• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Mei 19, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Webinar PPKN UMP: Memahami dan Menyemai Pancasila

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
29 Juni, 2020
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Tafsir Pancasila

Pancasila Ilustrasi

Share

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Program Studi PPKN UMP Purwokerto mengadakan webinar nasioal Kewarganegaraan dan Hukum  dengan tema “Menyemai Pancasila dalam Tindakan Berbangsa dan Bernegara”.

Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui video telekonferensi. Menghadirkan empat narasumber yaitu Dr Busyro Muqoddas, MHum selaku ketua PP Muhamadiyah, Yudi Latif, Ph,D mantan Ketua  BPIP, Dr. Refly Harun pakar Hukum Tata Negara, dan Prof Dr Tukiran Taniredja MM selaku guru besar PPKn UMP dan Ketua Pusat Kajian Pancasila dan Kepemimpinan UMP .

Baca Juga

Menengok Kembali Demokrasi Pancasila

PDNA Kudus Perkuat Ideologi Negara dalam Berorganisasi

“Saya sebagai pimpinan universitas sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga kegiatan  ini bisa berlangsung dengan lancar dan bisa mencerahkan kita semua agar lebih mengerti tentang Pancasila yang sudah kita sepakati sebagai dasar negara kita, kaitanya dengan bagaimana pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Rektor UMP Dr Anjar Nugroho, Kamis (25/07).

Dr Busyro Muqodas selaku pemateri pertama menjelaskan bahwa Pancasila pernah mengalami   reduski makna. Dikarenakan terjadinya hegemoni  ideologi, Pancasila mengalami ketandusan epistemologi sebagai alat politisasi dan sumber kerusuhan dan keretakan sosial.

“Jadi apabila kita berbicara Pancasila saya ingin masuk pada Pancasila yang bukan kepada tahapan-tahapan konsep, tetapi saya ingin menyampaikan bagaimana aspek Pancasila dari segi sejarahnya,” tutur Busyro.

Yudi Latief selaku pemateri kedua menjelaskan negara itu tidak bisa dijalankan dengan kekerasan. Pemaksaan karena apabila negara dijalankan dengan kekersan dan pemaksaan maka ujung-ujungnya pasti akan hancur.

Sementara itu, Refly Harus menjelaskan  kalau kita mau hidup dengan Pancasila maka pancasila itu harus hidup dengan masyarakat. Nilai-nilai pancasila itu harus disemai di masyarakat dan tidak dicampuradukan dengan nilai-nilai lain seperti nilai-nilai keagamaan, adat istiadat, nilai sopan  santun dan lain sebagainya.

“Kalau kita mempertentangkan nila-nilai agama, kesopanan, dan Pancasila maka saya kira itu tidak akan berhasil karena kita hidup sejak lahir dalam wilayah agama,” imbunya.

Tukiran Taniredja menyampaikan perumusan Pancasila itu tidak terlepas dari sidang BPUPKI dari yang pertama sampai finalnya sidang PPKI pada 18 Agustus 1945.(tgr/riz)

Tags: Pancasilaprodi ppkn ump
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

demokrasi pancasila
Kolom

Menengok Kembali Demokrasi Pancasila

8 April, 2022
PDNA Kudus
Berita

PDNA Kudus Perkuat Ideologi Negara dalam Berorganisasi

12 Maret, 2022
Moderasi Islam
Berita

Tantangan Moderasi Islam di Tengah Keberagaman

11 Februari, 2022
Next Post
Call for Proposals Riset Nasional Covid-19 Majelis Diktilitbang

Call for Proposals Riset Nasional Covid-19 Majelis Diktilitbang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In