• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Juli 7, 2022
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Tidak Asal Toleransi

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
25 Mei, 2022
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
1
Tidak Asal Toleransi
Share

KUPANG-JAKARTA. Pada 12 Mei 2022, kata Sukidi mengawali paparan, pembangunan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah di Bireuen kembali dihentikan, sebagai rentetan penolakan dan bahkan pengrusakan masjid sejak tahun 2017. Beberapa waktu sebelumnya, plang nama Masjid Muhammadiyah di Banyuwangi dicopot paksa. Senada itu, umat Kristiani butuh waktu hampir 20 tahun untuk bisa mendirikan gereja. Beberapa fakta ini disebut Sukidi, “Agar kita tersadarkan tentang brutal fact.”

Hal itu disampaikan Sukidi dalam rangkain Seminar Pramuktamar Muhammadiyah ke-48 dengan tema ‘Kerjasama antariman dan Intregrasi Sosial’. Menurutnya, ada beberapa tantangan dalam mewujudkan integrasi sosial. “Integrasi sosial kita mengalami hambatan, tantangan, tidak hanya dari kalangan yang berbeda, tetapi di antara internal umat itu sendiri. Ini yang saya sebut sebagai fragile tolerance,” tuturnya.

Baca Juga

Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Pimpinan Pusat Aisyiyah Adakan Diskusi Penguatan Isu GEDSI

Fragile tolerance atau toleransi yang rapuh ini bukan hanya tidak toleran kepada yang berbeda agama, bahkan kepada sesama umat satu agama pun tidak toleran. “Peristiwa memilukan ini terjadi akibat dari suatu ketidaksetaraan dalam social relation kita.” Ada ketidaksetaraan antarumat beragama dan antar-sesama warga negara.

Sebab itu, diperlukan pondasi dalam kehidupan bersama sebagai warga negara. Dalam hadis Nabi, disebut, “Ahabbu ad-din ilallah al-hanafiyyatu as-samhatu.” Bahwa agama yang paling dicintai Allah adalah (yang bercirikan) lurus dan lapang.

“Toleransi saja tidak cukup, karena tidak mengandaikan adanya suatu kesetaraan.” Tanpa itu, kata Sukidi, masih terjadi persekusi. “Kebhinekaan menuntut kita bukan sekadar saling mengenal satu sama lain, saling mengakui secara setara.” Dalam tradisi Islam, diberi jaminan bahwa kita semua adalah setara. Yang terbaik di sisi Allah hanyalah yang paling bertakwa.

Kebhinekaan berangkat dari sikap saling respect. “Prinsip kesetaraan menuntut kita saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain,” ujarnya. Semua pemeluk agama dan keyakinan mesti menghormati pemeluk agama yang berbeda.

Dalam pandangan Sukidi, perlakuan yang adil dan setara menjadi prasyarat bagi keberlangsungan integrasi sosial. “Kemerdekaan keyakinan bagi semua warga negara ini adalah mutlak, absolut, tidak dapat diganggu gugat. Setiap warga negara berhak memeluk agama dan keyakinannya,” tukasnya. (ribas)

Tags: intoleransimuhammadiyahSukidi
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Khutbah

Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

7 Juli, 2022
Pimpinan Pusat Aisyiyah Adakan Diskusi Penguatan Isu GEDSI
Berita

Pimpinan Pusat Aisyiyah Adakan Diskusi Penguatan Isu GEDSI

7 Juli, 2022
Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK
Berita

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

6 Juli, 2022
Next Post
Kolaborasi IMM Jawa Tengah Bangkit Berkarya

Menyongsong Musyda IMM Jawa Tengah, What To Do?

Comments 1

  1. Arifin says:
    1 bulan ago

    Kiai Sukidi sangat mencerahkan

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Editorial
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In