• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Juli 7, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Generasi Berkemajuan (Refleksi Milad IPM ke-55)

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
17 Juli, 2019
in Kolom
Reading Time: 3 mins read
A A
1
Generasi Berkemajuan (Refleksi Milad IPM ke-55)
Share

Oleh: Azaki Khoirudin

Pada tanggal 18 Juli 2016 hari ini, Ikatan Pelajar Muhammadyah (IPM) genap berusia 55 tahun Miladiyah. Usia yang sudah cukup dewasa dan matang untuk ukuran sebuah organisasi kepemudaan di leval pelajar. Milad kali ini mengangkat tema “Menggerakkan Daya Kreatif, Mendorong Generasi Berkemajuan” Sebuah tema yang sangat relevan dengan kondisi generasi muda bangsa. Sejak kelahirannya tahun 1961 silam, IPM terus berbenah, mulai dari merangkak, berdiri, berjalan, hingga mampu berlari melakukan transformasi gerakan. IPM begeliat dan bergulat dengan realitas.

Baca Juga

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Baca: Ucapan dan Harapan Para Tokoh untuk Milad IPM ke-55 Hari ini

Sudah menjadi takdir sejarah bahwa IPM merupakan organisasi sayap gerakan Muhammadiyah di kalangan pelajar. Ketika berbicara IPM secara ideologis, tentu tidak bisa melepaskan diri dari induknya yaitu Muhammadiyah. Sebagai gerakan pelajar Muhammadiyah, paham ke-Islaman IPM pun harus merujuk kepada pemahaman Islam ala Muhammadiyah, yakni “Islam Berkemajuan”.

Refleksi Gerakan

Sebagai organisasi yang mempunyai basis massa pelajar, IPM harus memahami siapa pelajar itu, apa, bagaimana, serta mengapa  berbagai macam persoalan muncul di tengah-tengah dunia pelajar. Aneh dan lucu, bila mengklaim dirinya aktivis IPM namun tidak mampu memahami secara mendalam (radical) seluk-beluk “pelajar” baik secara filosofis, sosiologis, psikologis, bahkan politis.

Sebagai gerakan yang menjadikan “pena” sebagai simbol gerakan. QS Al-Qalam ayat 1 sebagai landasan perjuangan. Maka kader-kader IPM tidak boleh malas dalam “mendialektikakan” antara pemikiran dan praktek gerakan. Jika demikian, maka sebuah IPM lambat laun, pelan namun pasti akan mengalami stagnasi, kejumudan, pendangkalan, birokratis, dan tidak peka terhadap realitas yang sedang mengalami perubahan. Aktivitas IPM akhirnya hanya menjadi rutinitas balaka tanpa ada relevansi terhadap realitas.

Baca: IPM Laren Siapkan Pelajar Berkemajuan

Sebaliknya jika IPM mampu mampu melakukan praktek refleksi-aksi atau aksi-refleksi secara simultan dan seimbang, maka IPM akan terus bergerak melakukan inovasi kreatif untuk menjawab persoalan pelajar. Tentu, apa yang dipersoalkan oleh gerakan pelajar satu dengan yang lainnya akan berbeda. Karena hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan gerakan. Paradigma inilah yang menentukan persepsi atau cara pandang seorang aktivis dalam melihat problem. Benar-salah, baik-buruk, masalah atau solusi, semua tergantung dengan paradigma yang digunakan.

Yang perlu digaris bawahi adalah, bahwa keberlanjutan gerakan IPM tentu dipengaruhi oleh ide, gagasan, pemikiran serta paradigma yang terus bergulir dalam tubuhnya. Dalam sejarah telah terjadi transformasi paradigma gerakan sebagai respons terhadap realitas yang selalu berubah. Era Orde Baru I IPM memiliki paradigma Tri Tertib (tertib Ibadah, tertib belajar, dan tertib berorganisasi), era Orde Baru II IPM memiliki paradigma GATK (Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan), era Reformasi IPM mendeklarasikan Manifesto GKT (Gerakan Kritis-Transformatif), dan pasca Reformasi IPM dikenal sebagai “Gerakan Pelajar Berkemajuan”.

Gerakan Berkemajuan

Muktamar ke-19 2014, IPM telah menegaskan paradigma gerakannya sebagai gerakan ilmu, yang dibingkai dalam “Gerakan Berkemajuan”. Tantangan-tantangan yang dihadapi IPM tentu selalu dinamis dan unik. Siapapun yang ber-IPM harus mampu “menemukan kenunikannya”. Selanjutnya IPM harus mampu menggerakkan daya dan kekuatannya melalui banyak strategi kreatif. Dengan meminjam konsep Fauzan A Sandiah (2016) –ketua Tim Materi Muktamar ke-20 IPM–, Era IPM yang baru bersandar pada dua kata kunci penting sebagai cara merawat daya-kreatifnya, yaitu berbagi (sharing) dan kolaborasi. Inilah dua hal yang harus dimiliki generasi berkemajuan hari ini.

Baca: IPM Ajak Adu Kreatifitas dalam Lomba Desain Logo Muktamar XX

Generasi Berkemajuan ditandai oleh keberhasilannya menemukan ruang diri (keunikan) yang selalu relevan dengan semangat zaman. Generasi berkemajuan mampu “mendorong pada kebaikan, dan mencegah kemungkaran” (amar ma’ruf nahyi munkar). Etos kolaborasi dan etos berbagi menjadi kekuatan atau daya gerak untuk memperkuat proses transformasi sosial budaya, ekonomi, dan politik.

Menurut hemat saya, paling tidak ada lima syarat untuk menjadi generasi berkemajuan sebagai mana semangat QS Al-Ashr. Pertama, bepikir melampuai zaman (futuristik, ashr). Kedua, tauhid murni, sebagai dasar aktivisme. Bahwa segala kegiatan sebagai bentuk pengabdian terhadap Allah Swt. Ketiga, pelembagaan ide kreatif menjadi kerja-kerja peradaban (amal shaleh). Keempat, bersikap kolaboratif dan berbagai dengan berbagai pihak sebagai kehendak murni mendorong kemajuan kehidupan (tawasau bil haq). Kelima, toleran, rendah hati, menebar cinta, dan kasih perdamaian dengan semua makluk (tawasau bis shabr).

Demikianlah sekelumit apa yang dapat saya tuangkan dalam tulisan ini dalam rangka menyambut milad IPM ke-55. Semoga IPM selalu jaya, maju, berprestasi dan menginspirasi. Nuun Wal Qalami Wa Maa Yasthuruun.

Penulis adalah Sekretaris Jenderal PP IPM

Tags: #TerimakasihIPMGenerasi BerkemajuanMilad IPM ke-55muhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK
Berita

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

6 Juli, 2022
Standar Halal MUI tentang Penyembelihan Hewan
Tuntunan

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

5 Juli, 2022
AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah
Berita

AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah

5 Juli, 2022
Next Post
Muhammadiyah Juga Berdakwah di Mall dan Tempat Hiburan Malam

Muhammadiyah Juga Berdakwah di Mall dan Tempat Hiburan Malam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In