
Sumber Foto BBC

Sumber Foto BBC

Presiden (tak) Lumrah

Oleh Ahsan Jamet Hamidi, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Legoso, Tangerang Selatan

Menjelang pemilihan presiden, saya membaca banyak kisah tentang kehidupan pribadi para presiden dari beberapa negara. Cerita hidup presiden Uruguay, Jose Mujica, cukup menarik. Politisi sekaligus mantan pemberontak Tupamaros bersenjata berhaluan kiri ini sarat dengan kepiluan. Di tubuhnya ada 6 bekas luka tembakan. Dia pernah mendekam selama 14 tahun di penjara yang sebagian besar masa penahanannya dilalui dalam kondisi sangat buruk dalam sel isolasi.

Presiden 77 tahun ini dijuluki sebagai presiden termiskin di dunia. Bagaimana tidak, dia telah mendonasikan 90 persen gajinya (12.000 US$ setara dengan 186 juta rupiah) untuk berbagai kegiatan amal. Dia pun menolak tinggal di kediaman resmi kepresidenan, tetapi memilih tinggal di tanah pertanian di luar ibu kota yang jalan menuju kediamannya belum beraspal.

Rumahnya hanya dijaga oleh dua polisi dan seekor anjing berkaki tiga. Dia terbiasa menyopiri sendiri mobil VW Beetle keluaran 1987 miliknya. Biasa pergi sendiri di jalan-jalan umum, masuk bar, membeli minuman atau kopi, sama seperti warga lainnya. Ia dan istri menanam sendiri bunga-bunga di lahan pertaniannya. Hasil tanaman itu telah menjadi pemasukan tambahan bagi keluarganya. Batinnya terasa lebih baik setelah ia bisa mendonasikan sebagian besar gajinya sebagai presiden kepada rakyat miskin. Setiap bulan Mujica hanya menerima uang kurang dari Rp 800.000. 

"Saya disebut presiden termiskin di dunia, tetapi saya tak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk menjaga gaya hidup mewahnya dan selalu menginginkan lebih," ujarnya sambil duduk di kursi tua di rumah sederhana yang selalu terbuka, sambil memandangi tanaman di kebunnya.

Kekayaan pribadi yang diumumkan berjumlah US$ 1.000 setara dengan 15,5 juta rupiah, saat dilantik menjadi presiden pada tahun 2010. Setelah ditambah dengan aset istrinya berupa tanah, traktor, dan sebuah rumah, kekayaannya mencapai 215.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,3 miliar rupiah. Jumlah yang terbilang sedikit dibandingkan dengan kepala negara lain. Di Indonesia misalnya, kekayaan Pak Jokowi konon mencapai 82 miliar. Menurut catatan dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 17 Maret 2023.

Meski gaya hidup sederhanannya banyak menuai pujian, Mujica dinilai belum berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperbaiki pelayanan publik, khususnya untuk urusan kesehatan dan pendidikan. Popularitasnya terus menurun namun ia tidak kuatir, karena Undang-undang Uruguay membatasi masa jabatan presiden hanya satu kali. Jabatannya berakhir pada 2014 tanpa ada catatan korupsi.  

Cerita di atas kontras dengan kisah presiden Haiti, Jean-Claude Duvalier. Dia diangkat menjadi presiden dalam usia muda 19 tahun, karena warisan dari ayahnya Dr François (Papa Doc) Duvalier yang meninggal mendadak. Sebelumnya, sang ayah telah memproklamirkan dirinya sebagai presiden seumur hidup dan menyatakan bahwa putra sulungnya adalah pewaris tunggal. Sejak itu, ia sering diajak sang ayah berkeliling dunia. Dia sangat menikmati gemerlap dunia malam di setiap kota kota besar dunia yang disinggahi.  

