• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, April 14, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Editorial

Idulfitri 1441, Sabtu atau Ahad?

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
22 Mei, 2020
in Editorial
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Hadits Seputar Ramadhan

Seputar Ramadhan

Share

Sejak tanggal 1 Rajab 1441/ 25 Februari 2020 yang lalu, PP Muhammadiyah telah menetapkan bahwa tanggal 1 syawal 1441 H akan jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020 M. Hal ini didasarkan pada hitungan astronomi sebagai berikut:  pertama, Ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada hari Sabtu Wage, 23 Mei 2020 M pukul 00:41:57 WIB.

Kedua, Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢  (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +06°43¢31²(hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk. Oleh karena itu 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M.

Baca Juga

Pembela Kaum yang Lemah

Prof Haedar Nashir: Jadikan Puasa sebagai Kanopi dan Teras Rohani

Data astronomi ini akan menghasilkan kesimpulan yang sama bagi seluruh kriteria yang ada dalam perhitungan ilmu falak di Indonesia saat ini. Insyaallah, semua ormas Islam besar di Indonesia juga akan merayakan hari raya idul fitri di hari yang sama.

Namun, tiba-tiba saja ada pertanyaan dari pembaca Suara Muhammadiyah yang bertanya apakah PP Muhammadiyah tidak akan memajukan idulfitri pada hari sabtu, 23 Mei 2020 dengan alasan ijtimak akhir ramadhan  1441 telah terjadi pada hari sabtu dinihari (pukul 00:41:57 WIB) sebelum fajar. Penanya ini berargumen bahwa kalau ijtimak itu merupakan batas pergantian bulan qamariah.

Untuk itu, perlu diketahui bahwa, selama ini PP Muhamadiyah memakai metode hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal. Pergantian bulan metode ini tidak hanya didasarkan pada terjadinya ijtimak, namun juga mensaratkan  wujudnya hilal (hilal terbenam setelah tengelamnya matahari) pada saat ghurub pada hari terjadinya ijtimak. Dengan demikian,  meskipun sudah terjadi ijtimak sebelum fajar ataupun sebelum ghurub, kalau hilal terbenam masih mendahului terbenamnya matahari, maka belum terjadi bulan baru.

Oleh karena, itu 1 Syawal 1441 H tetap pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M. Atau tidak dimajukan. Insyallah, walau sidang isbat belum digelar dan tim rukyah belum bekerja, mereka tidak akan dapat melihat hilal pada jumat sore nanti. Semua akan merakayakan idulfitri pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M.

Selengkapnya silakan baca (https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/03/08/maklumat-pp-muhammadiyah-tentang-hasil-hisab-ramadhan-syawal-dan-zulhijjah-1441-h/)

Tags: kapan idulfitrimuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

lemah
Opini

Pembela Kaum yang Lemah

14 April, 2021
puasa
Berita

Prof Haedar Nashir: Jadikan Puasa sebagai Kanopi dan Teras Rohani

14 April, 2021
langit
Khazanah

Allah Memperkenalkan (32) Penciptaan Bumi dan Langit

14 April, 2021
Next Post
Selamat Jalan Pendekar Suryadi, Pendekar Teladan Dalam Kemanusiaan

Selamat Jalan Pendekar Suryadi, Pendekar Teladan Dalam Kemanusiaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In