• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Maret 26, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Raja Juli Antoni: IPM Sekolah Adalah Kehidupan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 Juli, 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Raja Juli Antoni: IPM Sekolah Adalah Kehidupan
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Hari yang sarat dengan kebahagiaan bagi keluarga besar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Sejak kelahirannya pada 18 Juli 1961 M bertepatan 5 Safar 1381 H, usia IPM hingga saat ini memasuki angka 61 tahun. Sebuah pergulatan dan perjuangan luar biasa yang tak kenal lelah dalam membangun peradaban maju di masa depan. Perayaan milad IPM dilaksanakan pada Sabtu malam (24/7) di Gedung Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta mengusung tema “Arus Utama Pelajar Indonesia”.

Hadir langsung dalam acara resepsi tersebut, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Republik Indonesia yang dulu pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM periode 2000-2002, Raja Juli Antoni, SAg, MA., PhD. Menurut Toni, demikian sapaannya, IPM merupakan sekolah kehidupan yang mana hal-hal yang diperolehnya sampai detik sekarang merupakan replika dari perjalanan hidupnya mengabdi di IPM.

Baca Juga

Ramadhan, PC IPM Purbolinggo Giatkan Perkaderan Taruna Melati

Pengurus Berbagai Organisasi Ponpes Dimsa Dilantik, Bentuk Pemimpin Masa Depan Sejak Dini

“IPM bagi saya adalah sekolah. Sekolah tentu tidak dalam makna yang bersifat formal, dinding-dinding sekolah atau bilik-bilik sekolah, tapi IPM bagi saya sekolah kehidupan. Kalau boleh jujur, sesungguhnya apa yang hari-hari ini saya kerjakan, sebenarnya hanyalah semacam replika dari apa yang dulu saya kerjakan sejak aktif di IPM. Tetapi sesungguhnya itu adalah yang pernah saya kerjakan, saya alami yang membuat saya lebih dewasa, cerdas, pintar ketika menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang saya alami pada hari ini,” ujarnya ketika memberikan keynote speech.

Toni menyebut juga bahwa semenjak berkecimpung di IPM, sistematisasi hidup berdemokrasi tidak hanya sekadar formalistik atau sloganistik, namun pada saat yang sama juga menjadi perwujudan nilai-nilai keseharian yang melekat di dalam sukma kader-kader IPM. Hidup berdemokrasi merupakan keniscayaan jikalau terjadi gesekan perbedaan pendapat, berdebat, maupun berdiskusi. Akan tetapi, setelah itu juga akan normal dan akur kembali.

“Ada peneliti dari temannya Kang Haedar dari Korea Utara Pak Kim, dia mengatakan bahwa bahkan pada saat Orde Baru sedang jaya-jayanya juga sudah ada demokrasi di republik ini, tapi Muhammadiyah tetap mempraktekkan berdemokrasi. Perbedaan pendapat, berdebat, berdiskusi, ada ngambek-ngambeknya, tapi baikan lagi,” pungkasnya.

Sebagai contoh adalah Pemilihan IPM. Menurutnya hal tersebut termasuk manifestasi pembelajaran demokrasi sejak dini yang kemudian sampai dewasa menjadi satu nilai di hati. Kehidupan di IPM menjadi kawasan penggemblengan diri menjadi generasi yang cerdas berdemokrasi dan memiliki keterbukaan dalam memberikan secercah pendapat. Dan yang lebih penting adalah memiliki jiwa keberanian (syaja’ah) dalam menyuarakan pendapatnya di ruang publik.

“Dalam IPM kita belajar berdemokrasi, belajar berpolitik dalam makna yang sangat mikro. Kita belajar tentang berpidato, bernegosiasi, dan yang terbaik itu yang akan dipilih,” katanya.

Dalam akhir keynote speechnya, Toni mengajak kepada segenap kader IPM agar senantiasa bergembira dalam bermuhammadiyah. Karena IPM merupakan sekolah kehidupan yang Insyaallah akan memberikan manfaat setelah berjuang dalam mendedikasikan diri untuk membantu memajukan kehidupan. Dan yang terpenting harus menjadi tulang punggung dari fondasi Islam berkemajuan.

“Jadilah IPM sebagai tulang punggung Islam berkemajuan. Yang tidak minder, harus percaya diri (PD) bahwa Muhammadiyah ini keren se keren-kerenya,” tandasnya. (Cris)

Tags: IPMRaja Juli Antoni
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Ramadhan, PC IPM Purbolinggo Giatkan Perkaderan Taruna Melati
Berita

Ramadhan, PC IPM Purbolinggo Giatkan Perkaderan Taruna Melati

25 Maret, 2023
Pengurus Berbagai Organisasi Ponpes Dimsa Dilantik, Bentuk Pemimpin Masa Depan Sejak Dini
Berita

Pengurus Berbagai Organisasi Ponpes Dimsa Dilantik, Bentuk Pemimpin Masa Depan Sejak Dini

22 Maret, 2023
IPM SMP Muhammadiyah PK Solo Lakukan Penggalangan Dana Kemanusiaan 
Berita

IPM SMP Muhammadiyah PK Solo Lakukan Penggalangan Dana Kemanusiaan 

25 Februari, 2023
Next Post
Puncak Milad 94 Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ajak Gelorakan Semangat Perdamaian

Puncak Milad 94 Nasyiatul 'Aisyiyah, Ajak Gelorakan Semangat Perdamaian

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In