• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Maret 26, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Puncak Milad 94 Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ajak Gelorakan Semangat Perdamaian

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 Juli, 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Puncak Milad 94 Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ajak Gelorakan Semangat Perdamaian
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Sebagai wujud syukur memperingati Milad Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) yang ke-94, NA menyelenggarakan agenda puncak milad dengan tema Merawat Damai, Menggelorakan Semesta, Ahad (24/7) di Kampus 4 Lt. 9 Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Acara ini diantaranya dihadiri oleh Prof Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah; Dr. Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah; Yunda Dyah Puspitarini, Ketua Umum PP NA; Muchlas MT, Rektor UAD; Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang; Prof Chamamah Soeratno, Guru Besar UGM-Ketua Umum Nasyiatul ‘Aisyiyah tahun 1965 dan tamu undangan serta kader NA di wilayah DIY.

Baca Juga

Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani Memperkokoh Risalah Islam Berkemajuan

Lima Karakteristik Islam Berkemajuan

Ketua Umum PP NA, Dyah Puspitarini dalam pidatonya mengatakan ada lima (5) pesan yang disampaikan. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah tidak pada persoalan ibadah, tetapi islam yang mengajarkan rahmatan lil alamin dan menjunjung aspek perdamaian. Kader NA harus memberikan contoh, bahwa perempuan muda bisa jadi tauladan dalam meredam polemik sosial. Persoalan lingkungan juga menjadi kajian utama yang diangkat dalam menjaga keharmonisan.

“Nasyiatul ‘Aisyiyah bagaimana bisa mengajarkan nilai penting dalam menjaga perdamaian, menyelesaikan persoalan stunting yang tengah menjadi isu nasional, serta membentengi diri dari persoalan kepentingan politik dan tertentu,” ujarnya.

Rektor UAD, Dr. Muchlas MT menyampaikan terima kasih kepada NA yang telah mempercayakan UAD sebagai tuan rumah agenda puncak milad dan mengucapkan selamat atas milad NA yang ke-94 tahun semoga bisa mewujudkan harapan yang dicita-citakan.

Raja Juli Antonio turut juga menyampaikan sambutan. Raja mengatakan jika pergerakan Islam yang dibangun oleh Muhammadiyah adalah Islam yang substantif, artinya gerakannya yang bersifat implementatif. Muhammadiyah telah menyinggung persoalan perempuan di masa kongres pada tahun 1920 an oleh Siti Munjiyah.

Sementara itu, Dr. Noordjannah berpesan agar menjadikan keputusan tarjih Muhammadiyah sebagai pionir dalam kehidupan keluarga dan bermasyarkat, terutama menyoal isu perempuan. NA bagaimana bisa aktif ikut serta menjawab persoalan bangsa dan kepentingan isu-isu kaum perempuan.

“Bagaimana bisa menghadirkan perempuan sebagai manusia yang tidak dibedakan untuk menjalani kehidupan. Kita perlu merefleksikan tokoh tokoh perempuan yang mana akan menjadi pandangan kita agar tidal terjebak dalam hal kecil dan menjadikan NA sebagai tempat untuk memetik kebaikan dan ilmu berlanjut menjadi penggerak ‘Aisyiyah. Selamat milad dan sukses untuk kebermanfaatan bagi semesta.”tuturnya

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir tak lupa menyampaikan tahniah atas milad NA yang ke-94. Kepada kader muda NA, Haedar berpesan agar nafas gerakan Islam berkemajuan ini bisa terus digelorakan sebagaimana Muhammadiyah kiprahnya untuk melakukan pembaharuan.

Puncak Milad 94 Nasyiatul 'Aisyiyah, Ajak Gelorakan Semangat Perdamaian

Kebangkitan perempuan di masa kolonial lahir salah satunya adalah karena atas peran ‘Aisyiyah. Dulu dikenal namanya putri ‘Aisyiyah yang kemudian tahun 1965, dibentuk kepengurusan pertama , yakni Prof Chamamah sebagai ketua umum pertama NA di masa tersebut, yang mana alhamdulillah bisa hadir dalam acara puncak milad pada siang hari ini.

“Saya menegaskan kembali NA sebagai anak panah puteri Aisyiyah dan Muhammadiyah menjadi gerakan dalam menggelorakan Islam berkemajuan sebagai al fitroh al badilah atau pemikiran yang alternatif.”

Haedar juga berpesan kepada generasi muda Muhammadiyah untuk masuk dalam dunia kepenulisan sebagai bagian dari jihad dakwah dengan bayani atau teks. Generasi saat ini yang dikenal sebagai generasi milenial agar bisa menjadikan agama sebagai kekuatan dalam membendung pemikiran yang liberal, di mana banyak anak muda saat ini mulai meragukan keberadaan agama.

Acara dimeriahkan dengan berbagai pendukung lainnya diantaranya penyampaikan 10 deklarasi dan komitmen NA, penampilan hiburan stand up comedy, menyanyikan lagu Nasyiah Berkiprah sebagai theme song muktamar NA, persembahan uisi, pengumuman lomba semarak Milad NA.(red)

Tags: Haedar NashirmuhammadiyahNA
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Bayani, Burhani, dan Irfani
Berita

Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani Memperkokoh Risalah Islam Berkemajuan

26 Maret, 2023
Makna dan Aktualisasi Islam Berkemajuan
Berita

Lima Karakteristik Islam Berkemajuan

25 Maret, 2023
Makna dan Aktualisasi Islam Berkemajuan
Berita

Makna dan Aktualisasi Islam Berkemajuan

25 Maret, 2023
Next Post
PCM Kota Bengawan Siap Sambut Muktamar dengan Gembira

PCM Kota Bengawan Siap Sambut Muktamar dengan Gembira

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In