• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Juli 5, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Inspirasi Semangat Wirausaha Warga Muhammadiyah di Malaysia

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
26 September, 2020
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Inspirasi Semangat Wirausaha Warga Muhammadiyah di Malaysia

Inspirasi Semangat Wirausaha Warga Muhammadiyah di Malaysia

Share

KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah – Dalam kesempatan silaturahim online webinar bertajuk “Meningkatkan Daya Saing Pekerja Migran Indonesia di masa Pandemi & Era Disruptif”. Sandiaga Shalahudin Uno yang merupakan pembicara utama memotivasi para peserta justru dari value yang dimiliki oleh teman-teman Pekerja Migran Indonesia (PMI).

 “Kerja teman-teman PMI sangat luar biasa. Mereka menggunakan ilmu yang mereka dapat selama di luar negeri khususnya tentang etos kerja. Mereka kulturnya berubah menjadi lebih proaktif, profesional, kerja keras, inovatif, berani mengambil resiko, dan lain sebagainya,” terang Sandi.

Baca Juga

Ranting Istimewa Muhammadiyah – ‘Aisyiyah Pandan Kuala Lumpur Gelar Halal bi Halal

Dirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kedua, Muhammadiyah Dukung Pendidikan Anak PMI di Malaysia

“Dan membuka Warung Soto Lamongan di Kuala Lumpur ini keren banget dan ini brandingnya kita butuhkan,” tandasnya, Ahad 19 September lalu.

Menurut Sandi, branding kulinari Warung Soto Lamongan bisa terus memperlebar dan menginspirasi semangat entrepreneurship warga Indonesia di Malaysia dan negara lainnya. “Jadi tidak hanya makanan Thailand di Indonesia, kita punya peluang besar kulinari nusantara kita kenalkan di negara-negara lain. Dan Bank Infaq siap turut mendukung dan mengambil tanggung jawab (dalam pendanaan)” ungkap pembina Bank Infaq yang juga termasuk pengusaha muda sukses versi Forbes ini.

Krisis yang disebabkan wabah pandemic global ini memang sangat besar berdampak di semua bidang. Kecepatan untuk beradaptasi adalah salah satu kunci untuk bisa survive dalam menggerakkan perekonomian. Hal ini diungkap oleh pemateri berikutnya setelah Sandiaga, yaitu Agastya pengurus PCI Muhammadiyah Malaysia dan MES Malaysia.

 “Agar terus bertahan, justru kuncinya adalah menyesuaikan dengan perubahan itu (beradaptasi). Dari sisi bisnis yaitu dengan meningkatkan kualitas produk, kualitas branding/packaging, digitalisasi baik marketing maupun manajemen pelanggan loyal, dan tentunya dukungan pembiayaan + financial planning yang baik” terang Agastya.

 “Kemudian, dari sisi SDM dengan bermental dan mindset yang benar. Yaitu bahwa berniaga/entrepreneur adalah salah satu cara terbaik dalam memperindah dan menyempurnakan ibadah untuk menggapai ridhoNya. Kemudian diikuti sunnatullah lainnya yaitu peningkatan skill yang dibutuhkan di era digital ini,” kata Agastya yang juga pernah menjadi duta pemuda Indonesia di Malaysia ini.

Webinar yang diselenggarakan oleh MES DKI, PCI Muhammadiyah Malaysia, Bank Infaq dan MES Malaysia ini diikuti oleh berbagai kalangan baik pekerja migran maupun aktivis sosial dan berbagai organisasi. Misi utama acara ini adalah motivasi dan edukasi peluang untuk membuka lapangan usaha baru yang kreatif dan inovatif. Sebab mengingat krisis yang di ambang mata telah menyebabkan ratusan ribu bahkan jutaan masyarakat kehilangan pekerjaan.

 “Melalui Bank Infaq, insya Allah bisa dijadikan alternatif masyarakat untuk pendanaan ide bisnisnya. Sebab Bank infaq juga memiliki misi utama memerangi riba, yang mana banyak menjerat rakyat melalui pinjaman-pinjaman yang berbunga tinggi,” terang Reza Artha ketua Bank Infaq.

Menurutnya, UMKM di Indonesia baru 22% saja yang mendapatkan pendanaan. Sisanya masih kesulitan pendanaan. Dan mereka yang mendapatkan pinjaman itu terjerat bunga tinggi. Di sinilah peran Bank Infaq untuk membantu dan mendorong tumbuhnya UMKM atau bisnis rumahan dengan pinjaman yang mudah. 

Ketua PCI Muhammadiyah Malaysia, Prof. Dr. Sonny Zulhuda, menyambut baik inisiatif ini. Bahwa perlu banyak upaya untuk mendukung gerakan pemulihan perekonomian masyarakat.

“Kami mendukung penuh ide dan terobosan yang dikomandoi Bang Sandi dkk. Semoga menjadi jalan yang memudahkan pulihnya perekonomian masyarakat kita,” ujar dosen IIUM yang juga menjadi Dewan Pembina MES Malaysia ini.

Webinar ini didukung oleh Visi Peradaban Foundation, Warung Soto Lamongan, Kopi Segaleh, dan media partner Antara Biro Kuala Lumpur. (Riz)

Tags: PCIM Malaysiasoto lamongan malaysiawirausaha
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Ranting Istimewa Muhammadiyah – ‘Aisyiyah Pandan Kuala Lumpur Gelar Halal bi Halal
Berita

Ranting Istimewa Muhammadiyah – ‘Aisyiyah Pandan Kuala Lumpur Gelar Halal bi Halal

23 Mei, 2022
Matan Keyakinan
Berita

Dirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kedua, Muhammadiyah Dukung Pendidikan Anak PMI di Malaysia

20 Maret, 2022
Wirausaha
Berita

‘Aisyiyah Rembang Gelar Wisuda Sekolah Wirausaha

8 Februari, 2022
Next Post
Seluruh Karyawan Suara Muhammadiyah Ikuti Rapid Test

Seluruh Karyawan Suara Muhammadiyah Ikuti Rapid Test

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In