• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Mei 26, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Buka Bersama di Italia, Wujud Silaturrahmi  dan Toleransi

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
23 April, 2022
in Dunia Islam
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Buka Bersama di Italia, Wujud Silaturrahmi  dan Toleransi
Share

Oleh: Maryolanda Zaini

(Mahasiswa Sarjana pada program Philosophy, International Studies and Economics (PISE) Ca’ Foscari University of Venice, Italia; Warga Muhammadiyah di Italia)

Baca Juga

SM dan UM Jambi Siap Bangun Kolaborasi

Memperbarui Pola Gerakan Muhammadiyah

Sebagai umat Islam, momen bulan Ramadhan menjadi momen yang sangat dinantikan karena terdapat banyak sekali amalan-amalan wajib ataupun sunnah yang dibuka secara lebar oleh Allah untuk umatnya baik ibadah individu sebagai insan maupun ibadah hablumminannas diantaranya, berpuasa, sholat tarawih, membaca Al-Qur’an, sedekah, zakat dll. Momen ini juga saya manfaatkan untuk mengajak teman-teman Mahasiswa Indonesia di Venesia, Italia dimana saya mengenyam pendidikan sarjana dengan program Philosophy, International Studies and Economics (PISE) di Ca’ Foscari University.

Kekeluargaan diaspora Indonesia di Venesia sangat erat karna jumlahnya yang tidak sebanyak kota besar Italia lainnya seperti Roma dan Milan, membuat kami merasa memiliki keluarga kecil tanpa hubungan darah di perantauan. Kami yang berjumlah kurang dari sepuluh orang di Venesia berinisiatif untuk melakukan acara buka bersama di salah satu apartemen Mahasiswa Indonesia. Dari awal hingga hari akhir Ramadhan, saya bersama dengan diaspora Indonesia di Venesia telah berencana melakukan buka bersama setiap dua kali selama bulan Ramadhan di akhir pekan menimbang jadwal dan kuliah sebentar lagi menuju persiapan ujian akhir semester.

Akhirnya, acara terlaksana dua kali dengan hidangan khas Indonesia dengan perpaduan dessert Baklava dari Turki yang saya dapatkan dari Komunitas Muslim Turki di Venesia sebagai rasa terimakasih yang sebelumnya saya dan mahasiswa Indonesia juga turut hadir dalam undangan acara buka bersama di masjid komunitas turki tersebut. Perbedaan waktu berbuka di Indonesia dan Italia menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi saya dan teman-teman, pasalnya waktu sahur yang lebih dini dan matahari terbenam yang lebih lama membuat juga saya harus mengatur waktu lebih baik dalam kegiatan sehari-hari, beribadah dan istirahat yang cukup.

Berbicara tentang momen berbuka bersama yang saya adakan bersama teman diaspora Indonesia di Venesia, ada beberapa hal unik yang bisa diangkat. Dari jumlah diaspora Indonesia di Venesia, tidak semua mereka muslim. Dari total mahasiswa Indonesia di sini, perbandingan muslim dan non-muslim hampir setara, dan uniknya tempat acara buka bersama diadakan di salah satu apartemen teman saya yang non-muslim. Selain itu, pada acara buka bersama ini juga menjadi momen suci bagi umat non-muslim karena mereka juga sedang melaksanakan ibadah puasa pra-paskah dan juga bertepatan dengan hari paskah. Oleh karenanya, saya turut mengundang semua teman-teman terlepas dari apakah ia muslim atau bukan.

Selain itu saya bersama diaspora Indonesia di Indonesia juga turut mengundang mahasiswa asal Vietnam yang kebetulan juga satu apartemen dengan tuan rumah. Hal ini membuat saya bersyukur dengan adanya keberagaman antar umat beragama yang mana Ramadhan menjadi momen sakral bagi umat Islam, ternyata juga menjadi momen silaturahmi antar diaspora. Disamping itu, di sela-sela acara saya mengajak yang non-muslim untuk berdiskusi sedikit bagaimana seorang muslim menjalankan Ramadhan. Begitupun sebaliknya, mereka juga memberikan gambaran bagaimana mereka yang beragama Katolik menjalankan ibadah puasa dengan tata cara yang berbeda dengan muslim pada pra-paskah dan makna dari perayaan paskah tahun ini bagi mereka apalagi di perantauan.

Saya selalu berpegang teguh dari kutipan pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan yang mana beliau pernah berkata bahwa kita boleh punya prinsip, asal jangan fanatik karena fanatik merupakan ciri orang ‘bodo’h. Sebagai orang Islam kita harus tunjukkan kalau kita bisa bekerjasama pada siapapun, asal “lakum dinukum waliyadin”, agamamu agamamu, agamaku agamaku. Hasil tertinggi dari pendidikan adalah toleransi. Karena semakin seorang paham perbedaan, dia akan paham makna kebersamaan. Ramadhan tahun ini menjadi momentum bagi saya dan diaspora Indonesia di Venesia, Italia berbagi, bersilaturahmi dan mewujudkan toleransi antar umat beragam  di perantauan.

 

Buka Bersama di Italia, Wujud Silaturrahmi  dan Toleransi

Tags: buka bersamaItaliamuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

SM dan UM Jambi Siap Bangun Kolaborasi
Berita

SM dan UM Jambi Siap Bangun Kolaborasi

26 Mei, 2022
Memperbarui Pola Gerakan Muhammadiyah
Bingkai

Memperbarui Pola Gerakan Muhammadiyah

26 Mei, 2022
Meraih Kebahagiaan
Khutbah

Meraih Kebahagiaan di Negeri Akhirat

26 Mei, 2022
Next Post
Lazismu, PDM, PDA dan Ortom Demak Bagikan 1.000 Takjil

Lazismu, PDM, PDA dan Ortom Demak Bagikan 1.000 Takjil

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In