• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, April 22, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Berita

Serukan Jihad dengan Pena

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
25 Februari, 2019
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
BTDLA2

Film BTDLA2 Jadi Perbincangan di Turki

Share

Sering kali kita umat Islam, menyempitkan makna jihad dengan arti perang. Konsekuensinya, berperang adalah mengangkat senjata. Terlebih lagi stigma yang kadangkala dibangun oleh orang-orang yang tidak begitu memahami agama Islam, sehingga mengidentikan Islam dengan agama yang mengajarkan kekerasan. Seperti halnya pengalaman yang pernah dialami oleh Rangga Almahendra Ph.D, ketika bermukim di Eropa. “Saat saya belajar di Wienna (Austria), sulit sekali mencari makanan halal, selain itu stigma agama teroris terhadap Islam, juga masih terasa,” terangnya dalam acara rutin Kajian Malam Sabtu (Kamastu).

Acara yang digawangi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta ini, mengisi kajian dengan bedah film “Bulan Terbelah di Langit Amerika”. Bertempat di gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta, ruangan tampak penuh sesak oleh hadirin yang kebanyakan adalah anak muda. Diawali dengan nonton bareng film “Bulan Terbelah di Langit Amerika” terlebih dahulu, acara Kamastu kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Tak tanggung-tanggung, yang menjadi pemantik diskusi adalah Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra sendiri.

Baca Juga

Meneropong Sejarah Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta

Meriahkan Milad, SD Muhammadiyah Karangturi Gelar Festival

Dalam diskusi tersebut, Rangga Almahendra menyerukan pada kaum muda untuk berjihad dengan pena. “Yang sedang kita alami saat ini adalah maraknya pemberitaan yang menyudutkan umat Islam, dimana kita dikesankan saling berebut kekuasaan, dibuat ragu dengan agamanya, dan saling bertengkar untuk urusan remeh,” jelas suami Hanum Salsabiela Rais ini. “Oleh karena itu, mari kita suarakan aspirasi tentang Islam yang sebenarnya, dengan pena,” tambahnya. “Kalau dulu Musa punya tongkat, sekarang kita punya pena yang bisa digunakan untuk mengangkat derajat umat Islam,” tandasnya sembari mengisahkan Musa yang mempunyai tongkat sakti untuk menyelamatkan umatnya dari kejaran Fir’aun. (GR-ed Th)

Tags: Angkatan Muda MuhammadiyahKajian Malam Sabtu (Kamastu).Yogyakarta
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Pejuang Kemerdekaan
Berita

Meneropong Sejarah Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta

1 Maret, 2020
Meriahkan Milad, SD Muhammadiyah Karangturi Gelar Festival
Berita

Meriahkan Milad, SD Muhammadiyah Karangturi Gelar Festival

16 Februari, 2020
Syawalan AMM DIY
Berita

Syawalan AMM DIY

1 Juli, 2019
Next Post
Nadzar

Iman dan Konsekuensinya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In