• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Mei 19, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Implementasi Merdeka Belajar dengan Problem Based Learning

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
1 April, 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Merdeka Belajar
Share

Implementasi Merdeka Belajar dengan Problem Based Learning

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Hakikat kemerdekaan dan kebebasan berpikir harus dimulai oleh guru terlebih dahulu sebelum kemudian diajarkan kepada murid. Sistem pengajaran berubah dari yang sebelumnya lebih banyak di dalam kelas menjadi lebih bervariasi dan dilakukan di luar kelas.

Baca Juga

Dongkrak Motivasi Belajar dengan Leker Berkat

SD Muhammadiyah PK Belajar Arsitektur bersama KMTA Mengajar

Murid dapat berdiskusi lebih dalam dengan guru, belajar di luar kelas, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru. Hal tersebut akan mendukung terbentuknya karakter peserta didik yang berani, mandiri, terampil berkomunikasi, berkarakter, literat, dan berkompetensi. Karena, sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing.

Mengacu pada program merdeka belajar pada kondisi PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas), Andi Arfianto, guru Matematika kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran Matematika materi penyajian data, Rabu (30/3/2022).

Menurut Andi, merdeka belajar sangat berkaitan dengan model pembelajaran Project Based Learning (PBL). Pada model ini, pembelajaran berbasis proyek nyata untuk memastikan terbentuknya soft skill, hard skill, dan karakter yang kuat.

“Melalui PBL, murid menjadi terbuka pola pikirnya, diberikan pemantik satu pertanyaan bisa menjawab dua sampai empat jawaban dengan pola pikir yang berbeda-beda, dan mereka bisa mendiskusikannya secara terbuka,” ujar Andi.

Sintak model pembelajaran PBL terdiri dari enam langkah. Pertama, orientasi murid pada masalah. Dalam kegiatan ini guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mengamati gambar yang berkaitan dengan penyajian data, mengidentifikasi, dan mencari informasi.

Kedua, murid dibagi ke dalam kelompok dengan anggota 3 – 4 anak. Guru menginstruksikan bahwa setiap kelompok melakukan diskusi untuk menentukan ketua (leader), presenter (presentasi), pencatat (penyaji).

Ketiga, membimbing penyelidikan murid secara mandiri maupun kelompok. Pada langkah ini, guru membimbing murid mencari data secara berkelompok sesuai petunjuk di lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan praktik di luar kelas.

Murid secara berkelompok mengumpulkan data dengan mencatat kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Dr. Muwardi, Surakarta. Dalam waktu lima belas menit, mereka mencatat berbagai jenis kendaraan, antara lain sepeda motor, mobil pribadi, mobil box, mobil pick up, angkutan kota, dan bus.

Keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada langkah ini, secara berkelompok murid menyajikan data dari hasil yang diperoleh ke dalam bentuk tabel dan diagram. Kemudian dipresentasikan di depan kelas dan ditempel di papan yang sudah disiapkan.

Langkah kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada langkah ini, setiap kelompok melakukan kegiatan kunjung hasil karya dan memberikan tanggapan terhadap hasil karya kelompok lain.

Andi menambahkan bahwa kegiatan kelompok dapat memberikan kebebasan kepada murid untuk memilih peran yang mereka kehendaki. Tujuannya agar murid mampu mengeksplorasi dan berkreasi sesuai dengan minatnya.

“Murid merasa lebih bersemangat untuk menyelesaikan tugasnya secara berkelompok, karena mereka merasa nyaman dan percaya diri dengan peran yang mereka pilih sendiri atau ditunjuk oleh anggota kelompoknya, imbuh Andi.

Menurut salah satu siswa kelas V, Dhanurendra Mukti Widodo, kegiatan pembelajaran Matematika kali ini sangat mengasyikkan.

“Saya senang belajar di luar kelas, bisa praktik menghitung kendaraaan yang melintas bersama teman-teman satu kelompok,” pungkas Danu. (Muhamad Arifin)

Tags: Merdeka BelajarSD Muhammadiyah PK Kottabarat
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Leker Berkat
Berita

Dongkrak Motivasi Belajar dengan Leker Berkat

19 Mei, 2022
SD Muhammadiyah PK Belajar Arsitektur bersama KMTA Mengajar
Berita

SD Muhammadiyah PK Belajar Arsitektur bersama KMTA Mengajar

17 Mei, 2022
Pesantren Ramadan Menginspirasi dengan Berbagi Keceriaan
Berita

Pesantren Ramadan Menginspirasi dengan Berbagi Keceriaan

25 April, 2022
Next Post
LazisMu

Bicara Muhammadiyah Tak Lengkap Tanpa Lazismu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In