• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, Juli 6, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Makna Nama Allah bagi Muslim

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
30 September, 2020
in Akidah Akhlak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Komitmen Mengamalkan Islam
Share

Makna Nama Allah bagi Muslim

Satu simbol pernyataan tauhidullah adalah Lâ ilâha illâ Allâh. Lâ ilâha illâ Allâh adalah kalimat agung yang diserukan semua para rasul. Rasa dan keyakinan ketauhidan itu ada dalam keimanan dan keikhlasan dalam beribadat. Tauhidullah itu juga merupakan misi yang diemban oleh semua para nabi dan rasul, sampai Rasulullah terakhir (Fath al- Majid, 126).

Baca Juga

Menghitung Hari

Al-Kariim, Yang Maha Memuliakan

Ibn al-Qayyim menyampaikan pembuktian tauhid itu melalui tiga maqâmât: Pertama, al-hubb, yaitu rasa kecintaan yang mengharapkan taqarrub kepada Allah SwT QS Al-Baqarah: 165; wa al-ladzîna âmanû asyaddu hubban li Allah (orang-orang yang beriman itu adalah lebih cinta kepada Allah dengan ketulusannya).

Kedua, al-tawassul, yaitu bukti komunikasi dengan Allah melalui amal shalih. Ibn Mas’ud berkata bahwa yang menunjukkan adanya wasilah adalah al-Islam sebagai wujud ketaatan. Ketiga, al-rajâ yaitu rasa khawf (takut), sebagaimana QS Al-Isra: 57,

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti.”

Ketiga maqâmât itu menunjukan adanya hakikat tauhid yang berarti hakikat agama Islam (Fath al- Majid, 120). Jika maqâmât ketiganya itu sudah ada pada diri seseorang, maka setiap simbol nama Allah berarti sudah masuk dalam posisi subtansialitasnya.

Dimensi subtansialitas nama Allah itu, jika merapat dengan diri seseorang, bahkan bukan hanya nama Dzat yang disebutkan, atau al-asmâ al-husna-Nya, atau melalui penemuan ayat-ayat Tuhan saja yang ada di alam raya ini, disertai ketulusan dan keimanan seseorang tersebut, akan sangat bermakna dan berarti dalam kehidupannya.

Jika nama dan ayat-ayat itu dibacakan karena kekagumannya, maka secara reflektif akan menuntut keteguhan pengabdian dan ketaatan hanya kepada-Nya, disertai pintu getaran di hatinya (wajilat qulûbuhum) akan terbuka oleh sebab keimanannya bertambah (QS Al-Anfal: 2).

Jika keagamaan itu masih berstandar pengakuan keinginan kelompoknya, sekalipun nama Allah disebutkan, maka pengakuannya itu masih berstandar formal. Sebagaimana teguran Nabi SAW pada saat kedatangan orang-orang Arab yang menyatakan “kami beriman”, tetapi Nabi SAW mengatakan “kamu sekalian belum beriman, baru Islam”.

Artinya, standar keagamaan mereka itu belum sampai esensinya atau belum diterima sanubarinya. Esensi keimanan, jika tertancap di bagian hati paling dalam sanubari seseorang, maka diri orang itu akan memiliki keakraban baik dengan sesamanya (QS Al-Hujurat: 14).

H Ayat Dimyati, Dosen Tetap UIN Gunungdjati Bandung

Sumber: Majalah SM Edisi 4 Tahun 2017

Tags: akidahAllahmakna allah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Menghitung Hari
Opini

Menghitung Hari

2 Juni, 2022
Al-Kariim
Akidah Akhlak

Al-Kariim, Yang Maha Memuliakan

4 Desember, 2021
tujuh golongan
Khutbah

Lima Ciri Manusia Dicintai Allah

5 November, 2021
Next Post
imm

Aplikatif Humanisme dalam Pendidikan Perkaderan IMM

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In