Pengajian UMKU: Bermuhammadiyah untuk Membangun Generasi Muslim Indonesia
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi ” (Al Qur’an Surat Fatir : 29)
KUDUS, Suara Muhammadiyah, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Prof. Dr. K. H. Suparman Syukur, M. A., menyampaikan materi pengajian dengan tema “ Bermuhammadiyah Untuk Membangun Generasi Muslim Indonesia Berkemajuan”.
Pengajian yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) secara rutin dibuka oleh Dr. Ns. Rusnoto, SKM, M.Kes (Epid) Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus diikuti Pengurus Badan Pembina Harian, dosen dan tenaga kependidikan secara luring di Ruang Serbaguna pada Senin, 12 Desember 2022. Materi yang diterima oleh peserta pengajian adalah Bermuhammadiyah Untuk Membangun Generasi Muslim Indonesia Berkemajuan”
Suparman yang juga Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisanga Semarang menjelaskan Langkah Sukses Dalam Bermuhammadiyah sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Rum : 29 yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”,
Menurut Suparman yang juga anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Tengah Muhammadiyah menjelaskan bahwa pemersatu umat manusia dengan prinsip utama keridhaan Allah menuju kebahagiaan hidup adalah :
Pertama, Memahami kondisi obyektif umat
Kedua, Bekerja atas kemampuan sendiri
Ketiga, Tidak tergesa-gesa menolak atau menerima sesuatu sebelum memahaminya
Keempat, Ingat Era Disruption 4.0
Suparman yang juga anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menjelaskan kembali cara menghadapi disrupsi adalah
Pertama, Tidak Berhenti Berinovasi.
Kedua, Memanfaatkan Teknologi.
Ketiga, Tidak Pernah Merasa Puas.
Keempat, Berorientasi pada Konsumen.
Suparman menjelaskan kembali bahwa Petunjuk Al Qur’an dalam menghadapi Tantangan Disrupsi ada 4 (empat) hal yang meliputi :
Pertama, Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitab Allah, menkaji dan mengamalkannya, melaksanakan salat secara benar dan menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan secara diam-diam maupun terang-terangan, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan perniagaan kepada Allah yang tak pernah merugi (Q.S. Al Fatir : 29)
Kedua, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri. agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. (Q.S. Al Fatir : 30)
Ketiga, Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) yaitu Kitab (Al-Qur’an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Mengetahui, Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al Fatir : 31)
Keempat, Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. (Q.S. Al Fatir : 32)
(Supardi)