• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, April 17, 2021
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result
Home Berita

Prof Yudi Latief: Pemurnian Islam bukan untuk Pembekuan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
21 Januari, 2021
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Prof Yudi Latief: Pemurnian Islam bukan untuk Pembekuan

Prof Yudi Latief: Pemurnian Islam bukan untuk Pembekuan

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sejak didirikannya Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan modernisme serta gerakan pemurnian Islam (purifikasi). Pemurnian Islam dilakukan bukan untuk pembekuan, melainkan untuk mencari elastisitas dalam merespon kemajuan.

Muhammadiyah harus selalu berikhtiar merespon tantangan zaman yang terus berubah. “Dengan elastisitas atau fleksibilitas supaya kita mempunyai kemampuan untuk menafsir yang relevan dengan perkembangan zaman,” ungkap Prof Yudi Latief dalam Kajian Buku Sukarno dan Islam; Dialog Pemikiran Modernisme Islam di Indonesia, Rabu (20/1/2021)

Baca Juga

Sukarno, Tokoh Persilangan Beragam Identitas

Muhammadiyah; Dari Memurnikan ke Mempertahankan Islam

Gerakan pemurnian Islam identik dengan istilah kembali Al-Qur’an dan Sunnah. Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia tersebut mengungkapkan Al-Qur’an dan Hadits harus menjadi penerang dalam menafsirkan hal-hal baru secara lebih relevan.

Tentang komitmen kebangsaan, Muhammadiyah telah mengeluarkan putusan resmi tentang Darul Ahdi wa Syahadah. Muhammadiyah menganggap Indonesia sebagai negara Pancasila merupakan kesepaktan (darul ahd), dan seluruh elemen bangsa harus mengisinya dengan prestasi (wa syahadah).

Kemudian, menurut Prof Yudi Latief, Muhamamdiyah masih memiliki agenda memajukan peradaban Islam. Bagaimana Islam menjadi idea of progress (cita-cita kemajuan) dan Muhammadiyah menjadi juru bicara untuk kemajuan peradaban baik melalui kiprah gerakan maupun Amal Usahanya. “Muhammadiyah harus membuat agama menjadi suatu dorongan bagi pengejaran kemajuan,” pungkanya. (Riz)

Tags: pemurnian islampurifikasiyudi latief
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Buku Sukarno dan Islam; Dialog Pemikiran Modernisme Islam di Indonesia
Berita

Sukarno, Tokoh Persilangan Beragam Identitas

20 Januari, 2021
Muhammadiyah; Dari Memurnikan ke Mempertahankan Islam
Analog

Muhammadiyah; Dari Memurnikan ke Mempertahankan Islam

20 November, 2016
Next Post
Pedagang

Menjadi Pedagang Mulia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In