• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, April 14, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Berita

MPM Dampingi Petani Berantas Hama Tikus

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 November, 2018
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
MPM Dampingi Petani Berantas Hama Tikus

Praktek pembuatan LBTS MPM PP Muhammadiyah (Dok Riz/SM)

Share

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) berfokus memberdayakan petani agar mampu meningkatkan produksi pertaniannya.

Dalam prosesnya kerap muncul permasalahan dalam produksi pertanian khususnya petani padi, salah satunya hama tikus.

Baca Juga

Pembela Kaum yang Lemah

Prof Haedar Nashir: Jadikan Puasa sebagai Kanopi dan Teras Rohani

Oleh karena itu, MPM PP Muhammadiyah bersama Jatam PCM Minggir menginisiasi Pelatihan Pengendalian Hama Tikus (Pest Control) di Sendang Rejo, Minggir, Sleman, Sabtu (24/11).

Dalam sambutannya, Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr M Nurul Yamin menyampaikan bahwa persoalan petani yang di ranah orang-orang kecil, tetapi sebenarnya merupakan persoalan besar karena petani adalah pemangul penyedia pangan untuk umat manusia.

Menurutnya,  MPM mendorong tentang pentingnya berjamaah, termasuk jamaah tani adalah penyatuan aksi dan pemahaman dalam menanggulangi tiap permasalahan.

“Ciri jamaah tani berkemajuan yaitu melakukan gerakan tajdid pertanian, petani harus terbuka ilmu pertanian yg baru. Acara ini termasuk kepanjangan dari itu. Ciri selanjutnya adalah mau berkelompok, karena bisa menghimpun massa lebih besar, termasuk perluasan tanah. Selain itu, tidak pelit berbagi ilmu dan pengalaman. Karena Muhammadiyah adalah ikhlas berbagi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta pelatihan dibekali teori tentang bagaimana pengendalian hama tikus seperti melalui teknologi Trap Barrier System (TBS) maupun Linear Trap Barrier System (LTBS). Selain itu, para anggota Jatam juga saling berbagi ilmu serta praktek bagaimana pembuatannya langsung.

Suwardi, perwakilan dari PCM Minggir menceritakan ketika awalnya pertanian berjalan bagus, akan tetapi kemudian tanaman padi di serang hama. “Hanya berselang 5-6 hari semua tanaman terserang penyakit,” katanya.

Dia berharap dampak dari pelatihan ini bukan hanya di rasakan oleh petani Muhammadiyah, melainkan bisa juga dirasakan oleh masyarakat luas.(Riz)

Tags: jatamMPMmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

lemah
Opini

Pembela Kaum yang Lemah

14 April, 2021
puasa
Berita

Prof Haedar Nashir: Jadikan Puasa sebagai Kanopi dan Teras Rohani

14 April, 2021
langit
Khazanah

Allah Memperkenalkan (32) Penciptaan Bumi dan Langit

14 April, 2021
Next Post
Menjaga Harmoni dan Multikulturalisme, Best Practice Pengelolaan Asrama Mahasiswa UM Kupang

Menjaga Harmoni dan Multikulturalisme, Best Practice Pengelolaan Asrama Mahasiswa UM Kupang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In