• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Juni 26, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Sukarno, Tokoh Persilangan Beragam Identitas

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
20 Januari, 2021
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Buku Sukarno dan Islam; Dialog Pemikiran Modernisme Islam di Indonesia

Buku Sukarno dan Islam; Dialog Pemikiran Modernisme Islam di Indonesia

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sukarno adalah satu figur yang secara baik menggambarkan persilangan dari banyak identitas. Setiap orang pada dasarnya memiliki beragam identitas, seperti Sukarno tidak hanya memiliki satu identitas tokoh nasionalis yang mampu merangkul berbagai elemen bangsa.

Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Prof Yudi Latief mengungkapkan saat ini muncul fenomena di ruang publik semacam tarik menarik antar dua kutub. Yaitu harus memilih kubu Islam atau harus memilih kubu nasionalis.

Baca Juga

Prof Haedar Nashir Jadi Pemateri Baitul Arqam Mubaligh di Padang

Laden, Cerpen Risen Dhawuh Abdullah

“Kita cenderung mentasbihkan seseorang dan memojokkannya kepada satu identitas. Akan tetapi faktanya manusia itu agen dari banyak identitas,” tutur Prof Yudi Latief dalam Kajian Buku Sukarno dan Islam; Dialog Pemikiran Modernisme Islam di Indonesia, yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (20/1/2021).

Menurut Prof Yudi Latief, manusia adalah agen multi identitas. Ada identitas suku, organisasi, agama, politik, hingga identitas kebangsaan. “Yang menjadi masalah adalah ketika kita memilih satu identitas dan dimampetkan serta dipolitisasi sehingga itulah satu-satunya identitas diri kita,” tambah Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut.

Sukarno dan Muhammadiyah

Prof Yudi Latief menyebut Sukarno sebagai satu figur baik yang menggambarkan persilangan dari banyak identitas. Di dalam buku Penyambung Lidah Rakyat, Sukarno mengakui mendapatkan berbagai ajaran mulai dari kakek, bapak, ibu, hingga fase ketika sekolah menengah dan bermukim di rumah Cokroaminoto.

Di depan rumah Cokroaminoto ada masjid Muhammadiyah, yang setiap bulan selalu ada pengajian termasuk pengajiannya kerap diisi langsung oleh KH Ahmad Dahlan. Di pengajian tersebut membahas berbagai hal, tentang tauhid, amal, ibadah, dan muamalah. Di situlah Sukarno mulai belajar tentang agama Islam dalam arti yang sesungguhnya.

“Pada usia 15 tahun itulah, dia mulai mengenal ajaran Islam dari Muhammadiyah. Jadi dia ketika pertama kali belajar Islam secara sesungguhnya itu memang Sukarno langsung kepada jaringan-jaringan dakwah Muhammadiyah,” ungkap Prof Yudi Latief.

Politik Identitas

Sementara itu, terkait politik identitas, Prof Yudi Latief menyebut ada tiga bentuk politik identas, yaitu good, bad, dan ugly. Salah satu identitas yang baik (good) yaitu Muhammadiyah. “Meskipun membawa bendera (identitas) Muhammadiyah, dia terbuka untuk kemungkinan dialog antar kultural, itu identitas yang sehat, karena setiap orang tidak bisa melampaui identitas,” kata Prof Yudi Latief.

Ada politik identitas yang buruk (bad) yaitu antar identitas tidak saling berhubungan meskipun tidak saling menggangu. Sementara itu, ada juga politik identitas yang busuk (ugly), yaitu mengutamakan satu identitas, sementara identitas lain harus dihabisi. (Riz)

Tags: muhammadiyahpolitik identitasSukarnoyudi latief
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Prof Haedar Nashir Jadi Pemateri Baitul Arqam Mubaligh di Padang
Berita

Prof Haedar Nashir Jadi Pemateri Baitul Arqam Mubaligh di Padang

26 Juni, 2022
Laden, Cerpen Risen Dhawuh Abdullah
Humaniora

Laden, Cerpen Risen Dhawuh Abdullah

25 Juni, 2022
Kecerdasan Finansial
Berita

Muhammadiyah Ajak Bangun Kecerdasan Finansial

24 Juni, 2022
Next Post
Baru Sehari, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi di Sulbar

Baru Sehari, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi di Sulbar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In