• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Maret 24, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Busyro Muqoddas Harapkan Kerjasama Muhammadiyah dan NU

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
5 Mei, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
0
Busyro Muqoddas Harapkan Kerjasama Muhammadiyah dan NU
Share

SUARA MUHAMMADIYAH—Tak ada yang menafikan bahwa Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama’ (NU) adalah organisasi masyarakat Islam yang besar di Indonesia. Keberadaanya turut mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam wilayah publik, banyak tokoh dari kedua ormas ini yang memberi pengaruh signifikan dari masa ke masa. “Maka dari itu, saya berharap Muhammadiyah dan NU ini bisa terus membangun ukhuwwah”, kata Dr. Busyro Muqoddas dalam sesi diskusi fikih anti terorisme.

 Tantangan yang harus dihadapi bangsa saat ini, salah satunya adalah persoalan terorisme. Menurut pengamatan Dr. Busyro, adanya tindakan terorisme disebabkan oleh dua hal. Yakni terorisme karena ketidakadilan, dan terorisme yang menjadi proyek negara. Terorisme model pertama, biasanya disebabkan ketimpangan akses ekonomi. Hingga melahirkan kesenjangan antara si kaya dan miskin. Lazim terjadi di daerah yang kaya akan sumber daya alam atau mineral. Seperti halnya PT Freeport di Papua. Sementara terorisme model kedua ini, disebabkan pemerintah membiayai kelompok tertentu untuk menciptakan kekisruhan di masyarakat. Terkait siapa saja nama kelompoknya, dan bagaimana skemanya, dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) ini berkata, “semua ada dalam disertasi saya yang telah dibukukan.”

Baca Juga

Kolaborasi Muhammadiyah dan NU untuk Aksi Strategis Keagamaan

Muhammadiyah Jatim: Sukseskan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo

Terkait modus yang digunakan oleh kelompok teroris tersebut, Busyro menyebutkan jalannya melalui brainstorming dan brainwashing. Muhammadiyah dan NU sudah berperan melalui pendidikan agama untuk menghadapi modus cuci otak tersebut. Hanya saja pendidikan belum cukup. Busyro menambahkan, “perlu perumusan bersama antara Muhammadiyah dan NU soal nahi munkar di wilayah publik”, terangnya. Bisa dimulai dengan memberi kritik konstruktif terkait kebijakan pemerintah dalam menanggulangi terorisme. Yang dimana dalam hal ini, pemerintah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan juga Densus 88. Kerjasama ini mutlak diperlukan, mengingat negara dalam kondisi yang tidak stabil. Istilah Dr. Busyro, “negara kita sedang sulit membedakan mana yang baik dan buruk.” (GR)

Tags: antiterorismeDensus 88featuredfikih anti terorismeMajalahMuhamamdiyahNUPenanggulangan TerorismeSuara MuhamamdiyahTerorisme
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Kolaborasi Muhammadiyah dan NU untuk Aksi Strategis Keagamaan
Berita

Kolaborasi Muhammadiyah dan NU untuk Aksi Strategis Keagamaan

6 Februari, 2023
sukadiono
Berita

Muhammadiyah Jatim: Sukseskan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo

2 Februari, 2023
Gus Ipul Beri Hadiah Sepeda di Gowes Bareng Warga Muhammadiyah Pasuruan
Berita

Gus Ipul Beri Hadiah Sepeda di Gowes Bareng Warga Muhammadiyah Pasuruan

25 Oktober, 2022
Next Post
Taklukkan Dunia Cyber, Majelis Tabligh Launching Pusat Data Online

Taklukkan Dunia Cyber, Majelis Tabligh Launching Pusat Data Online

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In