• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Maret 31, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Gus Mus: NU dan Muhammadiyah Punya Banyak Kesamaan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
9 Februari, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Gus Mus: NU dan Muhammadiyah Punya Banyak Kesamaan
Share

 

Yogyakarta- Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dan Persyarikatan Muhammadiyah telah didaulat sebagai dua sayap kekuatan umat Islam di Nusantara. Ajaran Islam rahmatan lil alamin yang diusung oleh kedua organisasi ini telah mewarnai pelosok negeri semenjak zaman sebelum bangsa Indonesia merdeka, dan berlanjut hingga hari ini. Kedua organisasi ini melakukan dakwah dengan bijak, mengajak dengan hikmah dan mau’idlah hasanah.

Baca Juga

Deni Asy’ari: Satukan Persamaan Melalui Baitul Arqam

Suara Muhammadiyah dan PT Teknoreka Inovasi Nusantara MoU Kerjasama Platform E-News dan Bookstore Digital

“Sinergi antara NU dan Muhammadiyah sebenarnya sudah dimulai oleh para pendiri. KH. Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari itu sepantaran. Kemudian keduanya belajar di Hijaz bersama-sama, kepada guru yang sama, yaitu Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabaui, ulama dari Padang,” demikian dikatakan KH. Mustafa Bisri atau kerap disapa Gus Mus dalam acara Seminar Nasional di Aula Prof. KH. Abdul Kahar Muzakkir, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, pada Sabtu (6/2).

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang itu, setidaknya ada tiga modal utama sebagai alasan mengapa sinergisitas antara NU dan Muhammadiyah merupakan suatu kemutlakan. Modal pertama, baik NU maupun Muhammadiyah memiliki tradisi pendalaman ilmu-ilmu keislaman yang otentik. “Baik Kyai Hasyim Asya’ri dan KH Ahmad Dahlan memilki jalur sanad keilmuan yang sama. Memiliki ilmu yang menyamudera. Adanya tradisi keilmuan seperti ini berimbas pada perilaku keagamaan di kalangan NU dan Muhammadiyah yang tidak mudah kagetan. Tahu bahwasanya perbedaan adalah suatu fitrah,” ujar Kyai sekaligus sastrawan yang dilahirkan di Rembang, pada 10 Agustus 1944 itu.

Modal kedua adalah bahwa keduanya memiliki gelora hubb al-watan. Tokoh-tokoh dari dua ormas ini banyak yang menjadi pemimpin dan terlibat semenjak awal perjuangan kemerdekaan. Dikatakan Gus Mus, “Kedua organisasi ini sama-sama mencintai Indonesia. Tanah Indonesia menjadi rumah bersama bagi NU dan Muhammadiyah. Seorang pengamat pernah mengatakan kalau saja tidak ada NU dan Muhammadiyah maka tidak ada NKRI”.

Adapun modal ketiga yaitu kedua organisasi ini memiliki ruh al-dakwah yang sama. Menurut mantan Rais ‘Am PBNU ini, NU dan Muhammadiyah berdakwah dengan semangat mengajak, bukan menghakimi. Dakwah dengan cara-cara bijaksana seperti ini membuat penduduk Nusantara tempo dulu mau menerima ajaran Islam secara lapang dan damai.

Di bagian lain, Gus Mus sempat mengingatkan peserta seminar tentang event serupa yang pernah digelar di UII pada tahun 1990. Ketika itu yang menjadi pembicara adalah KH. Abdurrahman Wahid sebagai ketua PBNU dan KH. Ahmad Azhar Basyir, ketum PP Muhammadiyah. Menurut Gus Mus, event yang mendekatkan antara NU dan Muhammadiyah seperti ini harus lebih sering digelar.

Seminar yang mengangkat tema “Sinergi NU dan Muhammadiyah Membangun Peradaban Rahmatan Lil Alamin” kali ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu KH. Mustafa Bisri dari NU dan Prof. Dr. Syafiq A. Mughni selaku ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Turut hadir dalam acara yang mendapat antusiasme yang sangat luar biasa itu, rektor Universitas Islam Indonesia Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam UII Drs. Tamyiz, MA, Ph.D., dan para tamu undangan lainnya. (M. Ridha Basri)

Tags: featuredGus MusmuhammadiyahNUOpiniOrtomumat islam
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari: Satukan Persamaan Melalui Baitul Arqam
Berita

Deni Asy’ari: Satukan Persamaan Melalui Baitul Arqam

30 Maret, 2023
Suara Muhammadiyah dan PT Teknoreka Inovasi Nusantara MoU Kerjasama Platform E-News dan Bookstore Digital
Berita

Suara Muhammadiyah dan PT Teknoreka Inovasi Nusantara MoU Kerjasama Platform E-News dan Bookstore Digital

30 Maret, 2023
Propaganda Penetapan Awal Waktu Subuh dan Awal Bulan Hijriah di Indonesia
Opini

Propaganda Penetapan Awal Waktu Subuh dan Awal Bulan Hijriah di Indonesia

29 Maret, 2023
Next Post
Dua Wakil Ketua PWM Sumbar Raih Gelar Doktor

Dua Wakil Ketua PWM Sumbar Raih Gelar Doktor

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In