BATANG, Suara Muhammadiyah – Prototipe dan profil guru Muhammadiyah berbeda dengan guru lainnya. Bukan sekadar pintar mengajar, tetapi memiliki integritas moral, berjiwa ikhlas, cerdas dan siap menghadapi tantangan. Karena mengemban amanat yang cukup berat (mendidik anak-anak), guru diharapkan dapat menjalankan fungsi idealnya sebagai ulama (berilmu), zuama’ (aktivis), auliya (pemimpin) yang mampu membawa pencerahan dan kemajuan masyarakat.
Demikian disampaikan Dr. H.M. Sholihin Fanani, M.PSDM (Ketua MajelisTabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur) dalam In House Traning yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limpung, Batang (03/9/2022) di SD Muhammadiyah Limpung. Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini diikuti sekitar 150 peserta yang mayoritas guru Muhammadiyah di lingkup PCM Kecamatan Limpung.
Lebih jauh Sholihin Fanani menjabarkan tentang parameter guru Muhammadiyah yang tidak hanya cerdas akal, tetapi juga cerdas batin yakni memiliki kemampuan mengerjalan apa yang harus dikerjakan danmana yang harus ditinggalkan. Kunci utamanya adalah tauhid dan menyandarkan segala sesuatu kepada Allah. Output dari tauhid adalah taqwa yang tercermin dari akhlak mulia. “Sepandai-pandai orang dan setinggi-tingginya pangkat jika akhlaknya bejat tidak ada gunanya,” tandasnya.
In House Training bertujuan untuk membekali seluruh guru dan tenaga kependidikan di lingkup PCM Limpung agar memahami tantangan dunia pendidikan serta mampu menghadapinya dengan baik. Selain menghadirkan
mentor dari luar daerah, training juga dihadiri Ketua PCM Limpung, HM. Furqon Thohar dan jajaran Majelis Dikdasmen.
Muhammadiyah tetap konsen berdakwah mengembangkan pendidikan dan bidang lainnya. PCM Limpung berupaya menyiapkan SDM yang unggul, berdedikasi tinggi serta memiliki ghirah perjuangan memajukan dan mencerahkan bangsa. Saat ini PCM Limpung mengelola sekolah mulai dari jenjang TK/PAUD, MI/SD, SMP-MBS dan MAM dengan jumah murid 700-an orang.
Dalam mengelola pendidikan, PCM Limpung menerapkan kebijakan sentralisasi, program penguatan persyarikatan dengan mengintegrasikan seluruh kegiatan melalui manajemen satu pintu dan satu komando. Sebagai pendiri dan pemilik sekolah, PCM Limpung mengatur program agar masing-masing sekolah tidak berjalan sendiri-sendiri. (KS/Rpd)