• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Juli 7, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Petuah Muchlas Abror untuk Santri Mubaligh Hijrah Mu’allimin

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
23 Mei, 2017
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Petuah Muchlas Abror untuk Santri Mubaligh Hijrah Mu’allimin
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan prosesi upacara akhir tahun dan sekaligus pelepasan santri Mubaligh Hijrah, Selasa (23/5). Sebanyak 30 santri diterjunkan ke Malaysia dan Thailand serta 290 santri lainnya dikirim ke seluruh pelosok Indonesia, meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Pelepasan anak panah Muhammadiyah yang berlangsung di komplek Madrasah Mu’allimin itu dilakukan secara resmi oleh Muclas Abror, didampingi Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Aly Aulia. Dalam kesempatan itu, Muchlas memberikan beberapa nasehat bagi para santri yang akan diterjunkan ke masyarakat selama minimal 20 hari.

Baca Juga

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Pertama, para santri dalam berdakwah harus mengedepankan sikap memberi bukan meminta. “Memberi peran, memberi pelajaran, bagaikan matahari yang memberi cahaya terang,” katanya. Kedua, berdakwah itu adalah melayani bukan minta dilayani.

Ketiga, bertabligh itu adalah untuk membawa kemajuan, bukan justru membawa kemunduran. Keempat, berdakwah itu merangkul, bukan memukul. “Dakwah itu mengajak, haruslah dilakukan dengan baik,. Jauh berbeda halnya dengan cara kekerasan dan paksaan,” tutur mantan sekretaris PP Muhammadiyah itu.

Kelima, dakwah itu memudahkan dan bukan menyulitkan. Hal itu, kata Muchlas, sesuai dengan sabda nabi, yassiru wa la tu’assiru.  Ketika menghadapi perbedaan pendapat, harus mengedepankan dialog dan musyawarah.

Keenam, Muchlas mewasiatkan untuk senantiasa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Dalam pandangan Muhammadiyah, kata Muchlas, negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah. Artinya, Indonesia merupakan negara konsensus dan sekaligus sebagai negara tempat untuk pembuktian dan membaktikan diri.

Ketujuh, para santri harus menjaga nama baik Muhammadiyah. “Kesadaran tanggung jawab dan ketulusan untuk mendapatkan keridhaan Allah semata,” ujar Muchlas Abror, yang juga ketua Badan Pembina Suara Muhammadiyah. (Ribas)

Tags: Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah YMubaligh HijrahMuchlas Abrormuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK
Berita

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

6 Juli, 2022
Standar Halal MUI tentang Penyembelihan Hewan
Tuntunan

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

5 Juli, 2022
AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah
Berita

AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah

5 Juli, 2022
Next Post
Mahasiswa PBI UMY Wakili Indonesia dalam YSEALI 2017

Mahasiswa PBI UMY Wakili Indonesia dalam YSEALI 2017

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In