• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, Mei 18, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Memaknai Maulid dengan Berfikir Profetik

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
28 Oktober, 2021
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Memaknai Maulid dengan Berfikir Profetik
Share

TEGAL, Suara Muhammadiyah – Bertempat di Kampus Politeknik Muhammadiyah Kota Tegal. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pimpinan Komisariat Siti Hajar (PKSH) memperingati maulid Nabi Muhammad dengan melaksanakan kajian ilmu bersama para kader IMM. Kali ini Immawan Yanuar sebagai Ketum IMM PKSH menghadirkan narasumber dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan, al-Ustadz Alvin Qodri Lazuardy, S.Ag salah satu staff pengasuhan di PPAD.

Tujuan pelaksanaan kajian ini adalah untuk menggugah kembali semangat bergerak dengan menginspirasi kepada Rasulullah SAW. Tentunya dalam pergerakan, dibutuhkan panduan di setiap langlahnya, dengan membedah siroh perjuangan Rasul dalam mengemban risalah Islamiyah maka akan terbuka panduan-panduan itu.

Baca Juga

PAUD ‘Aisyiyah 1 Babat Selenggarakan Maulid Nabi, Datangkan Pencerita Nasional

Terjemahan Suara Muhammadiyah nomor 11 tahun 1921 tentang Mauludun Nabi SAW

Dalam kajian ini, narasumber mengangkat judul Memaknai Maulid Nabi Muhammad Sebagai Dasar Pergerakan. Terdapat pesan yang menarik dalam pemaparan yang diterangkan narasumber, Ustadz Alvin, menyampaikan; marilah kita meniru bagaimana cara Rasulullah berfikir, yaitu berfikir berlandaskan wahyu bukan nafsu. Berlandaskan dengan Q.S an-Najm ayat 3-4 “Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut hawa nafsunya. Tidak lain (Alquran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”. Ujar Alvin (24/10).

 Kaidah ini dapat dijadikan dasar untuk mengawali segala apa yang di dalam fikiran yaitu dengan pendekatan wahyu (al-Qur’an-as-Sunnah) bukan dengan nafsu amarah bi suu’i. Berfikiran profetik ini akan melahirkan fikiran yang jernih dan bersih, ringkasnya, keselamatan akal (‘aql) adalah ketika ia bersandar pada wahyu bukan nafsu.

Dari pesan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa panduan utama dalam pergerakan adalah berfikir secara profetik, berfikir seperti Nabi dengan bersandar pada wahyu bukan nafsu. Mari berfikir profetik. Sekian (Reporter PPAD dan IMM PKSH)

Tags: IMM Pimpinan Komisariat Siti HajarMaulid Nabi
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

PAUD ‘Aisyiyah 1 Babat Selenggarakan Maulid Nabi, Datangkan Pencerita Nasional
Berita

PAUD ‘Aisyiyah 1 Babat Selenggarakan Maulid Nabi, Datangkan Pencerita Nasional

24 Oktober, 2021
maulid nabi
Berita

Terjemahan Suara Muhammadiyah nomor 11 tahun 1921 tentang Mauludun Nabi SAW

21 Oktober, 2021
Kajian Maulid
Berita

Kajian Maulid Nabi Muhammad

21 Oktober, 2021
Next Post
101 Calon Kepala Sekolah Ikuti Diklat di UMP

101 Calon Kepala Sekolah Ikuti Diklat di UMP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In