• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Mei 26, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Pengabdian Masyarakat, Dosen UMP Garap Jahe Emprit

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
28 Desember, 2021
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
UMP
Share

Pengabdian Masyarakat, Dosen UMP Garap Jahe Emprit

Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun anggaran 2021.

Baca Juga

Tingkatkan Prestasi Olahraga Banyumas, Milad UMP Gelar Kejuaraan Futsal

Progres KKN Internasional dan KKN Muhammadiyah – ‘Aisyiyah

Tim yang terdiri dari dosen Fakultas Farmasi, Fakultas Pertanian dan Perikanan, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Kedokteran melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Produksi dan Pemasaran Granul Instan Jahe Emprit : Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Margasana, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas”.

Ketua tim, yakni Dr. apt. Retno Wahyuningrum, M.Si mengatakan, pengabdian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa Margasana.

“Desa Margasana merupakan desa binaan Fakultas Farmasi UMP yang terletak di Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. Desa ini memiliki luas 182.535 Ha dengan jumlah penduduk 2.100. Dengan luas tersebut, Margasana memiliki potensi besar di bidang pertanian untuk budidaya berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman obat,” jelasnya, Selasa (28/12/2021)

Lebih lanjut ia mengatakan, Jahe emprit merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang minoritas di Desa Margasana. Hal tersebut dikarenakan nilai jual jahe emprit dalam bentuk utuh, kurang menguntungkan dibandingkan komoditi pertanian yang lain.

“Daya simpan Jahe tidak lama dan harganya naik turun. Padahal Jahe emprit merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat, antara lain sebagai campuran obat tradisional terutama sebagai karminatif dan stimulan, penambah nafsu makan, tonik lambung, peluruh dahak, peluruh haid, pencegah mual, penurun tekanan darah, menghilangkan lelah, meningkatkan stamina, dan mencegah infeksi pada luka,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Retno, dengan adanya pelatihan pengolahan Jahe emprit menjadi bentuk sediaan atau formula produk olahan, yaitu granul instan maka manfaat dan nilai jual dari jahe emprit akan meningkat.

“Dengan terbentuknya usaha pembuatan produk olahan jahe dan kapulaga ini, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di desa Margasana kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas,” katanya.

Dalam rangka menjalankan program, tim menggandeng mitra yaitu Tim Penggerak PKK Desa Margasana, kelompok tani, dan juga kelompok karang taruna. Dalam pelaksanaanya tim juga melibatkan 4 mahasiswa.

“Selain pelatihan pembuatan granul instan jahe emprit, pada program ini juga dilakukan penyampaian materi tentang budidaya dan teknologi pasca panen jahe emprit yang disampaikan oleh Dr Agus Mulyadi MP,” katanya.

Dijelaskan, mitra program juga mendapat pelatihan tentang desain kemasan yang disampaikan oleh apt Aditya Singgih MFarm, materi perizinan yang disampaikan oleh Dr apt Agus Siswanto MSi dan juga materi tentang pemasaran produk oleh M Agung Miftahudin SE MSi.

“Pelatihan sekaligus praktek pengolahan jahe emprit menjadi granul instan dipandu oleh apt Arini Syarifah MSi. Produk granul instan jahe emprit ini diberi merk “Jahe Jeder”. Produk tersebut kini sudah memiliki kemasan primer dan sekunder yang menarik,” katanya.

Tim pengabdian kepada masyarakat UMP juga melakukan pendampingan dalam pengisian formulir perizinan produk tersebut dan diharapkan produk tersebut dapat memiliki izin PIRT dari Dinas Kesehatan dan dapat segera dipasarkan.

“Harapanya produk ini segera mendapatkan izin dari dinas kesehatan dan dapat dipasarkan sehingga memajukan perekonomian mitra di desa margasana,” pungkasnya. (arn/tgr)

Tags: Jahe Empritpengabdian masyarakatUMP
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Tingkatkan Prestasi Olahraga Banyumas, Milad UMP Gelar Kejuaraan Futsal
Berita

Tingkatkan Prestasi Olahraga Banyumas, Milad UMP Gelar Kejuaraan Futsal

25 Mei, 2022
KKN
Berita

Progres KKN Internasional dan KKN Muhammadiyah – ‘Aisyiyah

24 Mei, 2022
UMP
Berita

Selamat! Mahasiswa UMP Berhasil Lolos Program IISMA 2022 di Madrid

24 Mei, 2022
Next Post
Menahan Laju Regresi Demokrasi dan Kegagalan Politik Desentralisasi di Indonesia

Menahan Laju Regresi Demokrasi dan Kegagalan Politik Desentralisasi di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In