Berbeda dengan ayahnya yang mengelola rezim tiraninya dengan kekuatan mistik, takhayul yang menyeramkan, Duvalier muda dikenal sebagai playboy kaya raya penuh kuasa. Ia berkeliling kota dengan mobil sport termahal di Negeri itu. Gaya hidupnya sangat kontras dengan sebagian besar warga Haiti yang miskin. Untuk menyempurnakan kesan berkelasnya, dia menikahi Michelle Bennet, putri seorang pengusaha terkemuka. Upacara pernikahannya sangat mewah, menghabiksan biaya $ 3 juta. Biaya pernikahan yang paling mahal dalam catatan Guinness Book of Record saat itu.

Di bawah kuasannya perekonomian Haiti jatuh, kemiskinan merebak, gelombang pengungsi di pantai Florida tak terbendung. Ronald Reagan menghentikan bantuan keuangan. Demonstrasi besar muncul di seluruh pulau, mereka meneriakkan perubahan dan melakukan berbagai aksi kerusuhan. Sang presiden yang tidak pernah punya pengalaman menghadapi masalah dan kesulitan dalam hidupnya, tidak mampu mengendalikan situasi. Dia menyerah dan memilih minggat. Upaya terakhirnya adalah terbang ke Perancis dengan bantuan militer Amerika sambil membawa uang sebesar $ 200 juta. Ia tinggal di pengasingan, sementara pemerintah baru Haiti terwarisi kerusuhan, konflik, hutang dan kemiskinan. Transparency International mencatat jumlah uang yang diduga digelapkannya mencapai US$ 800 juta.

Pemimpin Hebat

Dari kisah kedua presiden di atas, pembaca bisa menyimpulkan hikmah yang bisa dipetik. Saya memberi catatan sederhana. 

Pertama, korupsi mampu menghancurkan negara beserta peradaban luhurnya. Korupsi, nyaris tidak dilakukan oleh para fakir miskin yang hidupnya selalu kesulitan dalam memenuhi hajat dasarnya. Sebaliknya, korupsi hampir pasti dilakukan oleh para pemilik jabatan, pangkat, kuasa dan harta berlimpah. Korupsi, adalah wahana untuk memenuhi keserakahan dan menyempurnakan kemewahan hidup yang sudah ada dan melekat di dalam dirinya. 

Kedua, pemimpin kuat akan lahir dari pengalamannya dalam menaklukkan berbagai kesulitan dan tantangan hidup. Kemampuannya membangun kekuatan mental hingga mampu mengatasi segala bentuk kesulitan dalam dirinya akan mejadi pengalaman batin yang sangat berharga. Ia tidak pernah bisa didapatkan jika tidak mengalaminnya. Pemimpin hebat adalah yang dekat dengan problematika rakyat, yang kakinnya menginjak bumi. Bukan mereka yang hidupnya selalu dilingkupi sanjungan, puja puji dari orang lain karena takut akan kebesaran dan kuasa keluarganya.   


Komentar

anis ma'ruf

mencerahkan tulisannya

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Humaniora

Oleh: Cristoffer Veron Purnomo Dari ufuk timur Indonesia, tepatnya di Merauke, ada salah satu kader....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Humaniora

Sajadah Kirman  Cerpen Ichsan Nuansa Asyhadu al Laa Ilaaha Illallah... Suara adzan Rido melun....

Suara Muhammadiyah

26 April 2024

Humaniora

Cerpen: Suratini Eko Purwati Ada tetangga, penduduk asli kampung menjual rumah keluarga dan ada pen....

Suara Muhammadiyah

8 September 2023

Humaniora

Cerpen Hamdy Salad Kalau saja seluruh media masa di negeri antah barantah itu tidak pernah menulis ....

Suara Muhammadiyah

20 October 2023

Humaniora

Bahagia Bersama 'Aisyiyah Oleh: Amalia Irfani, LPPA PWA Kalbar Bahagia merupakan keinginan atau tu....

Suara Muhammadiyah

14 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah