• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, April 19, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Wawasan Opini

IPM, Jadilah Motor Gerakan Ilmu

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
18 Juli, 2020
in Opini
Reading Time: 2 mins read
A A
0
IPM, Jadilah Motor Gerakan Ilmu

IPM, Jadilah Motor Gerakan Ilmu

Share

Oleh: Muh Ikhwan

Ditengah era serba digital yang ditandai dengan kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi seperti saat ini. Umat Islam harus mendukung secara penuh gerakan ilmu diatas. Apatah lagi sebuah organisasi pelajar, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang memiliki paradigma tertib belajar. Sebuah paradigma yang mesti menjadi motor gerakan Ilmu.

Baca Juga

Tawarkan Program Dakwah Berkemajuan dan Kekinian, IPM Jogja Gandeng Pusat Tarjih Muhammadiyah

IPM Banjar Agung Sukses Gelar Musycab Perdana

Jika pelajar hari ini tidak ingin tertindas roda zaman yang berputar demikian cepat. Gerakan ilmu ini tidak bisa ditunda-tunda lagi, mengingat kondisi bangsa Indonesia yang belum juga kunjung membaik. Berbagai macam problematika keumatan dan kebangsaan yang perlu dikawal dan setiap saat membutuhkan advokasi secara full dari para pelajar. Kerja-kerja seperti ini dibutuhkan pikiran-pikiran intelektual yang didukung oleh kapasitas ilmu yang memadahi.

Saat sekarang, sejauh mana sumbangsi pemikiran intelektual pelajar dalam memahami ajaran Islam, membaca, memahami dinamika zaman yang begitu kompleks. Sudakah kita punya kapasitas keilmuan terhadap hal ini?

Apa yang digagas Muhammadiyah tidak perlu dipertanyakan lagi. Apalagi jauh-jauh hari Kiai Dahlan sudah wanti-wanti, Muhammadiyah ini harus banyak melahirkan Kiai-intelek atau Intelelek-kiai.

Muhammadiyah hari ini sudah ada intelek-kiai, menjadi ulama dan juga sebagai tokoh Nasional. Keberadaan Intelek-kiai Muhammadiyah sudah mesti jadi kebanggaan kita bersama. Kedepan, agar kebanggan ini tidak sirna, upaya pelajar adalah terus membumikan gerakan ilmu. Bagaimana kemudian IPM mampu melahirkan pelajar cerdas berilmu, agar Muhammadiyah punya generasi yang membanggakan serta menggembirakan semesta.

Menarik sekali analisis Paul Kennedy terkait pentingnya ilmu. Dalam For the Twentieth (1993), Kennedy menganalisis, mengapa negara-negara Afrika Barat, seperti Nigeria, Sierra Leone, dan Chand, tetap saja miskin dan dirundung malang, sementara negara-negara asia Timur, seperti Korea Selatan melaju cepat? Perbedaan amat mencolok itu ternyata terletak pada kualitas sumber daya manusia diantara keduanya.

Untuk bersaing atau melampauhi negara-negara maju, dibutuhkan kualitas sumber daya manusia. Ikatan Pelajar Muhammadiyah mesti mengambil bagian dalam rangka mencetak sumber daya manusia yang dibutuhkan. Kenapa hari ini Negara Indonesia masih kental mengkomsumsi produk-produk asing, sebab Indonesia masih mengekor terhadap kemajuan dari segala lini kehidupan, ekonomi, teknologi dan sebagainya. Kenapa demikian, karena Indonesia tidak memiliki sumber daya manusia yang siap bersaing dan mampu menciptakan hal-hal baru yang bisa jadi bren negara.

Maka sangat masuk akal, sekiranya Ayahanda Prof. Dr. A. Syafi’i Maarif, MA. mengatakan, agar dapat membumikan pesan Rahmatan lil Alamin dalam seluruh dimensi kehidupan berbangsa. Muhammadiyah didalammya Ikatan Pelajar Muhammadiyah kini harus semakin concren dalam urusan Ilmu. Beliau mengatakan, ” Tidak ada jalan lain untuk bersikap setia kepada gagasan Islam yang berkemajuan, kecuali mau belajar dan membuka diri selebar-lebarnya, selebar kehidupan itu sendiri”.

Spirit gerakan Ilmu bukan sesuatu yang baru dikalangan Muhammadiyah termasuk IPM. Melainkan kelanjutan gagasan yang telah dirintis oleh Kiai Dahlan dulu. Misalnya, lewat Muhammadiyah Kiai Dahlan melahrikan terebosan baru dengan sistem pendidikan Islam modern yang holistik, integratif, dan spirit ajaran Al-Ma’un dari hasil tadabburnya.

Gagasan dan spirit pemikiran seperti Kiai Dahlan sangat dibutuhkan sekarang, kita berharap IPM melahirkan Dahlan-dahlan baru yang tidak diragukan bagaimana kualitas kepribadiannya. Atau paling tidak, IPM yang lahir dari rahim Muhammadiyah mampu membumikan Islam dan berjuang menegakan misi Islam yang diidealisasikan Muhammadiyah. Terlebih Ikatan Pelajar Muhammadiyah, menjadi wadah bagi pelajar muslim dalam mencetak generasi cerdas, berkarakter, terampil, serta berwawasan secara holistic yang mampu mencerahkan semesta.

Selamat Milad IPM ke-59

Muh Ikhwan, PR IPM Balassuka 2014-2015

Tags: IPMmilad ipm ke-59
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Tawarkan Program Dakwah Berkemajuan dan Kekinian, IPM Jogja Gandeng Pusat Tarjih Muhammadiyah
Berita

Tawarkan Program Dakwah Berkemajuan dan Kekinian, IPM Jogja Gandeng Pusat Tarjih Muhammadiyah

13 April, 2021
Banjar Agung
Berita

IPM Banjar Agung Sukses Gelar Musycab Perdana

7 April, 2021
Ipmawati PPAD Sebagai Pelangsung dan Penyempurna Amanah
Berita

Ipmawati PPAD Sebagai Pelangsung dan Penyempurna Amanah

1 April, 2021
Next Post
Ucapan dan Harapan Berbagai Tokoh pada Milad ke-55 UMP

Jaga Tangga Gerakan Kultural Jateng Lawan Corona

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In