Perjuangan Panjang, Akhirnya Muhammadiyah Terima Sertifikat Tanah 21,8 Hektar di Deli Serdang
Medan, Suara Muhammadiyah – Kabar Gembira. Pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN Sofyan A. Djalil menyerahkan sertipikat tanah seluas 21,8 hektar di desa Sentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumnatera Utara, Selasa (28/12) kemarin.
Sertipikat tanah asal HGU PTPN II itu, direncanakan menjadi lahan Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Sesuai perkembangan UMSU yang demikian pesat maka Kampus milik Muhammadiyah yang kini terakreditasi A itu membutuhkan lahan yang luas untuk rencana pembangunan kampus terpadu. Lahan seluas 21,8 hektar itu kini dijadikan lahan pertanian untuk mahasiswa. Berbagai jenis tanaman kini tumbuh di sana sebagai praktik siswa. Di lahan itu juga direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan agro-wisata untuk warga Kota Medan sekitarnya.
Pengurusan pembebasan lahan milik PTPN II sudah dimulai sejak tahun 2000-2021 memang berlangsung alot karena di atas lahan itu sempat berdiam banyak penggarap. Penggarap yang tentu saja enggan keluar harus dimediasi oleh Muhammadiyah melalui UMSU. Dan akhirnya semua proses selesai, kemudian pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN mengeluarkan sertipikatnya.
Sertipikat diterima Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti dari Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil di Kantor Gubernur Sumatera Utara. Hadir pada penerimaan sertipikat itu, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP dan beberapa pejabat Muhammadiyah lainnya.
“Alhamdulillah, sertifikat tanah untuk Muhammadiyah seluas 21,8 ha akhirnya dapat diserahkan,” ujar Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti, Rabu (29/12).
Abdul Mu’ti mengaku bersyukur lantaran perjuangan memperoleh sertifikat tanah milik rakyat dan Muhammadiyah itu cukup panjang dari rezim ke rezim.
Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil sebelumnya mengklaim satu per satu masalah tanah yang ada di Provinsi Sumatera Utara dapat terselesaikan.
Dalam pandangan Mu’ti, implementasi penyerahan sertifikat tanah itu berkat peran dari Forkum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).
Setelah acara penyerahan sertipikat tanah untuk Muhammadiyah dan beberapa pihak lainnya, Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil menyampaikankuliah umum di depan ratusan civitas academica UMSU. Kuliah Umum yang berlangsung di Auditorium Kampus Utama UMSU, Jl Muhtar Basri itu mengambil tajuk ” Pendidikan Karakter Berkeunggulan (Tantangan Era Industrri 4.0)” (Syaifulh/Riz)
Aslm.w.w. Alhamdulillah, semoga kita tetap istiqomah di jalan Ilhai. Saya gembira dan bangga Muhammadiyah unggul dalam majukan pendidikan dan kesehatan di tanah air tercinta ini.
Tapi saat ini rakyat sangat memerlukan perputaran ekonomi untuk dapat bisa hidup di situasi yang serba sulit ini disamping lapangan pekerjaan yang minim dan sebaliknya ketimpangan ekonomi yg sangat dalam antara para penguasa/ pengusaha yg hidup mewah bagaikan raja raja kecil.
Untuk itu saya menyarankan kepada pimpinan Muhammadiyah untuk dapat memutar haluan dari Pendidikan dan Kesehatan ke pengangkatan Ekonomi ummat . Misalnya melalui buka market retail di setiap kecamatan tentu dengan harga murah utk dapat bersaing dgn market yg telah lama eksis di pasaran seperti : indomaret dan alfamart. Memang mulanya sulit bersaing dgn mereka yg telah memguasai pasar dan distribusi. Tapi dengan niat dan kemauan yg keras, saya yakin itu dapat teratasi, apalagi saya lihat animo masyarakat sangat menunggu nunggu market yang berbasis syariah. Saya yakin para pakar ekonomi umat di Muhammadiyah cukup piawai dalam menyiasati keadaan ekonomi negara kita ini. Fasthabiru khairat. Wassalam. Agus muliono. Medan Perjuangan.