• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Agustus 16, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Al-Ghafûr, Allah Maha Memberi Pengampunan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
3 September, 2021
in Akidah Akhlak
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Al-Ghafûr, Allah Maha Memberi Pengampunan
Share

Al-Ghafûr, Allah Maha Memberi Pengampunan

Al-Ghafûr,  Allah yang Maha Memberi pengampunan, merupakan salah satu sifat dan nama terbaik (al-Asmâ’ al-Husnâ) yang sangat dirindukan hamba yang berdosa dan berkomitmen untuk melakukan taubatan nashuha. Dari tiga sifat Allah yang bermakna memberi pengampunan, al-Ghafûr paling banyak digunakan dalam al-Qur’an, terulang sebanyak  91 kali. Sedangkan al-Ghaffâr diulang sebanyak 5 kali, dan Ghâfir disebut 2 kali. Ketiga sifat tersebut mengerucut pada makna pemberian ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang diperbuat manusia.

Baca Juga

Al-Hayyu, Allah Yang Maha Hidup

Al-Mumit, Yang Maha Mematikan

Banyaknya penggunaan kata al-Ghafûr dalam al-Qur’an menunjukkan bahwa Allah SwT memberi kesempatan dan membuka pintu seluas-luasnya bagi hamba-Nya untuk memohon ampunan-Nya. Secara etimologi, ketiga kata: Ghafûr, Ghaffâr, dan Ghâfir berakar kata sama, yaitu ghafara yang berarti menutupi (satara). Arti leksikologis ini mengandung makna bahwa pengampunan Allah bagi hamba-Nya itu dapat menutupi dosanya, memaafkan kesalahannya.

Al-Ghafûr  dan al-Ghaffâr merupakan bentuk mubâlaghah (superlative) yang mengandung pesan bahwa Allah Maha Mengampuni dan Memaafkan dosa dan kesalahan hamba berulang kali, tidak hanya sekali, dan terus-menerus dengan menutupi kesalahan dan aibnya karena kasih sayang dan kemurahan-Nya. Allah tidak pernah kikir (bakhil) dalam memberikan pengampunan dan pemaafan bagi hamba-nya  yang mau bersimpuh di hadapan-Nya untuk memohon ampunan-Nya.

Ampunan Allah bagi hamba-Nya itu sangat luas dan menyeluruh, meliputi dosa kecil, sedang, maupun besar, termasuk dosa syirik (menyekutukan Allah). “Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya.” (QS an-Najm [53]: 32. Oleh karena itu, hamba tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah dalam meraih ampunan-Nya, selama hamba bertekad bulat untuk beristighfar dan bertaubat kepada-Nya. Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS az-Zumar [39]:53)

Sedemikian sayang dan luasnya ampunan-Nya, sehingga Allah tidak peduli sebesar, sebanyak, dan seberat  apapun dosa hamba. Anas RA meriwayatkan bahwa aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, Allah berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni segala dosamu yang telah kamu lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosamu sampai setinggi langit lalu engkau meminta ampun kepada-Ku, niscaya Kuampuni. Wahai anak Adam, jika engkau datang kepada-ku dengan membawa kesalahan seluas bumi lalu engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan seluas bumi pula.” (HR at-Turmudzi).

Muhbib Abdul Wahab, Dosen Tetap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumber: Majalah SM Edisi 19 Tahun 2018

Tags: Al-GhafûrAllah Maha Memberi Pengampunanasmaul husna
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Al-Hayyu
Akidah Akhlak

Al-Hayyu, Allah Yang Maha Hidup

22 Juli, 2022
Al-Mumit
Akidah Akhlak

Al-Mumit, Yang Maha Mematikan

22 Juli, 2022
Pembentukan Karakter dengan Asmaul Husna Angkat Herwina Menjadi Guru Besar
Berita

Pembentukan Karakter dengan Asmaul Husna Angkat Herwina Menjadi Guru Besar

29 Juni, 2022
Next Post
Kampus Mengajar

Kampus Mengajar: Cakrawala dan Naluri Pendidik Semakin Terbuka

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In