• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Februari 4, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Murji’ah: Menjauhi Konflik

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
30 Maret, 2016
in Kolom
Reading Time: 2 mins read
A A
0
una

Ilustrasi

Share

Oleh: Budi Asyhari-Afwan

Pasca terbunuhnya Utsman bin Affan, muncul perbedaan pendapat politik di kalangan umat Islam. Pandangan politik itu kemudian merembet ke persoalan kalam (teologi). Bukan lagi persoalan siapa yang berhak menggantikan Utsman bin Affan, melainkan bagaimana status hukum bagi pembunuh Utsman bin Affan: kafirkah? Masih mukminkah? Dosa besarkah? Dan seterusnya.

Baca Juga

Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi: Sisi Pandang Komprehensif

Istiqamah yang Menggembirakan Dikaji dalam Jihad Pagi

Murji’ah muncul dilatarbelakangi oleh persoalan politik, yaitu persoalan khilafah (kekhalifahan). Setelah terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, umat Islam pecah dalam dua kelompok besar: Ali dan Mu’awiyah. Kelompok Ali pun pecah dalam dua golongan: golongan yang setia membela Ali (disebut Syiah) dan golongan yang keluar dari barisan Ali (disebut Khawarij).

Ketika berhasil mengungguli dua kelompok lainnya, yaitu Syiah dan Khawarij, dalam merebut kekuasaan, kelompok Mu’awiyah membentuk Dinasti Umayyah. Syi’ah dan Khawarij bersama-sama menentang kekuasaannya. Syi’ah menentang Mu’awiyah karena dianggap telah merebut kekuasaan yang seharusnya milik Ali dan keturunannya. Sementara Khawarij tidak mendukung Mu’awiyah karena dinilai menyimpang dari ajaran Islam. Dalam pertikaian tersebut, masing-masing saling mengafirkan kelompok lain.

Di tengah suasana pertikaian ini, muncul sekelompok orang yang menyatakan diri tidak ingin terlibat dalam pertentangan politik tersebut. Kelompok inilah yang kemudian berkembang menjadi golongan Murji’ah.

Murji’ah berasal dari kata arja’a, yarji’u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan konflik politik antara Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Oleh karena itu, mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang dianggap kafir di antara ketiga golongan tersebut.

Persoalan yang memicu Murji’ah menjadi golongan sendiri adalah terkait dengan penilaian mereka terhadap pelaku dosa besar. Menurut Murji’ah, manusia tidak berhak dan tidak berwenang menghakimi seorang mukmin yang melakukan dosa besar, apakah mereka akan masuk neraka atau surga. Masalah ini mereka serahkan kepada keadilan Tuhan kelak. Mereka menunda penilaian itu sampai hari pembalasan tiba.

Bermula dari terbunuhnya Utsman bin Affan, saat itu terjadi perdebatan mengenai hukum orang yang berdosa besar (pembunuh Utsman). Kaum Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tidak boleh serta merta disebut kafir selama ia tetap mengakui Allah SWT sebagai Tuhannya dan Muhammad SAW sebagai rasul-Nya. Pendapat ini berlawanan dengan kaum Khawarij yang mengatakan bahwa orang Islam yang berdosa besar adalah kafir.

Bagi golongan Murji’ah, yang terpenting dalam kehidupan beragama adalah aspek iman dan kemudian amal. Jika seseorang masih beriman berarti dia tetap mukmin, bukan kafir, meskipun ia melakukan dosa besar. Adapun hukuman bagi dosa besar itu terserah kepada Tuhan, akan ia ampuni atau tidak. Tokoh-tokoh masa itu yang tergolong dalam Murji’ah adalah Abu Hasan al-Shalihi, Yunus bin al-Namiri, Ubaid al-Muktaib, Ghailan al-Dimasqy, Bisyar al-Marisi, dan Muhammad bin Karram.

Tags: featuredIslamKaum KhawarijkonflikMurji’ahPolitikUtsman bin Affan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi: Sisi Pandang Komprehensif
Opini

Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi: Sisi Pandang Komprehensif

12 Januari, 2023
Istiqamah yang Menggembirakan Dikaji dalam Jihad Pagi
Berita

Istiqamah yang Menggembirakan Dikaji dalam Jihad Pagi

1 Januari, 2023
Jihad Menghadapi Orang Musyrik
Berita

Kapita Selekta Putusan dan Fatwa Tarjih: Akhlak Kepada Allah

29 Desember, 2022
Next Post
Prof Dr HM Din Syamsudin : Muhammadiyah Harus Mandiri

PDM dan PDA Tapin Adakan Musda Bersama

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In