• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Juli 1, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kelanjutan Kasus Siyono, PP Muhammadiyah; Advokasi belum Selesai

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
4 Mei, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
2
Kelanjutan Kasus Siyono, PP Muhammadiyah; Advokasi belum Selesai
Share

SEMARANG,suaramuhammadiyah.com—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Dr. Busyro Muqoddas, MHum, menyatakan bahwa advokasi menuntut keadilan terhadap Siyono masih belum selesai. Sampai saat ini, pihak PP Muhammadiyah dan tim LSM yang terlibat masih menunggu hasil sidang kode etik kasus Siyono yang digelar Divisi Provesi dan Pengamanan Polri yang digelar pada Rabu (20/4/2016). Sidang itu dilaksanakan untuk mengusut tewasnya Siyono, warga Klaten, saat dalam pengawasan dua anggota Densus 88 Antiteror awal Maret lalu.

“Saat ini kita sedang memperbanyak kawan. Banyak LSM dan beberapa Universitas yang bergabung untuk melanjutkan advokasi. Untuk sementara kita masih menunggu hasil sidang Divisi Provesi dan Pengamanan mengadili dua anggota densus yang menangani Siyono. Setelah itu, kami akan bergerak lebih gencar lagi,” ujar M. Busyro Muqoddas ketika ditanya suaramuhammadiyah.com, di acara Halaqah Fikih Antiterorisme di Universitas Muhammadiyah Semarang, pada Selasa (4/5/2016).

Baca Juga

Tanwir Putuskan Muktamar ke-48 Sepenuhnya Luring

Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah, Haedar Minta Semua Pihak Melihat Musibah dengan Penuh Kearifan

Menurut Busyro Muqoddas, tindakan PP Muhammadiyah mengadvokasi kasus Siyono murni sebagai tindakan membantu negara dan menegakkan keadilan bagi warga negara. “Jika kemarin PP Muhammadiyah dan Komnas HAM tidak melakukan kritik, maka akan meluas dan ketidakadilan akan leluasa. Kekuatan densus sangat kuat. Termasuk pendanaannya yang masih belum terbuka,” ungkapnya.

Terorisme menurut Buyro secara umum disebabkan oleh dua hal; karena ketidakadilan dan distribusi sumber daya alam dan kedua karena politik negara. “Untuk konteks Indonesia, banyak kasus terorisme yang hasil rekayasa intelijen,” ujar penulis buku Hegemoni Rezim Intelijen.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Muhammadiyah harusnya terus berperan membantu pemerintah dalam upaya menangani terorisme. Pihaknya mengakui mungkin jika sewaktu-waktu ada anggota Densus yang melakukan kesalahan prosedur atau kekeliruan, sebagai suatu hal yang harus dievaluasi. “Tentang Siyono, ada salah di sana sini terus kita evaluasi. Mungkin saja ada anggota densus yang sedikit emosi. Bisa bapak bayangkan, jumlah anggota densus hanya 200 orang, dan harus menangani banyak kasus dan berbulan-bulan tidak ketemu anak istri. Sekarang sedang kita tambah secara pertahap menjadi 1000,” kata Luhut di hadapan para peserta seminar Halaqah Fikih Anti Terorisme. (Ribas)

Tags: advokasiantiterorismeBNPTBusyro MuqoddasfeaturedmuhammadiyahPenanggulangan TerorismeSemarangSiyonosuara muhammadiyahTeror
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Tanwir Putuskan Muktamar ke-48  Sepenuhnya Luring
Berita

Tanwir Putuskan Muktamar ke-48 Sepenuhnya Luring

30 Juni, 2022
Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah, Haedar Minta Semua Pihak Melihat Musibah dengan Penuh Kearifan
Berita

Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah, Haedar Minta Semua Pihak Melihat Musibah dengan Penuh Kearifan

30 Juni, 2022
Keputusan Tanwir
Berita

Pidato Iftitah Haedar Nashir dalam Tanwir Muhammadiyah – ‘Aisyiyah 2022

30 Juni, 2022
Next Post
BNPT Apresiasi Fikih Anti Terorisme

BNPT Apresiasi Fikih Anti Terorisme

Comments 2

  1. Ogit Mabrur says:
    6 tahun ago

    Sudah saatnya kebenaran terungkap. Memang harus ada penyeimbang, dan Muhammadiyah telah tepat sasaran..

    Balas
  2. muhammad suud says:
    6 tahun ago

    tantangan muhammadiayah abad ke 2, harus lebih sabar dan istiqomah

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In