• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Maret 24, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kekeliruan Melihat Definisi Hutan Menjadi Pemicu Kerusakan Lingkungan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
5 Oktober, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Kekeliruan Melihat Definisi Hutan Menjadi Pemicu Kerusakan Lingkungan
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Kerusakan lahan dan hutan di Indonesia, menurut Muhammad Ali Imron, selaku Tenaga Ahli Tata Kelola Hutan, disebabkan kekeliruan masyarakat dalam melihat definisi hutan itu sendiri.

“Sering kali yang mereka anggap sebagai hutan adalah sekumpulan tumbuhan kayu saja, padalah di dalamnya terdapat berbagai unsur lain seperti mahluk hidup, ekosistem, air, dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia,” ungkapnya dalam kampanye publik “Program Restorasi Ekosistem Hutan Tropis Berau” yang diselenggarakan oleh MPM PP Muhammadiyah, di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro, Rabu (5/10).

Baca Juga

Pendampingan LBH dan Advokasi Publik PP Muhamamdiyah Berbuah Hasil

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

Baca juga: MPM PP Muhammadiyah Deklarasikan Gerakan Penuntasan Kemiskinan Melalui Restorasi Hutan

Hal tersebut menurutnya yang menyebabkan pengelolaan hutan selama ini sering kali memfokuskan kepada pengelolaah kayu saja. Padahal, Indonesia juga memiliki sumberdaya hutan non-kayu yang mana juga mampu dikelola oleh masyarakat. Oleh sebab itulah, program restorasi yang digawangi oleh MPM PP Muhammadiyah ini juga memfokuskan kepada pengembangan hasil Hutan non-kayu untuk sebagai pendorong pendapatan masyarakat dan juga mendukung upaya pengurangan Emisi Karbon.

“Nusantara Indonesia ini dulunya jaya karena sumberdaya hutan non-kayu nya yang tidak lain adalah rempah-rempah yang dibawa oleh VOC hingga ke negara mereka, lalu apa yang kita dapatkan kini?” imbuhnya.

Kerusakan yang nyata disebabkan oleh pembalakan hutan selama ini telah nyata dirasakan di antaranya adalah kerusakan ekosistem dan bencana alam yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Sayangnya, Indonesia sebagai pemilik hutan tropis ke 3 terbesar di dunia terus mengalami deforestasi dengan laju yang cukup tinggi. Sedangkan menurut catatan, saat ini, laju kepunahan hutan di Berau rata-rata sejumlah 24000 Ha per tahunnya. Namun kenyataannya, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tersebut masih tergolong miskin dan tidak memiliki pendapatan lain selain yang mereka dapatkan dari alam.

“Ironisnya, hutan kita kaya namun masyarakat tetap saja miskin,” lanjut Ali Imron.

Oleh karena itu, menanggapi hal tersebut, Ali Imron mengatakan bahwa langkah yang diambil oleh Muhammadiyah merupakan program fundamental. Ia pun menambahkan bahwa saat ini, yang harus dilakukan bukan hanya melakukan penanaman pohon. Akan tetapi bagaimana upaya masyarakat untuk mengembalikan struktur hutan yang sebenarnya, sekaligus mengembalikan fungsi hutan itu sendiri.

“Karena upaya yang dilakukan selama ini dengan terus menanam pohon tidak akan cukup jika struktur dan fungsi hutan tidak dikembalikan ke asalnya,” pungkas Ali Imron (Th).

 

 

Tags: Hutankerusakan lingkunganMPM PP Muhammadiyahmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Pendampingan LBH dan Advokasi Publik PP Muhamamdiyah Berbuah Hasil
Berita

Pendampingan LBH dan Advokasi Publik PP Muhamamdiyah Berbuah Hasil

23 Maret, 2023
Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik
Berita

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

22 Maret, 2023
Idul Fitri Diprediksi Berbeda, Haedar Nashir Beri Wejangan Sarat Makna
Berita

Nilai Spiritualitas dari Ibadah Puasa Menurut Haedar Nashir

22 Maret, 2023
Next Post
Soal Dimas Kanjeng, Busyro Muqoddas: Mencari Uang itu Ada Prosesnya, Tidak Instan

Soal Dimas Kanjeng, Busyro Muqoddas: Mencari Uang itu Ada Prosesnya, Tidak Instan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In