MALANG, Suara Muhammadiyah – Bertempat di Aula BAU UMM Kampus III, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Raushan Fikr FKIP UMM menggelar pembukaan Darul Arqom Dasar dengan tema “Penanaman Tri Kompetensi Dasar dalam Spirit Pergerakkan Kader IMM Raushan Fikr”, Rabu (09/10).
Kegiatan ini diikuti oleh semua calon kader, kader-kader IMM Raushan Fikr yang berjumlah 200 orang dan tamu undangan. Acara ini dibuka oleh perwakilan Pimpinan IMM Cabang Malang Raya.
Ketua Umum Fendiyanto dalam sambutannya menjelaskan bahwa Darul Arqom Dasar (DAD) adalah gerbang awal dalam mewujudkan spirit pergerakan IMM Raushan Fikr, “DAD adalah awal penempaan diri kawan-kawan dalam memahami bagaimana cara mengimplementasikan Tri Kompetensi Dasar dalam kehidupannya kita,” jelas mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMM.
Sambungnya, “Tri Kompetensi Dasar IMM itu yakni Religiusitas yang dimana kita sebagai kader IMM harus taat beribadah, di ranah Intelektualitas dimana ilmu-amaliah dan amal-ilmiah, dan cara menerapkan Humanitas adalah dengan cara mengamalkan disiplin ilmu dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa.”
Dalam pembukaan DAD tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang dimana pada kali ini pembukaan tidak hanya dengan dikemas dengan Stadium General saja akan tetapi pada konsep kali ini ada penambahan Bedah Buku. Adapun pembicara pada Stadiium general pada kali ini yakni Drs Nurbani Yusuf M,Si dan sebagai pembedah yakni Prof Djoko Saryono M,Pd.
Pada Stadium General kali ini Drs, Nurbani Yusuf M,Si menyampaikan pesan kepada calon kader dan seluru hadirin. “IMM harus mampu mngembangkan dialektika dan berperan dalam membangun Mujadid-mujadid baru sebagai penerus KH. Ahmad Dahlan.”
Prof Joko Saryono M,Pd yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang selaku pembedah buku LITERASI: Episentrum Kemajuan Kebudayaan dan Peradaban, menyampaikan bahwa kita sedang merayakan zaman yang di sebut era disrupsi, “dunia sekarang sedang memasuki revolusi industri 4.0 yang manusianya memiliki ketergantungan pada dua hal yakni sinyal internet dan colokan listrik.”
“Kecakapan yang diperlukan pada abad 21 ini yakni Kompetensi, literasi dan karakter. Tiga hal ini yang membuat kita melek” Sambung Joko.
“Di era sakarang sudah semuanya menjadi era mahadata dan tsunami informasi yang tidak mencari makkna, padahal ketika menjadi cendikiawan itu harus bisa menembusi sampai dengan makna. Lewat organisasi IMM akan bisa terwujud menjadi cendikiawan,” tutur Joko.
Pada akhir sesi bedah buku Pak Nurbani Yusuf juga menyampaikan pendapatnya tentang buku LITERASI yang ditulis oleh Prof Joko Saryono. “Buku ini diterbitkan dua bulan yang lalu namun naskahnya ditulis sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi buku ini sangat relevan dengan fenomena sosial sekarang. Saya merekomendasikan buku ini karena sangat bagus.”
Ahmad Setia Nurdiansiyah salah satu calon kader baru yang selaku peserta dalam Pembukaan Darul Arqom Dasar ini mengatakan sangat bermanfaat dan termotivasi sangat dengan penyampain dari pembicara dalam Stadium General dan Pembedah Buku, “IMM sebagai gerbang awalnya kita untuk melakah maju ketempat yang kita tuju, dengan penyampain –penyampaian pembeicara yang tadi saya mendapatkan motivasi yang saya rasa bisa menjadi bekal saya ketika nantinya berproses di IMM”, terang Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra FKIP UMM. (BIMBY)