YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melakukan kunjungan ke Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Kabupaten Bantul, pada Jumat, 10 September 2021.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Negara meninjau sebuah kawasan yang disebut “Kader City” di mana di dalamnya terdapat sejumlah sarana dan prasarana yang telah selesai dibangun untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di madrasah tersebut.
Menurut Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogkakarta, Aly Aulia, Kader City memiliki tiga bangunan yang siap untuk diresmikan dan difungsikan, yaitu gedung kampus, rumah susun, dan masjid. Ketiga bangunan tersebut diharapkan dapat mendukung tercapainya misi madrasah dalam mencetak kader-kader masa depan yang berkualitas.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi impian kami menjadikan kawasan ini menjadi kawasan kader dalam rangka untuk bisa mengemban misi perserikatan Muhammadiyah, bangsa, dan negara (dalam) mencetak kader-kader masa depan bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Aly Aulia dalam penjelasannya saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau kawasan tersebut.
Usai peninjauan, Presiden Jokowi menandatangani ketiga prasasti sebagai tanda difungsikannya secara resmi gedung kampus, rumah susun, dan Masjid Hajah Yuliana yang ada di kawasan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Kabupaten Bantul.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Tim Pengembangan Mu’allimin Buya Syafii Maarif, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. (setpres/rpd)
Alhamdulillah… kita melihat persyarikatan ditempat tertentu maju pesat… tetapi ditempat lain juga memprihatinkan.. sebagai contoh, banyak sekolah muhammadiyah yg siswanya sedikit sekali karena : 1. Sebagian besar masyarakat masih kenegri-negrian
2. Regulasi aturan PPDB
3. Jumlah rombel masih terlalu banyak utk sekolah negri
4. Sistem Zonasi menghilangkan semangat kompetisi dan prestasi
Tolong PP Muhammadiyah meneruskan kpd mas Mentri utk, menghentikan Zonasi dan membatasi jmlh rombel belajar dari 32 menjadi 24 sd 28 saja biar penfidikan di Indonesia bisa lebih maju…
Sistem Zonasi PPDB tahun 2022 harus dihilangkan demi untuk meningkatkan kompetisi dan prestasi siswa smp di Indonesia…