• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Februari 5, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Hari Bermuhammadiyah di Padang Pariaman dan Cerita Kelahiran Muhammadiyah-Aisyiyah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
12 April, 2017
in Dinamika persyarikatan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Hari Bermuhammadiyah di Padang Pariaman dan Cerita Kelahiran Muhammadiyah-Aisyiyah
Share

PADANG PARIAMAN, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah-Aisyiyah menggelar Hari Bermuhammadiyah dan pengajian Aisyiyah di Pantai Gandoriah, Ahad,  (9/4). Selain itu juga melakukan peletakan batu pertama panti asuhan dan pondok Tahfidzh Aisyiyah Ummi Siti Rohani.

Ribuan warga Muhammadiyah Aisyiyah memadati kawasan Pantai Gandoriah untuk menghadiri Hari Bermuhammadiyah dan mendengarkan pencerahan langsung dari Ketum PP Aisyiyah Siti Noorjannah Djohantini. Hadir Juga Walikota Mukhlis Rahman,  Wawako Genius Umar,  Kadispora Priyadi Syukur,  PD Aisyiyah seSumbar dan undangan lainnya.

Baca Juga

Islam Berkemajuan Menjawab Solusi Setiap Pernak-Pernik Persoalan Kehidupan

Busyro Muqoddas Resmikan Pusat Advokasi Muhammadiyah Kalbar

Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Shofwan Karim mengatakan Jika kita kembali menengok sejarah Lima tahun setelah Muhammadiyah (18 November 1912-8 Dzulhijjah 1330 H), lahirlah Aisyiyah (19 Mai 1917-27 Rajab 1335 H ). Bila yang pertama didirikan oleh Ahmad Dahlan dan beberapa sahabatnya adalah Muhammadiyah, yang kedua didirikan oleh Walidah Dahlan adalah Aisyiyah.

Selang beberapa saat awal kelahiran Muhammadiyah,  Walidah ikut menggerakkan persyarikatan ini.  Dimulai saat ia turut merintis kelompok pengajian wanita Sopo Tresno, yang artinya siapa cinta tahun 1914. Kegiatan Sopo Tresno berupa halaqah pengajian agama.

Suami isteri Dahlan dan Walidah  bergantian memimpin pengajian di dalam kelompok ini. Kegiatan utama adalah membaca Al Qur’an dan memahami makna dan maksudnya. Yang menjadi pokok kajian terutama  ayat-ayat Al Qur’an yang membahas isu-isu perempuan. Berharap timbul  kesadaran kaum wanita tentang kewajiban sebagai manusia, isteri, hamba Allah, serta sebagai warga masyarakat.

Gerakan  pengajian ini berjalan lancar.  Pengikut pengajian  terus menerus bertambah. Siti Walidah yang lebih populer  dengan sebutan Nyai Ahmad Dahlan rupanya ingin  mengembangkan Sopo Tresno menjadi sebuah organisasi kewanitaan berbasis Agama Islam yang mapan.

Pada suatu kali diadakan pertemuan di  rumah Nyai Ahmad Dahlan. Mereka yang hadir antara lain  Kyai Muchtar, Kyai Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusuma, KH Fakhruddin, dan tokoh  Muhammadiyah lainnya.

Pada mulanya nama yang diusulkan untuk persyarikatan perempuan ini  adalah “Fatimah”,  tetapi tidak disetujui oleh para tokoh yang hadir. Menurut sumber yang dipercaya adalah  almarhum Haji Fakhrudin  mengusulkan nama “Aisyiyah”.  Diambil dari nama isteri Nabi Muhammad saw, yakni Aisyah.

Dan usul tersebut disetujui, diterima tokoh yang hadir. Akhirnya dipilihlah nama Aisyiyah sebagai organisasi Islam bagi kaum wanita. Kejadian itu tepat pada malam peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1335 H-19 Mai 1917 M. Nyai Ahmad Dahlan dianggap pendiri dari organisasi ini yang resmi dan menjadi bagian dari Muhammadiyah.img_20170409_115347

Aisyiyah, pada dasarnya mitra perempuan Muhammadiyah. Di dalam percakapan sehari-hri, Aisyiyah sering disebut sebagai Muhammadiyah Isteri atau Muhammadiyah Perempuan. Ideologi utama Aisyiyah di dalam pendidikan sama dengan Muhamamdiyah. Sebagai yang dirujuk oleh para penggali pemikiran Muhammadiyah.  ideologi pendidikan Ahmad Dahlan yang menjadi basis filsafat pendidikan Muhammadiyah, yakni Catur Pusat Pendidikan. Keempatnya pendidikan di rumah, pendidikan di sekolah, pendidikan di masyarakat, dan pendidikan di tempat-tempat ibadah.  Ini menjadi konsepsi pula bagi pendidikan Aisyiyah yang terus dikembangkan sekarang sesuai dengan tantangan zaman dan tuntunan masyarakat, bangsa dan negara (RI).

Tags: Hari BermuhammadiyahmuhammadiyahPadang Pariaman
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Islam Berkemajuan Menjawab Solusi Setiap Pernak-Pernik Persoalan Kehidupan
Berita

Islam Berkemajuan Menjawab Solusi Setiap Pernak-Pernik Persoalan Kehidupan

5 Februari, 2023
Busyro Muqoddas Resmikan Pusat Advokasi Muhammadiyah Kalbar
Berita

Busyro Muqoddas Resmikan Pusat Advokasi Muhammadiyah Kalbar

5 Februari, 2023
MASA DEPAN MEDIA ISLAM
Sajian Utama

MASA DEPAN MEDIA ISLAM

4 Februari, 2023
Next Post
Aisyiyah Kalsel Gelar TOT Baitul Arqam

Aisyiyah Kalsel Gelar TOT Baitul Arqam

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In