• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Januari 31, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Ragam Sisi Pemaknaan Kembali Kesehatan Reproduksi

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
11 Desember, 2022
in Analog
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Ragam Sisi Pemaknaan Kembali Kesehatan Reproduksi
Share

Judul               : Menafsir Ulang Kesehatan Reproduksi dalam Perspektif Islam Berkemajuan

Penulis             : Tim Program MAMPU PP Aisyiyah

Baca Juga

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H / 2023 M

Membumikan Teologi Al-Ma’un dan Al-Ashr dalam Kehidupan

Penerbit           : Suara Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat Aisyiyah

Cetakan           : 1, Agustus 2022

Tebal, ukuran  : xii + 190 hlm, 14 x 21 cm

ISBN               : 978-602-6268-78-5

Perempuan menjadi tema yang tak pernah ada habisnya untuk dikaji dan dimaknai kembali. Selama ini, pemahaman tentang perempuan banyak berpijak dari pemahaman lama, yang terkadang lahir dari suatu dinamika sosial budaya yang timpang. Misalnya pandangan yang mengabaikan pemenuhan hak-hak pendidikan dan kesehatan perempuan. Hasil konstruksi budaya dari peradaban yang memandang perempuan sebagai manusia kelas kedua itu kerap diterima dan diwariskan begitu saja.

Kesehatan reproduksi perempuan adalah isu yang perlu diarusutamakan. Mengingat masih banyak masalah yang terjadi, seperti kasus tingginya angka kematian ibu di masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Di luar masalah utama itu, melebar ke masalah lainnya seperti rentannya penyebaran HIV/AIDS, kanker payudara, kanker serviks, anemia saat melahirkan, melahirkan anak stunting, kekurangan gizi, hingga kasus poligami dan nikah siri.

Buku ini menawarkan perspektif baru tentang bagaimana memandang perempuan dan mendorong kualitas kesehatan reproduksi perempuan yang lebih baik. Buku ini menolak anggapan di banyak komunitas bahwa peran reproduksi adalah kewajiban perempuan semata yang diterima secara taken for granted. Semua perempuan dinilai memang sudah kodratnya untuk menanggung semua akibat dari aktivitas reproduksi manusia. Adapun masalah yang dihadapi dalam masa reproduksi, tidak mendapat perhatian.

Sebab itu, buku ini memberi penyadaran bahwa hak-hak kesehatan reproduksi perempuan harus dipenuhi oleh semua pihak, tidak hanya dinilai sebagai masalah perempuan. Laki-laki dan perempuan perlu peran dan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan proses reproduksi yang berkualitas, guna melahirkan generasi masa depan peradaban yang lebih baik. Dimulai dari kesadaran bahwa laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang setara sebagai mitra dalam menjalankan peran khalifah Tuhan di muka bumi.

Para penulis buku ini, dari sudut pandang perempuan dan laki-laki, menyadari bahwa masalah nyata perempuan terentang dari urusan biologis-medis hingga urusan interpretasi teks agama dan konstruksi budaya. Islam dengan konsep maqasid syari’ah, dipandang sebagai agama yang memberi solusi atas masalah kesehatan manusia secara umum, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Islam memberi panduan supaya manusia mengkonsumsi makanan yang halal dan baik, sehat dan bergizi.

Misalnya, Islam memberi panduan tentang air susu ibu dan konsep radha’ah, bahwa hak seorang anak untuk disusui selama dua tahun. ASI disebut menjadi makanan awal seorang bayi yang tidak dapat digantikan oleh makanan lainnya. Memberi ASI punya dampak dan nilai kemaslahatan yang tinggi bagi bayi dan ibu. Dalam situasi tertentu, ada keadaan yang menyebabkan proses pemberian ASI tidak dapat terjadi, seperti ibu penderita kanker payudara atau terkena HIV/AIDS hingga kasus ibu yang tidak punya produksi ASI. Bagaimana Islam memandang tentang donor ASI?

Buku ini memberi jawaban tentang masalah ASI tersebut dan tentang pertanyaan lainnya seperti bagaimana pandangan Islam tentang imunisasi, sunat perempuan, pernikahan anak, adopsi anak, pernikahan di masa kehamilan, aborsi karena perkosaan dan inses, inseminasi atau sewa rahim, vasektomi dan tubektomi, hingga hak kesehatan reproduksi bagi penyandang disabilitas.

Fanny Angga

Tags: Islamkesehatan reproduksimuhammadiyahperempuan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H / 2023 M
Berita

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H / 2023 M

31 Januari, 2023
Membumikan Teologi Al-Ma’un dan Al-Ashr dalam Kehidupan
Berita

Membumikan Teologi Al-Ma’un dan Al-Ashr dalam Kehidupan

30 Januari, 2023
Siti Noordjannah
Berita

Festival Gizi ‘Aisyiyah di Garut Berlangsung Meriah

29 Januari, 2023
Next Post
Gempa Cianjur: MDMC DIY Terjunkan Relawan di 5 Dusun, Bangun 100 Huntara

Gempa Cianjur: MDMC DIY Terjunkan Relawan di 5 Dusun, Bangun 100 Huntara

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In