• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Maret 24, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Resmikan MIM Wonosobo, Haedar Nashir: Jadikan Pendidikan Benteng Terdepan Hadapi Perubahan Sosial

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
26 Maret, 2017
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
1
Resmikan MIM Wonosobo, Haedar Nashir: Jadikan Pendidikan Benteng Terdepan Hadapi Perubahan Sosial
Share

GUNUNG KIDUL, Suara Muhammadiyah- Sebagai bukti dari ikhtiar dalam memajukan pendidikan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) tidak hanya berfokus kepada pengembangan dirinya sendiri. Namun, dengan melakukan ta’awun, PTM turut membantu mengembangkan pendidikan di level dasar dan menengah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua  Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat meresmikan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Wonosobo, Gunung Kidul yang mana merupakan Sekolah Laboratorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, pada Ahad (26/3).

Baca Juga

Pendampingan LBH dan Advokasi Publik PP Muhamamdiyah Berbuah Hasil

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

“Jadikan pendidikan benteng terdepan kita dalam membangun bangsa dan meredam dampak negatif dari segala perubahan sosial yang ada,” pesan Haedar.

Telah berdiri sejak tahun 1980, bangunan MIM Wonosobo yang terletak di Dukuh Wonosobo, Banjarejo, Tanjungsari, Gunung Kidul, sejak lama bangunannya sudah tidak layak untuk lagi untuk digunakan. Sedangkan, warga sekitar yang menggantungkan kebutuhan pendidikan anak mereka ke sekolah yang kembali dibangun dengan bantuan UAD pada tahun 2016.

Haedar pun mengapresiasi segala langkah yang dilakukan oleh UAD dalam menyukseskan kembali pendidikan di daerah yang cukup jauh dari kota tersebut. Ia pun berpesan bahwa setelah dibangunnya gedung yang kokoh dan megah tersebut, guru dan seluruh pihak harus sungguh-sungguh dalam mendidik para  siswa dan siswi menjadi generasi yang rahmatan lil alamin.

“Memang tidak ada apapun yang dimulai dengan mudah. Namun, tugas guru setelah ini adalah membesarkan sekolah ini supaya dari sekolah ini mampu lahir generasi yang rahmatan lil alamin,” tegas Haedar.

Dalam memajukan sekolah Muhammadiyah, Haedar menekankan bahwa guru harus menumbuhkan dan membangun inner dynamic atau niat dan hasrat sehingga mampu memacu dirinya untuk selalu maju dan berkembang. Melihat ke belakang, Haedar membandingkan Indonesia dengan sejumlah negara di Asia Tenggara yang kini mampu melampaui pertumbuhan Indonesia. Padahal, jika dihitung-hitung, Thailand, Singapura dan Malaysia merdeka setelah bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan.

“Ini adalah salah satu kekuatan bangsa yang selalu ingin maju. Saat ini, kita masih memiliki masalah dalam membangun inner dynamic,” tukasnya.

Menurutnya, ada 3 keunggulan yang didapatkan di sekolah Muhammadiyah. Pertama, sekolah Muhammadiyah menjadikan Iman, Takwa dan Akhlaq sebagai modal ruhani yang paling utama. Kedua, Muhammadiyah selalu menekankan kepada peserta didiknya menjadi insane yang berilmu dan berakal.

“Tidak ada bangsa yang maju tanpa tradisi ilmu. Jadikan madrasah ini sebagai taman ilmu. Dan ingat, mencari ilmu itu ada pahala yang didapatkan,” katanya.

Ketiga, Haedar menegaskan bahwa keberadaan sekolah-sekolah yang ada, Muhammadiyah ingin mengajak masyarakat hidup dengan makmur dan sejahtera lahir dan batin. Oleh karenanya, Haedar berpesan kepada orang tua murid untuk bersama-sama bekerjasama dalam menyukseskan pendidikan yang ada di MIM Wonosobo. Sehingga, dengan kerjasama tersebut, anak mampu terbangun mental yang kuat agar tidak mudah terpengaruh.

“Sehingga anak dapat memilih dan memilah. Selain berakhlak mulia, sekolah Muhammadiyah mengajarkan agar anak mengetahui bagaimana tanggungjawabnya sebagai pemimpin. Semoga madrasah ini menjadi madrasah yang mencerahkan,” tandasnya (Th).

Tags: Haedar Nashirmadrasahmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Pendampingan LBH dan Advokasi Publik PP Muhamamdiyah Berbuah Hasil
Berita

Pendampingan LBH dan Advokasi Publik PP Muhamamdiyah Berbuah Hasil

23 Maret, 2023
Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik
Berita

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

22 Maret, 2023
Idul Fitri Diprediksi Berbeda, Haedar Nashir Beri Wejangan Sarat Makna
Berita

Nilai Spiritualitas dari Ibadah Puasa Menurut Haedar Nashir

22 Maret, 2023
Next Post
Din Syamsuddin Dianugerahi Doktor Kehormatan dari Universitas Fatoni Thailand

Din Syamsuddin Dianugerahi Doktor Kehormatan dari Universitas Fatoni Thailand

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In