• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, April 17, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Humaniora Beranda

Pak AR, Daud Beureuh, dan Kahar Muzakar

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
27 Desember, 2020
in Beranda
Reading Time: 1 min read
A A
0
Pak AR

KH AR Fachruddin

Share

SUARA MUHAMMADIYAH – Ketika Pak AR ditugaskan ke Aceh, di sana pada waktu itu sedang bergolak. Abu Daud (Tengku Daud Beureueh) melakukan perlawanan dan pergi ke pedalaman (hutan) karena kecewa dengan pemerintah RI (Jakarta).

Meskipun demikian Muhammadiyah di Aceh aman-aman saja, tidak dimusuhi. Sebab yang ditentang oleh Abu Daud adalah pemerintah pusat. Karena itu, Pak AR secara diam-diam menanyakan kepada Pimpinan Muhammadiyah Aceh, apakah bisa  dipertemukan dengan Tengku Daud Beureueh untuk bersilaturahmi.

Baca Juga

Amin Abdullah: Muhammadiyah Perlu Tajdid Baru

Robert Hefner: Muhammadiyah Tidak Ada Tandingannya di Dunia Islam

Semula Pimpinan Muhammadiyah Aceh agak keberatan, karena khawatir dicurigai oleh tentara (pemerintah). Tetapi akhirnya dengan sangat hati-hati menyetujui permintaan Pak AR dan mengusahakannya. Rupanya Abu Daud tidak keberatan bahkan beliau mengirim utusan dan sebuah jeep putih untuk menjemput Pak AR. Tentu saja di sebuah tempat yang dirahasiakan.

Dengan jeep itu Pak AR dibawa ke pedalaman untuk bersilaturrahmi dengan Abu Daud. Setelah lebih kurang bertemu satu jam bersilaturahmi dengan Abu Daud, Pak AR diantar kembali ke Kutaraja. Kesimpulan pembicaraan dalam silaturahmi itu Pak AR bisa memahami argumen Abu Daud mengapa melakukan perlawanan terhadap pemerintah RI, dan Abu Daud bisa memahami perjuangan Muhammadiyah.

Satu tahun setalah bertemu dengan Abu Daud di Aceh. Pak Ar mengulang kejadian yang sama di Sulawesi. Pada waktu itu Pak AR ditugasi menghadiri sebuah musyawarah di Sulawesi Selatan – Tenggara (Sulsera). Tempatnya kalau tidak salah di Pinrang.

Waktu itu, sebelum musyawarah, Pak AR minta kalau bisa ingin bersilaturahmi dengan Kahar Muzakar. Ternyata permintaan Pak AR itu juga dipenuhi oleh Pimpinan Muhammadiyah setempat. Singkat kata Pak AR bisa silaturahmi dengan Kahar Muzakar dan kesimpulan silaturami sama, yaitu Pak AR bisa memahami argumen Kahar Muzakar dan Kahar Muzakar juga memahami perjuangan Muhammadiyah. Meskipun demikian sebagai alumni Mu’alimin Muhammadiyah Solo Kahar Muzakar menyumbang dua ekor kerbau untuk menyukseskan musyawarah.

Tags: Daud BeureuhKahar Muzakarmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Amin Abdullah: Muhammadiyah Perlu Tajdid Baru
Berita

Amin Abdullah: Muhammadiyah Perlu Tajdid Baru

17 April, 2021
Robert Hefner: Muhammadiyah Tidak Ada Tandingannya di Dunia Islam
Berita

Robert Hefner: Muhammadiyah Tidak Ada Tandingannya di Dunia Islam

16 April, 2021
Budaya Organisasi Muhammadiyah dalam Pandangan Prof Syafiq Mughni
Berita

Budaya Organisasi Muhammadiyah dalam Pandangan Prof Syafiq Mughni

16 April, 2021
Next Post
LazisMu Konawe Mendapatkan Mobil Operasional dari Muzakki

LazisMu Konawe Mendapatkan Mobil Operasional dari Muzakki

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In