• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, April 20, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Berita

Muhammadiyah Butuh Fakultas Filsafat

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
4 November, 2019
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Muhammadiyah Butuh Fakultas Filsafat
Share

TANGERANG, Suara Muhammadiyah—Persyarikatan Muhammadiyah memiliki lebih dari 177 Perguruan Tinggi di seluruh pelosok negeri. Melalui Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A), Muhammadiyah telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiah (PTM/PTA) harus melahirkan tidak hanya sarjana yang terampil tapi juga pemikir yang kreatif. Muhammadiyah perlu punya satu saja fakultas filsafat, kalau banyak nanti tidak laku,” tutur Dr Alim Roswantoro MAg, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada kegiatan FGD Filsafat Pendidikan Muhammadiyah (FPM), di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Sabtu (29/10).

Baca Juga

Allah Memperkenalkan (38) Iblis Sosok Kafir Pertama

Keistimewaan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan dalam Perspektif as-Sunnah

Menurut Alim, Filsafat Pendidikan Muhammadiyah (FPM) tidak lepas dari payung besar filsafat Islam yang berisi ijtihad dan pemikiran para filosof Muslim yang telah melahirkan kejayaan dan peradaban Islam. “Imam al-Ghazali itu tidak mengharamkan filsafat sebagaimana disalahpahami banyak orang. Semua bukunya itu pesanan istana kecuali Ihya Ulumuddin,” kata Alim.
WhatsApp Image 2016-10-30 at 13.56.39

Alim berharap Muhammadiyah harus terus melahirkan para pemikir dan filosof. “Angan-angan sosial yang kreatif dari para filosof Muslim perlu dicanangkan dalam FPM, sehingga Muhammadiyah punya peran produktif bagi dunia,” ujar Alim yang juga pernah aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Karanganyar Solo.

Filsafat Pendidikan Muhammadiyah, tutur Alim, bukan menyoal bagaimana memberi makan orang miskin tapi bagaimana memberi akses kepada orang miskin agar bangkit dan berdaya.

Penting bahwa Muhammadiyah dapat menjamin kemerdekaan individual anggotanya, termasuk merayakan perbedaan pendapat. “Namun ketika sudah menjadi keputusan resmi, seperti FPM ini, maka warga Muhammadiyah harus menaati dan menjalankannya,” ungkapnya. (ribas)

Tags: FilsafatFPMmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

iblis
Khazanah

Allah Memperkenalkan (38) Iblis Sosok Kafir Pertama

20 April, 2021
al-qur'an
Kolom

Keistimewaan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan dalam Perspektif as-Sunnah

20 April, 2021
Kembangkan Hardskill AMM Lewat Ramadan Virtual Bootcamp
Berita

Kembangkan Hardskill AMM Lewat Ramadan Virtual Bootcamp

19 April, 2021
Next Post
Internasionalisasi Muhammadiyah Melalui Karya Intelektual

Internasionalisasi Muhammadiyah Melalui Karya Intelektual

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In