• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Mei 27, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Bincang Buku ‘Meniti Gerakan’, IMM Perlu Penguatan Jati Diri Kemandirian

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
21 Maret, 2022
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
imm
Share

Bincang Buku ‘Meniti Gerakan’, IMM Perlu Penguatan Jati Diri Kemandirian

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Gerakan mahasiswa perlu melakukan adaptasi dan kreasi di era digital ini. Tak kecuali Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang telah menginjak usia 58 tahun. Hal ini disampaikan Bayujati Prakoso dalam bincang buku Meniti Gerakan yang digelar Penerbit Irfani via live Instagram, Ahad (20/3).

Baca Juga

DAD IMM FP UM Palembang Sesuai Sistem Perkaderan Terbaru

IMM Bergerak sebagai Suluh Bangsa: Upaya Menjaga Eksistensi

Dalam memaknai usia 58 tahun dengan tagline Menguatkan Kemandirian, Bayu menjelaskan, IMM perlu melakukan penguatan jati diri sebagai bentuk kemandirian. Pengamalan nilai-nilai dan penyemaian ide-ide gerakan, kata Bayu, menjadi hal yang perlu diperhatikan IMM di tiap level pimpinan.

“Menguatkan Kemandirian bisa kita maknai sebagai berdikari dalam berbagai hal. Meskipun begitu, tidak selalu harus berdikari, ada ruang-ruang yang mengharuskan kita untuk bisa berkolaborasi,” ujarnya. Kemudian, kemandirian juga bisa dimaknai bagaimana organisasi itu bisa survive dengan kemampuan yang dimilikinya.

“Prinsip dan nilai-nilai yang kokoh dalam IMM perlu kita jaga dan kita rawat. Itu perlu dikuatkan dalam diri kader IMM masing-masing,” ungkap Bayu.

Penulis buku Sukma Intelektualisme ini juga menyoroti prmanfaatan platform digital yang masih belum maksimal dalam gerakan IMM. Bayu berharap IMM mampu menjadi role model yang memanfaatkan platform digital sebagai ruang kreasi gerakan.

Kuncinya, kata dia, sebenarnya komitmen dan konsistensi saat memulai bahkan saat sudah berjalan. “Butuh komitmen dan konsistensi untuk menghidupkan gerakan di ranah digital. Karena konten itu harus terus-menerus ya,” ujarnya, Ahad (20/3).

Sebagai penulis produktif yang telah menerbitkan dua buku dan banyak karya tulis ilmiah, Bayu juga memberikan beberapa tips dalam menulis. “Dalam menulis kita harus optimis, jangan pesimis. Tidak ada tulisan yang jelek, setiao karya pasti akan menemukan pembacanya,” ujar Bayu.

Menurut Bayu, menulis adalah skill yang harus terus dilatih untuk bisa terus meningkatkan kemampuan. “Harus trial terus, harus latihan terus, supaya bisa lebih mahir dan karya kita semakin baik,” ungkapnya.

Tags: IMM
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

DAD IMM FP UM Palembang Sesuai Sistem Perkaderan Terbaru
Berita

DAD IMM FP UM Palembang Sesuai Sistem Perkaderan Terbaru

26 Mei, 2022
imm
Opini

IMM Bergerak sebagai Suluh Bangsa: Upaya Menjaga Eksistensi

26 Mei, 2022
Lahirkan Kader Militan, Koorkom IMM UMP Gelar Darul Arqam Dasar
Berita

Lahirkan Kader Militan, Koorkom IMM UMP Gelar Darul Arqam Dasar

24 Mei, 2022
Next Post
Business Center

Wujudkan Pilar Ketiga, JSM Siap Dirikan Muhammadiyah Business Center di Setiap Daerah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In