• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Januari 29, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kepastian Waktu dalam 25 Tahun Kalender Hijriyah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
22 Januari, 2023
in Analog
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Kepastian Waktu dalam 25 Tahun Kalender Hijriyah
Share

Judul               : 25 Tahun Kalender Hijriyah Wujudul Hilal (1444 H-1468 H/2022 M-2046 M)

Penulis             : Oman Fathurohman SW

Baca Juga

Festival Gizi ‘Aisyiyah di Garut Berlangsung Meriah

Musypimwil Resmi Dibuka, Tafsir Canangkan Industrialisasi di Jawa Tengah

Penerbit           : Suara Muhammadiyah

Cetakan           : I, November 2022

Tebal, ukuran  : xiii + 332 hlm, 16 x 23 cm

 

Sistem penandaan waktu adalah produk peradaban. Suatu peradaban tinggi memiliki sistem penanggalan yang baku, detail, dan pasti. Dalam peradaban maju, semua urusan memperhatikan kepastian waktu. Tanpa penanggalan waktu yang jelas, banyak aspek kehidupan menjadi serba tidak menentu. Buku 25 Tahun Kalender Hijriyah Wujudul Hilal karya Oman Fathurohman ini menjawab tantangan itu.

Terdapat beberapa jenis penanggalan. Pertama, Kalender Islam atau Kalender Hijriyah. Kalender ini menganut sistem edaran bulan (qomariyah) yang mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari. Kedua, Kalender Yahudi. Yaitu kalender yang menggunakan nama-nama bulan berdasarkan peredaran musim seperti Etanim, Bul, Abib, Ziw; pasca-pembuangan, menggunakan nama semisal: Nian, Iyar, Siwan, Tamus, Ab. Ketiga, Kalender Masehi atau Kalender Gregorian. Kalender Masehi digunakan di seluruh dunia dan berlaku universal, termasuk di dunia Islam. Tahun 1 Masehi dihitung dari masa kelahiran Isa al-Masih (Yesus Kristus). Sebelum tahun 1, disebut SM (Sebelum Masehi), BC (Before Christ), atau BCE (Before Common Era). Tahun setelah Masehi disebut AD (Anno Domini), atau CE (Common Era). Keempat, Kalender Lokal. Masyarakat Jawa memiliki sistem Pranotomongso (penanda musim), yang dikaitkan dengan aktivitas pertanian, bercocok tanam, atau menangkap ikan. Selain menggunakan panduan pergerakan benda-benda langit, juga mempertimbangkan fenomena alam hingga peristiwa meteorologi.

Bagi umat Islam, penandaan unit waktu Kalender Hijriah didasarkan pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Hingga saat ini, belum ada Kalender Hijriah Global yang berlaku tunggal. Dalam artian, satu kalender yang menerapkan satu hari di satu tanggal yang sama di seluruh dunia. Umat Islam memiliki banyak perbedaan dalam merumuskan kriteria kalender Islam, semisal kalender Islam kamariah hijriah dan nonhijriah. Dari segi perhitungan, ada kalender aritmatik dan kalender hisab hakiki. Dari segi zonasi, ada yang bersifat zonal, bizonal, tiga zona, dan empat zona.

Buku ini mengajukan suatu penandaan tanggal selama 25 tahun dengan kriteria hisab wujudul hilal, kriteria yang dipakai oleh Majelis Tarjih dan Tajdid. Kapan kapan maulid nabi atau kapan 27 Rajab atau kapan 10 Muharram hingga tahun 2046, semua terjawab tuntas.

Buku ini menggunakan pedoman penyusunan kalender sebagai berikut. Pertama, kriteria awal bulan yang digunakan adalah kriteria wujudul-hilal dengan tiga paramaternya: (1) telah terjadi ijtimak, (2) ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan (3) pada saat terbenam matahari bulan belum terbenam atau masih di atas ufuk. Kedua, marjak Yogyakarta dengan koordinat: (1) lintang -07° 48¢; (2) bujur 110° 21¢ BT; (3) tinggi tempat 100 m DPL. Ketiga, sumber data astronomis bulan dan matahari: Ephemeris Hisab Rukyat dalam program aplikasi Winhisab. Keempat, matlak wilayatul-hukmi Indonesia, dengan kriteria wujudul-hilal di marjak Yogyakarta. Kelima, waktu ijtimak dan terbenam matahari dalam WIB. (Muhammad Ridha Basri)

Buku dapat dibeli di Suara Muhammadiyah Store

Tags: Hisabkalendermuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Siti Noordjannah
Berita

Festival Gizi ‘Aisyiyah di Garut Berlangsung Meriah

29 Januari, 2023
Musypimwil Resmi Dibuka, Tafsir Canangkan Industrialisasi di Jawa Tengah
Berita

Musypimwil Resmi Dibuka, Tafsir Canangkan Industrialisasi di Jawa Tengah

28 Januari, 2023
Surat untuk Anakku
Motivasi

Surat untuk Anakku

27 Januari, 2023
Next Post
Wawancarai Calon Penerima Beasiswa, STIKesMu Tegal Makin Diminati

Wawancarai Calon Penerima Beasiswa, STIKesMu Tegal Makin Diminati

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Edutorial
  • Muktamar

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In