• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Maret 23, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Moral Etik Buya Syafii

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
9 Juni, 2022
in Opini
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pentingnya Kesadaran Sejarah, Belajar dari Buya: Catatan Milad ke-85

Foto Dok Istimewa

Share

Oleh Masud HMN

Moral ethic atau sikap yang lurus, sikap beragama yang harus ditegakkan, itulah wasiat Buya saat kita mengenangnya. Buya Syafii Maarif lahir pada tanggal 31 Mai l935 dan wafat pada hari Jum’at tanggal 27 Mai 2022 pukul 10.l5 WIB dalam usia 87 tahun. Dimakamkan di Yogyakarta di hari itu juga.

Baca Juga

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

Nilai Spiritualitas dari Ibadah Puasa Menurut Haedar Nashir

Nama lengkapnya Ahmad Syafii Maarif, lahir di Sumpur Kudus, Sumatera Barat. Ia besar di Jawa, persisnya di Yogyakarta. Merantau meninggalkan kampung halaman sejak kecil.

Beliau seorang tokoh yang banyak dikenang orang. Hidupnya sederhana dan apa adanya. Beliau bukan orang yang terobsesi kepada materi. Meski hal tersebut bisa dicapainya karena banyak temannya adalah tokoh dan orang berduit.

Meminjam istilah orang banyak yang disematkan kepada Buya, sepanjang waktu Buya tak hentinya memikirkan bangsa. Hingga lupa memikirkan duit untuk diri dan keluarganya. “Kalau bukan kita yang memikirkannya, lalu siapa lagi. Apakah ada orang lain yang mau memikirkan nasib masa depan Indonesia,” ujar Buya suatu ketika.

Suatu saat Buya pernah mengkritik sekelompok orang beragama yang sikap dan perilakunya tak mencerminkan agama yang dianutnya. Misalnya kepada orang yang berlagak taat, berpakain jubah dan  berjeggot. Menjadi  pengkhatbah, memeberi fatwa agama sana-sini. Tetapi perangainya tidak mencerminkan orang alim. Pembohobng dan munafik. Yang ia (Buya) menyebutnya “preman berjubah”. Yang tidak sesuai antara lahir dengan batinnya.

Alangkah pahit ucapan Buya Syafii Maarif demikian. Namun memang harus disuarakan. Tertuju kepada sekelompok umat  muslim yang moral etiknya lain di luar lain di dalam. Seperti pepatah, Pepat di luar dan runcing di dalam. Lahirnya seperti sahabat, tetapi batinnya musuh.

Maka dari itu Buya tak henti-hentinya mendorong moral teologis beragama yang sesuai dengan nilai yang diiajarkan (norma ethic) dan sesuai dengan prilaku ethic yang dilaksanakan. Itulah pandangan hidup yang dianut Buya. Artinya selaras antara nilai dengan perbuatan.

Menurut penulis ada tiga hal yang menarik dari sikap dan pandangan Buya. Pertama, kegundahan beliau tentang  dasar Negara Pancasila yang berkaitan dengan sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang dalam penerapan masih timpang. Sehingga harus diterapkan azas yang seimbang

Kedua, berkenaan dengan persatuan. Kita mengalami pembelahan yang luar biasa dan harus segera dicari jalan keluarnya. Ketiga, soal soal terorisme atau kekerasan. Ada sekelompok orang yang merasa dirinya paling benar, sehingga yang dianggapnya tidak benar harus disingkirkan dengan cara kekerasan.

Ketiga peroalan di atas sejatinya membuat Buya Syafii Marrif risau. Harus diselesaikan dengan baik Agar  bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju di masa depan.

Antahlah yuang, hari depan bangsa, itu gumamnya melampiaskan kerisauan belau yang dalam bahasa Minang artinya entahlah buyung. Selamat jalan Buya. Beristirahatlah dengan tenang. Kami akan menyusulmu.

Masud HMN, Dosen  Pascasarjana Uhamka Jakarta.

Tags: Ahmad Syafii MaarifBuya SyafiikeadilanmuhammadiyahPancasila
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik
Berita

Lazismu Raih Baznas Award 2023, Program Kemanusiaan Terbaik

22 Maret, 2023
Idul Fitri Diprediksi Berbeda, Haedar Nashir Beri Wejangan Sarat Makna
Berita

Nilai Spiritualitas dari Ibadah Puasa Menurut Haedar Nashir

22 Maret, 2023
LDK PP Muhammadiyah Gelar Pra Raker, Ini Gambaran Programnya
Berita

LDK PP Muhammadiyah Gelar Pra Raker, Ini Gambaran Programnya

22 Maret, 2023
Next Post
Drs Arfah Ba’sha

Inilah Rangkaian Acara Milad ke-59 Unismuh 

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In