• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Maret 23, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Seminar Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta: Menuju Pembelajaran ISMUBA Berkemajuan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
20 Januari, 2023
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Seminar Majelis Dikdasmen PDM Kota Yogyakarta: Menuju Pembelajaran ISMUBA Berkemajuan
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Seminar Sehari Menuju Pembelajaran ISMUBA Berkemajuan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu (18/1) bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Dan diikuti sejumlah 80 guru dari jenjang SD, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Muhammadiyah di Yogyakarta.

Kegiatan seminar ini diisi oleh 3 pembicara yaitu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Tajdid, Prof Dr H Syamsul Anwar, MA dengan membawakan materi seputar Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H Budi Setiawan, ST dengan materi 7 Falsafah Ajaran KH Ahmad Dahlan, dan Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I.Yogyakarta H Achmad Muhammad, MAg dengan materi Menuju Pembelajaran ISMUBA Berkemajuan.

Baca Juga

Festival Gaharu, Ruang Para Pembaharu Sekolah Muhammadiyah

FKM UNMUHA Selenggarakan Mini Seminar Tanggap Bencana Pada Ibu dan Anak

Ketua PDM Kota Yogyakarta yang diwakili H Aris Madani SPdI dalam sambutannya menekankan pentingnya para guru memahami sungguh-sungguh pelajaran Ismuba dan menanamkan kepada para peserta didik bukan sekedar untuk dipahami, tapi juga diamalkan, dan menjadi karakter, atau akhlak yang melekat dalam kehidupan sehari-hari para peserta didik. Untuk itu Pelajaran ISMUBA hendaklah menjadi suatu ilmu yang amaliah, dan amal yang ilmiah.

Prof Syamsul Anwar dalam seminarnya mengatakan bahwa Tarjih dalam Muhammadiyah diartikan setiap aktifitas intelektual untuk merespons permasalahan sosial dan kemanusiaan dari sudut pandang agama Islam. Dari situ tampak bahwa bertarjih artinya sama atau hampir sama dengan melakukan ijtihad mengenai suatu permasalahan dilihat dari perspektif Islam.

Lebih eksplisitnya, Manhaj tarjih sebagai suatu sistem yang memuat seperangkat wawasan (atau semangat/perspektif), sumber (Al-Qur’an dan As-Sunnah), pendekatan bayani, burhani, dan irfani, dan prosedur-prosedur tehnis (metode) tertentu yang menjadi pegangan dalam kegiatan ketarjihan. Adapun seperangkat wawasan tarjih itu meliputi 1) wawasan paham agama, 2) wawasan tidak berafiliasi mazhab tertentu, 3) wawasan toleransi, 4) wawasan keterbukaan, dan 5) wawasan tajdid.

“Wawasan (semangat/perspektif) ini diharapkan dapat memberikan landasan pijak bagi pemikiran keislaman Muhammadiyah untuk dapat menyikapi berbagai perkembangan baru secara lebih kreatif dan inovatif. Namun penerapannya sangat ditentukan oleh sikap warga Muhammadiyah sendiri karena Muhammadiyah adalah gerakan rakyat, bukan gerakan segelintir elit, walaupun peran elit sangat penting,” katanya.

Sementara itu, Budi Setiawan mengatakan bahwa objek pemahaman ketarjihan adalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

“Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) adalah keseluruhan ajaran Islam yang mencakup akidah, akhlak, ibadah dan muamalat yang bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi saw sebagaimana dipahami dan di implementasikan oleh Muhammadiyah dalam gerakannya,” katanya.

Selain itu, Budi juga mengatakan bahwa agama sejatinya difungsikan sebagai pembawa kemaslahatan. Yaitu terwujudnya perlindungan, pemberdayaan, dan pengembangan yang meliputi religjiusits, jiwa-raga, akal, keluarga, dan Harta kekayaan (ekonomi). Kemudian yang tak kalah pentingnya bahwa dalam mewujudkan maslahat, maka pelaksanaan agama itu berdasarkan kepada Asas kemudahan (at-taisir), Asas sesuai kemampuan, Asas tidak menimbulkan mudarat, dan Asas sesuai dengan Sunnah Nabi saw. (Cris)

Tags: Majelis dikdasmenPDM Kota YogyakartaSeminar
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Festival Gaharu, Ruang Para Pembaharu Sekolah Muhammadiyah
Berita

Festival Gaharu, Ruang Para Pembaharu Sekolah Muhammadiyah

16 Maret, 2023
FKM UNMUHA Selenggarakan Mini Seminar Tanggap Bencana Pada Ibu dan Anak
Berita

FKM UNMUHA Selenggarakan Mini Seminar Tanggap Bencana Pada Ibu dan Anak

13 Maret, 2023
K3S SD/MI Muhammadiyah Surabaya Gelar Showcase Literasi Mandiri
Berita

K3S SD/MI Muhammadiyah Surabaya Gelar Showcase Literasi Mandiri

12 Maret, 2023
Next Post
Tadarus

Fadhilah Berkumpul Membaca Al-Quran dan Mempelajarinya

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In