• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, April 21, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Berita

Selenggarakan Seminar, Dewan Pers Ingatkan Fungsi Pencerahan Media Di Era Digital

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
20 Agustus, 2018
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Selenggarakan Seminar, Dewan Pers Ingatkan Fungsi Pencerahan Media Di Era Digital
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Maraknya berita palsu (hoax) yang beredar lewat sosial media akhir-akhir ini memang sudah sangat meresahkan. Publik kualahan memilah dan memilih antara yang nyata dan opini sehingga yang benar dan yang palsu menjadi simpang siur tak karuan. “Karenanya media harus menegakkan fungsi pencerahan,” seru Bagir Manan Mantan, Ketua Dewan Pers dalam seminar bertajuk Bakti Untuk Negeri yang diselenggarakan oleh Dewan Pers di Yogyakarta, Senin (20/8).

Menurut Bagir, syarat pokok sebuah informasi yang bagus (baik) adalah akurat (dapat dipertanggungjawabkan) dan mencerahkan. Dengan kata lain fungsi pencerahan harus melekat dan disadari oleh semua penggiat media agar masyarakat tidak tersesatkan oleh berita Hoax. “Inilah pers sebagai instrument atau institusi sosial,” jelasnya.

Baca Juga

Bukhara, Kotanya Imam Bukhari dan Ibnu Sina

Haedar Nashir: Junjung Tinggi Hukum, Tegakkan Good Governance

Ia berkesimpulan bahwa maraknya berita bohong adalah buah dari lahirnya zaman kebebasan yang didorong kuat oleh kecanggihan era digital. “Reformasi adalah pintu kebebasan, tapi hal itu makin tidak terbendung dengan lahirnya era media sosial yang siapapun memiliki kesempatan yang sama untuk memproduksi informasi dan mnyebarkannya tanpa diimbangi oleh intelektualitas,” terang Bagir.

Kebalikan dari pers sebagai instrument sosial, lanjutnya, ialah pers sebagai instrument individu yang dasarnya adalah untuk kepuasan pribadi maupun kelompok. Padahal, katanya, pers atau media itu bagai mata dan telinga masyarakat yang seharusnya menjadi alat pengendali atau penjaga menuju cita-cita bersama.

“Bukan instansi pers sendirilah yang justru memproduksi Hoax, tapi pers harus konsen pada isu kesejahteraan dan keadilan, sebagai cita-cita bersama. Itulah pers yang bermartabat,” tandas Bagir.

Hal serupa juga disampaikan oleh Arie Sujito Dosen Universitas Gadjah Mada pada forum seminar tersebut. Menurutnya, fungsi pencerahan adalah peran media yang mampu menjadi penawar atas kekeruhan di masyarakat. “Misi besar pencerahan ini adalah tugas besar dan butuh waktu panjang,” ucapnya. (gsh).

Tags: Dewan PersFungsi Pencerahanmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Bukhara
Dunia Islam

Bukhara, Kotanya Imam Bukhari dan Ibnu Sina

21 April, 2021
hukum
Berita

Haedar Nashir: Junjung Tinggi Hukum, Tegakkan Good Governance

21 April, 2021
zuhud
Akidah Akhlak

Meluruskan Makna Zuhud

21 April, 2021
Next Post
Haedar Nashir Resmikan Gedung Tower SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo

Haedar Nashir Resmikan Gedung Tower SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In