• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Agustus 15, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

UMS dan University of South Africa Bahas Penggunaan Metode Visual dalam Praktik Komunitas

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
9 April, 2018
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
UMS dan University of South Africa Bahas Penggunaan Metode Visual dalam Praktik Komunitas
Share

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) bekerjasama dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta kembali mengadakan Kolokium atau forum kajian akademis berupa screening klip film dokumenter yang menyertai presentasi narasumber dari Sekolah Paska-Sarjana University of South Africa (UNISA), Prof. Shahnaaz Suffla dan Prof. Mohamed Seedat.

Kolokium diadakan pada Rabu, 4 April 2018, dihadiri lebih dari 170 peserta yang memenuhi aula seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS. Prof. Seedat dan Prof. Suffla adalah Direktur dan Wakil Direktur Lembaga Riset Ilmu Sosial dan Kesehatan (Institute for Social and Health Sciences) dan Pusat Studi Kekerasan, Cedera dan Perdamaian (Violence, Injury and Peace Research Unit) di UNISA. Keduanya merupakan cendekiawan-aktivis yang memiliki reputasi internasional.

Baca Juga

Lomba Semarak Cabang Ranting Menyambut Muktamar ke-48

SM Corner ke-84 Hadir di Kediri, Manifestasi Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

UMS telah menjalin kerjasama dengan UNISA sejak April 2017, melalui Memorandum of Understanding (MOU) yang ditandatangani oleh kedua Rektor kedua Universitas tersebut, difasilitasi oleh Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS. Kegiatan kolokium ini merupakan satu bentuk dari serangkaian realisasi kerjasama MOU diantara kedua universitas yang meliputi bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Wakil Rektor IV UMS Dr. M.A. Fattah Santoso, M.Ag. dalam sambutannya menyatakan, kolaborasi akademik antara Indonesia dan Afrika Selatan ini penting untuk mempromosikan “Global South Collaboration” atau kerjasama antara negara-negara di dunia bagian Selatan. Kolaborasi ini dirintis dan dikembangkan melalui jejaring internasional Psikologi Perdamaian oleh dosen Fakultas Psikologi yang juga Direktur Eksekutif PSBPS UMS, Dra. Yayah Khisbiyah, M.A.

Topik Kolokium adalah “Visual Methods in Compassionate Critical Community Practice,” atau “Metode Visual Dalam Praktik Komunitas berpendekatan Kritis dan Welas Asih.” Topik ini relevan untuk akademisi, peneliti dan aktivis dari disiplin ilmu-ilmu sosial khususnya seperti psikologi, ilmu agama, kesehatan masyarakat, ilmu politik, sosiologi, ilmu pendidikan, dan praktisi/pekerja sosial (social workers), serta disiplin ilmu-ilmu alam dan teknik yang bergiat dalam praksis pengabdian atau pemberdayaan masyarakat.

Metode visual adalah penggunaan gambar, foto, film dan berbagai bentuk visual lain dalam penelitian, sebagai alternatif dari metode bahasa wicara dan tertulis yang lazim digunakan. Prof. Seedat dan Prof. Suffla mencontohkan bahwa metode visual memiliki efek yang lebih menggugah para pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dialami masyarakat, terutama bagi komunitas rentan terpinggirkan seperti kaum dhuafa, kelompok minoritas seperti perempuan dan anak-anak.UMS2

Kedua narasumber memaparkan bahwa kerja praksis di masyarakat harus dilakukan melalui prinsip-prinsip sebagai berikut: berpendekatan partisipatoris, menggunakan kesadaran kritis terhadap hirarki kekuasaan, disertai semangat welas asih untuk menegakkan keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat, untuk tujuan mentransformasi masyarakat secara positif, berkemajuan dan berkelanjutan.

Ditegaskan oleh Yayah Khisbiyah yang juga menjadi moderator pada Kolokium ini, bahwa prinsip-prinsip tersebut berkesesuain dengan paradigma ilmu sosial profetik yang menjadi filosofi UMS, yakni Humanisasi, Liberasi, dan Transendensi. Secara keilmuan, paradigma tersebut juga merupakan keniscayaan untuk memperkuat perspektif indigenous dan integritas keilmuan negara-negara Selatan dalam rangka mengimbangi dominasi keilmuan dari negara-negara Utara dan Barat. (red)

Tags: Afrika SelatanmuhammadiyahUMS
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Lomba Semarak Cabang
Berita

Lomba Semarak Cabang Ranting Menyambut Muktamar ke-48

15 Agustus, 2022
SM Corner ke-84 Hadir di Kediri, Manifestasi Gerakan Ekonomi Muhammadiyah
Berita

SM Corner ke-84 Hadir di Kediri, Manifestasi Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

14 Agustus, 2022
Cinderamata Batik Muktamar di Tabligh Akbar PDM Kabupaten Kediri
Berita

Cinderamata Batik Muktamar di Tabligh Akbar PDM Kabupaten Kediri

14 Agustus, 2022
Next Post
MuhammadiyahAid Bersama Pengungsi Rohingya

MuhammadiyahAid Gelar Lokakarya dan Pembelajaran Penanganan Pengungsi Rohingya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In