• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, April 15, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Berita

Majelis Dikdasmen: Seleksi Program Organisasi Penggerak Tidak Transparan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
22 Juli, 2020
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Majelis Dikdasmen

Majelis Dikdasmen

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) pimpinan Pusat Muhammadiyah menilai dalam seleksi Program Organisasi Penggerak tidak transparan.

Program Organisasi Penggerak dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud RI. Dalam rangka meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah dan Guru Penggerak.

Baca Juga

Tantangan Tajdid Pendidikan Muhammadiyah

KH Hisyam: Kalau Pendidikan Maju, Umat Islam Juga Akan Maju

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kerja Sama Dr Kasiyarno, MHum menyampaikan bahwa awalnya Majelis Dikdasmen turut mengajukan proposal untuk mengikuti program ini.

Menurutnya dalam seleksi administrasi pertama ada sekitar 186 program yang disepakati oleh Kemendikbud dari 156 peserta Organisasi Penggerak.

Setelah ada verifikasi dan visitasi di lapangan, tidak ada satu pun Organiasasi Penggerak yang gagal dalam tahap ini. “Tampaknya hanya formalitas saja,” kata Kasiyarno dalam konferensi persnya, Rabu (22/7).

“Ketika kami bertanya ke salah satu assesor juga menyampaikan ada catatan-catatan satu organisasi yang tidak punya kantor, tidak punya karyawan, program yang dijalankan pun tidak jelas, apalagi track recordnya tidak ada,” imbuhnya. Begitu juga terkait laporan keuangan dan legalitas institusinya.

Melihat kondisi yang seperti itu, Majelis Dikdasmen mengambil sikap untuk tidak ikut serta dalam program tersebut. “Kita lebih baik mundur daripada nanti hasil dari program ini setelah berjalan dan tidak berhasil penilaian masyarakat akan jelek maka Muhammadiyah terkena imbasnya,” tutur Kasiyarno.

Meskipun begitu, masih menurut Kasiyarno, Muhammadiyah tetap berkomitmen dalam memajukan pendidikan di Indonesia meskipun tidak mengikuti program ini.

“Harapan kita dari Majelis Dikdasmen agar Kemendikbud meninjau ulang tentang keputusan hasil proposal program organisasi penggerak ini,” kata mantan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini. Untuk menghindari masalah yang tidak diharapkan di kemudian hari.(Riz)

Baca juga: Kriteria Tidak Jelas, Muhammadiyah Memilih Mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud

Tags: Majelis dikdasmenProgram Organisasi Penggerak
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Tantangan Tajdid Pendidikan Muhammadiyah
Berita

Tantangan Tajdid Pendidikan Muhammadiyah

18 Maret, 2021
KH Hisyam
Berita

KH Hisyam: Kalau Pendidikan Maju, Umat Islam Juga Akan Maju

19 Januari, 2021
Majelis Dikdasmen
Berita

Majelis Dikdasmen Terbitkan Prosedur Pembelajaran Masa Pandemi

27 Desember, 2020
Next Post
Kembali, Muhammadiyah-NU Pekalongan Bergandengan Tangan

Kompak Muhammadiyah-NU Mundur dari Program Organisasi Penggerak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In