• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Juli 7, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Tidak Mungkin Berdakwah Keluar Jika di dalam Masih Belum Selesai

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
6 Juni, 2017
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
2
Haedar Nashir: Tidak Mungkin Berdakwah Keluar Jika di dalam Masih Belum Selesai
Share

JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pengkajian Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jl KH Ahmad Dahlan, Tangerang Selatan, dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Senin (5/6/2017). Dalam pidatonya, Haedar mengingatkan segenap warga Muhammadiyah untuk kembali menghayati ideologi dan paham keagamaan menurut Muhammadiyah. Sehingga persoalan itu selesai di kalangan internal Muhammadiyah. Terlebih di tengah situasi dan dinamika kebangsaan yang tidak mudah.

Haedar memaparkan bahwa sesuai dengan Khittah Makassar dan Khittah Denpasar, Muhammadiyah menjaga konsistensinya sebagai gerakan dakwah dan menjadikan politik dalam wilayah ijtihad. Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis, tetapi menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik dan tetap memainkan peran politik dalam artian sebagai group of interest. “Muhammadiyah tidak memandang partai politik itu negative tetapi sebagai partner. Dalam hal negara Pancasila, Muhammadiyah mengajukan konsep Darul Ahdi Wa Syahadah,” urainya.

Baca Juga

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Baca : Haedar Nashir: Muhammadiyah Memandu Umat di Tengah Arus Post Tradisionalis dan Post Modernis

Pilihan ini dianggap sudah sangat maju. Berbeda dengan kelompok yang memandang NKRI sudah final, konsep Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah memilki pijakan fiqhu siyasah dan tidak dogmatis. “Setelah bersepakat dan ikut mendirikan negara, kita harus berjuang agar negara ini menjadi yang berkemajuan, menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” kata Haedar.

Sebagai sikap organisasi, pandangan itu harus ditaati. “Pandangan mukhalafahnya (kebalikannya), siapapun di tubuh Muhammadiyah yang punya pandangan lain tentang negara dan paham manhaj keagamaan, maka tempatnya bukan di Muhammadiyah. Kalau organisasi sudah menetapkan seperti ini, maka anak-anak muda harus belajar memahami supaya tidak bimbang lagi,” katanya.

Pernyataan tegas Haedar bukannya tanpa alasan. “Di saat yang sama kita dihadapkan dengan generasi baru, yang jika kita terus berdebat tentang urusan-urusan yang sudah clear di wilayah ijtihad ini, maka Muhammadiyah akan kehilangan momentum untuk membangun peradaban. Tidak mungkin Muhammadiyah berdakwah keluar jika di dalam masih belum selesai,” tegas Haedar. “Ada kalanya kita tegas demi keutuhan organisasi,” tambahnya.

Baca: Haedar Nashir: Saatnya Kita Kembali

Muhammadiyah, kata Haedar, akan tetap menjaga posisi sesuai khittah, kepribadian, dan karakter Muhammadiyah. Haedar juga berharap warga Muhammadiyah harus berada dalam satu platform yang sama menghadapi isu politik. “Kita berharap negara ini tegak di atas nilai-nilai kebenaran, tanpa politisasi,” tuturnya. (Ribas)

Tags: Haedar NashirmuhammadiyahPengkajian Ramadhan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK
Berita

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

6 Juli, 2022
Standar Halal MUI tentang Penyembelihan Hewan
Tuntunan

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

5 Juli, 2022
AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah
Berita

AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah

5 Juli, 2022
Next Post
 ‘Aisyiyah Libatkan Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam Sosialisasi Kespro

 ‘Aisyiyah Libatkan Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam Sosialisasi Kespro

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In