• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, April 19, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Berita

Terorisme Sering Berbau Rasis, Pansus Harus Definisikan Ulang

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
6 Agustus, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Terorisme Sering Berbau Rasis, Pansus Harus Definisikan Ulang
Share

YOGYAKARTA.suaramuhammadiyah.id-Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf mengatakan bahwa Pansus Revisi Undang-Undang  Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme harus bisa merumuskan sebuah definisi terorisme yang onjektif, tidak rasis dan tidak cenderung menyudutkan agama tertentu. Alasannya, tidak ada definisi yang tunggal tentang terorisme, serta motivasi  seseorang atau sekelompok orang untuk berbuat terror bukan anya dilatarbelakangi oleh factor agama atau kepercayaan, terlebih dibatasi pada agama tertentu saja.

“Motivasi terror tidak melulu didasarkan pada interpretasi orang-kelompok atas kepercayaan dan keyakinan agama. Motivasi terror juga dapat bersumber pada alasan-alasan idiosinkratik, criminal, etnonasionalisme, maupun politik,” ungkap Al Araf dalam acara Seminar Nasional Kajian Hukum Terhadap Revisi UU No 15 Tahun 20013 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pada Sabtu (6/8) di Hall Asri Medical Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta  (AMC UMY).

Baca Juga

Kembangkan Hardskill AMM Lewat Ramadan Virtual Bootcamp

Allah Memperkenalkan (37) Penghargaan Orang Berilmu

Menurut  AL Araf, karena terorisme bisa dilandasi oleh beragam sebab, maka pelaku tindak kekerasan juga dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai individu, kelompok, bahkan oleh negara. Oleh sebab itu, perilaku terorisme juga harus didudukkan dengan persoalan global dan dipandang dari beragam sudut yang memiliki keterkaitan.

Baca: Penanganan Terorisme Perlu Libatkan Pendekatan non-Hukum

“Terorisme padIMG_8409a masa kini, khususnya pasca perang dingin nampaknya lebih banyak dilakukan oleh actor non-negara. Tujuan, motif, skala aksi, jenis organisasi dan target sasaran aksi terorisme pada masa kini juga jauh lebih variatif sifatnya,” tutur Al-Araf dalam acara yang turut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, dan lainnya.

Bagi Al Araf, sasaran atau korban Dario serangan teroris bukan merupakan sasaran sesungguhnya. Namun hanya menjadi bagian dari taktik untuk melakukan intimidasi, koersi atau propaganda untuk mencapai tujuan. “Kesamaan tindakan terorisme terletak pada penggunaan kekerasan secara sistematik untuk menimbulkan ketakutan yang meluas,” ujar aktivis HAM dan pengamat isu-isu pertahanan ini (Ribas).

Baca: Jenderal Tito Sebut Santoso Pahlawan yang Teroris

Tags: Al ArafmuhammadiyahTerorisme
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Kembangkan Hardskill AMM Lewat Ramadan Virtual Bootcamp
Berita

Kembangkan Hardskill AMM Lewat Ramadan Virtual Bootcamp

19 April, 2021
orang berilmu
Khazanah

Allah Memperkenalkan (37) Penghargaan Orang Berilmu

19 April, 2021
Tantang Pembaruan Muhammadiyah
Berita

Tantang Pembaruan Muhammadiyah

19 April, 2021
Next Post
Keluarga dan Tanggung Jawab

KRH Hadjid Sang Pejuang (1)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In