• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, Februari 1, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Mahasiswa ‘Penting’ Dibutuhkan BKKBN

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
25 Juni, 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Mahasiswa ‘Penting’ Dibutuhkan BKKBN
Share

Mahasiswa ‘Penting’ Dibutuhkan BKKBN

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Program pemerintah yang mendapat perhatian serius akhir-akhir ini salah satunya adalah penurunan stunting di Indonesia yang cukup tinggi. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.

Baca Juga

Gerakan Literasi Menjadi Program Unggulan Untuk Meningkatkan Minat Baca Anak

Olahraga, Gathering Bank Jateng Syariah Purwokerto dengan UMP

Prevalensi stunting Indonesia berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016 mencapai 27,5 persen. Berdasarkan konsep WHO, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen, artinya secara nasional masalah stunting di Indonesia tergolong kronis, terlebih lagi di 14 provinsi yang prevalensinya melebihi angka nasional.

LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto berupaya membantu program pemerintah melalui pelibatan mahasiswa KKN. Dr.Suwarno yang Ketua LPPM menyampaikan bahwa dengan pelibatan mahasiswa KKN dalam membantu mengatasi masalah stunting akan menjangkau banyak wilayah. Disampaikan bahwa pada periode KKN semester genap tahun ajaran 2021-2022 akan diterjunkan mahasiswa KKN di 96 desa dan tersebar di 5 kabupaten.

Guna membekali mahasiswa mengenai persoalan stunting LPPM mengundang Dr.Edi Setiawan, S.Si, M.Sc.MSE yang menjabat Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN. Kegiatan pembekalan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2022 ini diikuti oleh 1.247 mahasiswa secara on line.

Dr.Edi dalam paparannya di pembekalan untuk mahasiswa menyampaikan bahwa BKKBN menjadi badan yang ditugaskan presiden untuk penanganan stunting. Program  yang sudah dilaksanakan dalam menangani stunting mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari catin(calon pengantin) sampai anak berusia dua tahun. Berbagai upaya yang sudah dilakukan termasuk adanya aplikasi Elcimil (siap nikah dan hamil)  melalui prasrote, dan diharapkan para catin bisa menggunakan untuk mengukur apakah termasuk calon pengantin yang sehat atau tidak.

Edi juga berharap agar mahasiswa UMP khususnya yang akan KKN menjadi mahasiswa yang ‘Penting’ (peduli stuting). Disampaikan pula BKKBN berharap selama kegiatan KKN dapat berkolaborasi dengan BKKBN di tingkat daerah mulai dari bidan, kader PKK dan Kader KB. Berkaitan dengan hal ini BKKBN Nasional akan membantu koordinasi sampai tingkat kabupaten.

Berdasarkan penjelasan Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN tersebut pelibatan mahasiswa KKN akan membantu pekerjaan BKKBN dalam menangani masalah stunting. Dia menyampaikan, pemerintah akan memastikan intervensi pencegahan stunting pada perempuan sejak sebelum melahirkan dan sesudah melahirkan. Program yang dilaksanakan sebelum melahirkan akan dilakukan dengan pendistribusian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri, program tambahan asupan gizi untuk ibu hamil kurang gizi kronik, melengkapi puskesmas dengan USG untuk mempertajam identifikasi ibu hamil.

Dijelaskan pula bahwa stunting adalah problem yang komplek, dan menyamngkut multidispilin. Sehubungan dengan hal itu perlu pendekatan multi sektor. Pelaksanaan KKN mahasiswa  yang multidisiplin mempunyai nilai lebih. Mahasiswa diharapkan akan ada kolaborasi dalam pemecahan stunting. Faktor risiko stunting salah satunya adalah sanitasi lingkungan.

Terkait dengan ini maka  mahasiswa teknik dapat membuat teknologi tepat guna untuk pemecahan berbagai limbah di masyarakat. Mahasiswa pertanian bisa membuat berbagai lahan sayur yang sederhana di lingkungan rumah seperti hipdroponik, dan teknologi berbagai maknan sehat, Dr. Edi di akhir materi berpesan agar mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam masalah stunting, sehingga selepas KKN program penanaganan stunting tetap bisa dilakukan dengan pemberdayaan masayarakat setempat. (Eka-PDA)

 

 

Tags: bkkbnStuntingUMP
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Gerakan Literasi Menjadi Program Unggulan Untuk Meningkatkan Minat Baca Anak
Berita

Gerakan Literasi Menjadi Program Unggulan Untuk Meningkatkan Minat Baca Anak

31 Januari, 2023
Olahraga, Gathering Bank Jateng Syariah Purwokerto dengan UMP
Berita

Olahraga, Gathering Bank Jateng Syariah Purwokerto dengan UMP

30 Januari, 2023
UMP Perkuat Kerjasama dengan Sekolah 3 Bahasa Puhua School
Berita

UMP Perkuat Kerjasama dengan Sekolah 3 Bahasa Puhua School

30 Januari, 2023
Next Post
PP Pemuda Muhammadiyah Buka Baitul Arqam Madya 2 Sumatera Utara

PP Pemuda Muhammadiyah Buka Baitul Arqam Madya 2 Sumatera Utara

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In