• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Juni 5, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Hajriyanto Y Thohari: Asosiasi Petani Kurang, Harga Produk Pertanian Ditentukan Tengkulak

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
28 September, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Hajriyanto Y Thohari: Asosiasi Petani Kurang, Harga Produk Pertanian Ditentukan Tengkulak
Share

GUNUNG KIDUL, Suara Muhammadiyah — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Pemberdayaan Masyarakat, Lingkunan Hidup dan Zakat Infak dan Shadaqah, Drs H Hajriyanto Y Thohari MA menyatakan bahwa persoalan petani di Indonesia masih banyak. Salah satunya dalam menentukan harga produk pertanian. Penyebabnya adalah nilai tawar petani masih rendah sehingga tengkulak yang memiliki peranan besar dalam menentukan harga dan sering merugikan petani.

Jika persoalan ini bisa diatasi, maka kesejahteraan para petani bisa ditingkatkan. Hal itu dikatakan Hajriyanto dalam kegiatan ‘Panen Raya Singkong dan Pelatihan Pembibitan Singkong Kingkong’ di Dusun Sawah, Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (26/9).

Baca Juga

1 Ranting 1 Gerobak Mart ( G-Mart ) Bangkit Ekonomi Jamaah

Makna Musywil Pemuda Muhammadiyah Menurut Dzulfikar Ahmad Tawalla

Panen raya singkong binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) itu turut dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul Drs Immawan Wahyudi MH, Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr M Nurul Yamin, serta Cambat Tanjungsari, Lurah Hargo sari, 100 undangan dari MPM PDM Gunungkidul dan PCM Hargosari.

Meskipun hasil panen meningkat pesat, namun Hajriyanto mengaku kecewa karena harga singkong yang rendah. “Ini menjadi PR pemerintah tentang menaikan posisi tawar petani,” ujar Hajriyanto.

Mantan Wakil Ketua MPR RI itu menarankan bahwa salah satu cara untuk menaikan posisi tawar para petani adalah dengan membuat asosiasi petani singkong. Kemudian asosiasi petani ini membentuk koperasi yang diurus dengan sebaik-baiknya, untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Kita ini persatuan dalam bentuk asosiasi pertanian itu kurang. Sehingga posisi yang menentukan harga produk pertanian lebih dipegang oleh para tengkulak dan biasanya merugikan para petani,” katanya.

MPM PP Muhammadiyah yang telah mendampingi petani untuk meningkatkan produk pertanian dianggap Hajriyanto sudah baik. Namun pendampingan ini dinilainya belum cukup dan mengharapkan MPM mendampingi petani hingga pasca panen secara komprehensif dan berkelanjutan.

“MPM saya rasa ke depan harus lebih mengintensifkan pendampingan bagi para petani, tetapi pendampingan secara utuh dan komprehensif. Tidak hanya pendampingan dalam hal meningkatkan technical skill dalam hal menanam lalu memproduksi hasil pertanian, tetapi juga pendampingan pasca panen,” tandasnya.

Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr M Nurul Yamin dalam kesempatan itu mengatakan, MPM telah mengantisipasi melimpahnya produksi hasil pertanian, khususnya singkong. Ada 40 varian jenis olahan pangan singkong yang telah diajarkan kepada para petani. Namun pihaknya juga melatih pengemasan, marketing, dan jaringan pemasaran sehingga produk olahan laku di pasaran. MPM juga menfasilitasi penjulan produk binaan melalui Toko Online Kedaimu.com.

Yamin menyatakan bahwa MPM melalui divisi pertanian terpadu menggerakkan kembali petani untuk memiliki asosiasi yang kuat. Salah satunya, penguatan kelembagaan petani melalui jaringan petani pelopor Muhammadiyah. “Jadi meskipun bapak ibu petani sudah ada asosiasi di masing-masing tempat itu, kita akan membentuk suatu kelembagaan dalam penguatan petani,” tandas Yamin.

Sementara Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengapresiasi upaya MPM PP Muhammadiyah. Kesuksesan ini harus diikut dengan penguatan kelembagaan petani singkong, peningkatan mutu kebersihan singkong untuk menghasilkan produk olahan pangan singkong yang baik dan higienis (Ribas).

Tags: muhammadiyahPetaniSingkong
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

1 Ranting 1 Gerobak Mart ( G-Mart ) Bangkit Ekonomi Jamaah
Berita

1 Ranting 1 Gerobak Mart ( G-Mart ) Bangkit Ekonomi Jamaah

5 Juni, 2023
Makna Musywil Pemuda Muhammadiyah Menurut Dzulfikar Ahmad Tawalla
Berita

Makna Musywil Pemuda Muhammadiyah Menurut Dzulfikar Ahmad Tawalla

5 Juni, 2023
Ustadz Adi Hidayat Terima Doctor HC dari UMJ
Opini

Pentingnya Hadir Mubaligh Muhammadiyah di Masyarakat

4 Juni, 2023
Next Post
Kepala Sekolah Boleh Berganti, Mutu dan Kualitas Harus Lebih Baik

Kepala Sekolah Boleh Berganti, Mutu dan Kualitas Harus Lebih Baik

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In