• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Juli 7, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Muhammadiyah Harus Menjadi Pelopor Relasi Sosial Baru

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
23 April, 2020
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Muhammadiyah Harus Menjadi Pelopor Relasi Sosial Baru
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1441 H, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Dunia menyelenggarakan Tabligh Akbar dengan tema “Reorientasi Kemanusiaan Semesta”. Materi disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M. Si selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Dra. Siti Noordjannah Djohantini, M. Si, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada Rabu, 22 April 2020.

Haedar Nashir menyampaikan, dalam kirprahnya di masyarakat, Muhammadiyah tidak cukup hanya dengan slogan. Muhammadiyah terus berjuang di berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi agar umat Islam naik kepada tingkat yang lebih tinggi dalam aspek Khairul Ummah (umat terbaik).

Dalam situasi seperti ini, Muhammadiyah mulai berpikir jangka panjang karena situasi sosial masyarakat yang berubah secara signifikan. “Semangat inklusifitas kemanusiaan Muhammadiyah perlu mempelopori relasi sosial baru dimana nilai-nilai agama bisa menjadi humanisme kolektif yang saling tawasuth dalam perbedaan serta tasamuh. Hal ini perlu menjadi agenda Muhammadiyah ke depan,” ujarnya.  

Baca Juga

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Siti Noordjannah Djohantini mengungkapkan bahwa dalam konteks menuju keluarga sakinah, situasi lockdown ini dapat menjadi momentum besar untuk mendekatkan serta mempererat hubungan dan kehangatan antara masing-masing anggota keluarga. Dalam mewujudkan keluarga sakinah, setiap anggota keluarga memiliki peran dan andil yang berbeda-beda.

Pada subtansinya, keluarga sakinah adalah keluarga yang diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai keagamaan, bersemainya kehidupan yang damai, dapat memberikan maslahat kepada lingkungan masyarakat, memperkokoh keimanan, sehingga darinya akan terpancar kebaikan dalam kehidupan dan pergaulan secara luas. “Dalam laboraturium lockdown ini, kita harus memiliki praktek-praktek baru dalam mewujudkan kemaslahatan keluarga dan umat,” paparnya. (diko)

Tags: muhammadiyahPCIM TaiwanTabligh Akbar
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK
Berita

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

6 Juli, 2022
Standar Halal MUI tentang Penyembelihan Hewan
Tuntunan

Fatwa Ibadah Kurban di Masa Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

5 Juli, 2022
AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah
Berita

AIK di PTMA Harus Menjadi Penggerak Dakwah

5 Juli, 2022
Next Post
Niat Baik Belum Tentu Dianggap Baik

Niat Baik Belum Tentu Dianggap Baik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In