• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Juni 28, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Al-Quddus, Yang Maha Suci

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
7 Juni, 2021
in Akidah Akhlak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Al-Quddus

Dok Ilustrasi

Share

Al-Quddus, Yang Maha Suci

Sebagai sifat Allah, Al-Quddus berarti suci dari segala kekurangan, kelemahan dan kesalahan, termasuk di dalamnya suci dari sangkaan, pemikiran dan imajinasi manusia. Sebab, tidak jarang manusia membayangkan dan menggambarkan Allah dengan keterbatasan akal pikirannya sendiri, sehingga Allah sering disamakan dengan dan diperlakukan seperti makhluk-Nya. Padahal, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11)

Baca Juga

Al-Muhyi, Allah Yang Maha Menghidupkan

Al-Mu’iid, Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

Kesucian Allah itu kekal, tidak tergantung pada ruang dan waktu. Semua makh­luk di langit dan di bumi pun mengagungkan kesucian Allah dan mensucikan-Nya dari segala kekurangan. Sebagaimana firman Allah, “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Yang Maha Raja Diraja, Yang Maha Suci (Al Quddus), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Jumu’ah:1).

Konsekuensi dari keyakinan Allah Yang Maha Suci tercermin dalam iktikad manusia un­tuk membersihkan dan mensucikan jasmani, hati dan akalnya. Dari sisi jasmaniah, Rasu­lu­llah memuji orang yang menjaga dirinya untuk se­lalu dalam keadaan berwudhu. Orang yang marah dan keruh hatinya juga disarankan untuk ber­wudhu. Artinya, kesucian jasmaniah akan mempengaruhi kesucian hati, jiwa dan pikiran seseorang.

Secara personal, kesucian diri diawali dari niat. Yaitu, niat untuk selalu berada dalam ridla-Nya. Jika niat seseorang mengerjakan kebaikan tidak karena Allah, maka di akhirat ia tidak akan mendapatkan apapun dari Allah. Bisa jadi ia akan mendapatkan keuntungan di dunia, namun ia tidak akan mendapatkan keberkahan hidup dari Allah. Niat suci dalam hati seseorang menjadi dasar bagaimana seseorang berperilaku terhadap dirinya dan orang lain.

Karenanya, secara sosial, seseorang juga niscaya mensucikan hati dan pikirannya. Ia tidak mudah berprasangka buruk kepada Allah dan sesama manusia. Ia tidak mudah iri dengki, berdusta dan mengkhianati sesamanya. Penyakit hati muncul ketika hati sudah tersentuh dan dinodai oleh nafsu duniawi. Maka, tidaklah mengherankan jika Jalaluddin Rumi pernah berpesan, “Genggamlah dunia ini seisinya, tapi jangan sekali-sekali dunia menyentuh hatimu.”

Dalam konteks pembentukan kepribadian, seorang muslim berkemajuan semestinya menjaga kejernihan berpikiranya. Kejernihan berpikir memiliki pengaruh positif dalam menjalani hidup dan kehidupan pada saat ingin mencapai target-target yang direncanakan. Yaitu, target untuk tetap maju dan berkembang sesuai dengan keridlaan-Nya.

Namun, ketika pikiran telah terbalut kecenderungan materialisme-hedonisme sebagai target hidupnya, maka hanya sedikit manusia yang mampu menjaga kesucian hati dan pikirannya. Ia akan terasing oleh dirinya sendiri di antara carut-marut kehidupan duniawi yang penuh tipu daya. Ala kulli hal, Al-Quddus semestinya menginspirasi seorang muslim untuk senantiasa membersihkan jasmani, pikiran dan hatinya. Kesucian diri inilah sebagai bekal mengarungi kehidupan dan berinteraksi sesama manusia. Wallahu a’lam.

Bahrus Surur-Iyunk, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Sumenep

Sumber: Majalah SM Edisi 8 Tahun 2018

Tags: Al-Quddusasmaul husnaMaha Suci
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Al-Muhyi, Allah Yang Maha Menghidupkan
Akidah Akhlak

Al-Muhyi, Allah Yang Maha Menghidupkan

21 Juni, 2022
Al-Mu'iid
Akidah Akhlak

Al-Mu’iid, Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

21 Juni, 2022
Al-Mubdi
Akidah Akhlak

Al-Mubdi’, Allah Yang Maha Memulai

21 Juni, 2022
Next Post
Syawalan Muhammadiyah Sulsel di Unismuh Makassar

Busyro Muqaddas: Muktamar di Makassar Bukti Muhammadiyah Tetap Solid 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In