• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Agustus 19, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Meski Netral, Organisasi Kemanusiaan Dapat Berpihak kepada Korban Konflik

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
1 Desember, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Meski Netral, Organisasi Kemanusiaan Dapat Berpihak kepada Korban Konflik
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Setiap organisasi internasional, seperti yang ditetapkan dalam Konvensi Genewa tahun 1949, harus bersifat netral, independen, dan impartial. Namun saat berada di lapangan, organisasi internasional dihadapkan pada persoalan berbeda yang membuat mereka berpihak kepada korban konflik.

Hal tersebut yang diungkapkan oleh Stephane Reynier de Montlaux, Konsultan Kemanusiaan, dalam kelas Mahathir Global Peace School 5, pada Rabu (30/11). Dalam materinya, Stephane menjelaskan pengalamannya bertahun-tahun sebagai anggota International Committee of the Red Cross (ICRC).

Baca Juga

Ditemukan, Tiga Plat Cetak Bergambar Muktamar Muhammadiyah

Menyelami Makna Sabar

Stephane juga menjelaskan bahwa meskipun secara konsep setiap organisasi kemanusiaan harus bersifat netral, namun pada praktiknya akan ada salah satu dari pihak yang berkonflik yang memiliki jumlah korban lebih banyak dibandingkan pihak lainnya. Sedangkan organisasi kemanusiaan berkewajiban untuk menolong para korban tersebut, sehingga keberpihakan terkadang tidak terlepas dari praktik yang dilakukan oleh sebuah organisasi kemanusiaan.

“Organisasi kemanusiaan bersifat netral, independen, dan impartial, tetapi dapat meminta perlindungan dan asistensi bagi para korban konflik kepada pihak-pihak yang terlibat konflik. Sehingga dengan demikian akan muncul kesepakatan untuk dapat mendahulukan kepentingan korban konflik,” jelas Stephane.

Stephane juga menceritakan bagaimana aksi dari organisasi kemanusiaan sering tidak dihormati saat berada di area konflik. “Dalam ranah teknis, operasi kemanusiaan sering mendapatkan kesulitan untuk bersifat netral. Hal ini dikarenakan sikap hormat pelaku konflik terhadap organisasi kemanusiaan sudah menurun. Sehingga resiko seperti penculikan, pemboman struktur medis, dan pembunuhan staf medis meningkat,” ungkap Stephane.

Stephane memberikan contoh pada kasus konflik Maluku dengan Maluku Utara pada tahun 2001 hingga 2002. Ia menyampaikan bahwa permasalahan yang timbul akibat konflik yang dihadapi oleh Maluku Utara dengan Maluku memiliki karakter yang berbeda. Oleh karenanya sebagai organisasi kemanusiaan, harus dapat menyesuaikan bantuan yang akan diberikan pada kedua pihak, sesuai dengan latar belakang masalah yang hadir.

“Saat itu, Maluku Utara lebih mengalami dampak hebat akibat konflik. Masyarakat mengalami trauma dan kehilangan kerabat, yang mengakibatkan ketakutan dan kurangnya tenaga kerja. Infrastruktur juga tersendat karena sebagian besar desa berada di tempat terpencil yang memiliki akses yang susah, dan juga penghancuran desa mengakibatkan kurangnya perumahan untuk warga dan ketersediaan air bersih,” ujar Stephane.

Dengan kondisi demikian, Organisasi Internasional yang membantu diwaktu itu, mendukung Maluku Utara dengan sumbangan darurat dan bahan untuk merekonstruksi desa. Sehingga sumber daya keuangan pengungsi, dapat dialokasikan untuk kegiatan sosial. “Sedangkan bantuan yang diberikan untuk Maluku sendiri adalah penanganan atas 130.000 pengungsi dan mengidentifikasi daerah mana yang layak mendapatkan bantuan program, serta berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, provinsi, hingga otoritas nasional,” terang Stephane (deansa).

 

Tags: Kemanusiaanmuhammadiyahpemerintah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Plat Cetak Bergambar Muktamar
Berita

Ditemukan, Tiga Plat Cetak Bergambar Muktamar Muhammadiyah

19 Agustus, 2022
Menyelami Makna Sabar
Khutbah

Menyelami Makna Sabar

19 Agustus, 2022
Resmikan 2 SM Corner di Tangerang, Produk Muhammadiyah Kini Semakin Dekat
Berita

Resmikan 2 SM Corner di Tangerang, Produk Muhammadiyah Kini Semakin Dekat

18 Agustus, 2022
Next Post
Mulyadi

HMI Instruksikan Kader dan Alumni Aksi Bela Islam III

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In