• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Minggu, Maret 26, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Amalan Ringan, Berat di Timbangan (Bagian 3)

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
1 Februari, 2023
in Opini
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Nadzar doa nabi isa

Ilustrasi

Share

Amalan Ringan, Berat di Timbangan  (Bagian 3)

Oleh: Tito Yuwono

Juwairiyah Radhiyallahu ‘anha

Istri Nabi ﷺ yang mulia

Ahli dzikir, lelah tak terasa

Banyak bertasbih, memuji Yang Maha Kuasa

Rasul  ﷺ Yang Mulia

Sangat sayang kepadanya

Baca Juga

Adab Menuntut Ilmu: Tidak Berlebihan dalam Makan

Tips Sambut Ramadhan Agar Ibadah Maksimal

Datang seraya bersabda

Dzikir yang ringan, berat timbangannya

Salah satu dari banyak kemurahan Allah Ta’ala adalah memberikan pahala yang besar atas amalan yang ringan. Amalan ringan namun berat di timbangan, juga amalan ringan yang memenuhi timbangan.

Ia adalah bacaaan سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ dan الْحَمْدُ لِلَّهِ

Amalan lain yang ringan dan keutamannya adalah dzikir yang diajarkan kepada Ummul mukminin Juwairiyah.

Pada suatu pagi Rasulullah ﷺ mendapati Ummul Mukminin Juwairiyah Radhiyallahu ‘anha berdzikir bertasbih dengan sangat lama. Kemudian Rasulullah ﷺ memberikan pengajaran dzikir yang lebih meringankan Juwairiyah radhiyallahu ‘anha, yang keutamaannya dan timbangannya sama dengan dzikir lama yang dikerjakan Juwairiyah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ جُوَيْرِيَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Artinya:” Dari Ibnu ‘Abbas dari Juwairiyah bahwasanya Nabi ﷺ keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai shalat Subuh dan dia tetap di tempat shalatnya. Tak lama kemudian Rasulullah ﷺ kembali setelah terbit fajar (pada waktu dhuha), sedangkan Juwairiyah masih duduk di tempat shalatnya. Setelah itu, Rasulullah menyapanya: “Ya Juwairiyah, kamu masih belum beranjak dari tempat shalatmu?”

Juwairiyah menjawab; ‘Ya. Saya masih di sini, di tempat semula Yaa Rasulullah.’ Kemudian Rasulullah ﷺ berkata: ‘Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat rangkaian kata-kata -sebanyak tiga kali- yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

.”Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.” …. (HR Imam Muslim)Pengajaran untuk Ummul Mukminin Juwairiyah radhiyallahu ‘anha tersebut juga pengajaran bagi kita semuanya. Dzikir yang sangat penjang sebagaimana dilakukan Ummul Mukminin Juwairiyah radhiyallahu ‘anha sangat baik, namun Rasulullah ﷺ dengan kasih sayangnya ingin lebih meringankan dalam menjalankan agama ini.

Sehingga memberikan pengajaran berdzikir yang lebih singkat yang timbangan dan keutamannya sama dengan dzikir yang lama sebagaiamana yang dikerjakan Ummul mukminin radhiyallahu ‘anha. Yaitu dengan dzikir berikut sebanyak 3x:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

(Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya)

Hikmah lain dari pengajaran Rasulullah ﷺ ini adalah dengan dzikir yang lebih ringkas dan penuh keutamaan ini, maka banyak aktivitas-aktivitas bermanfaat lain yang bisa dikerjakan, baik menunaikan kewajiban di keluarga maupun di masyarakat ataupun di tempat kerja ataupun kewajiban-kewajiban dan tugas lainnya.

Demikian tulisan singkat ini, semoga kita bisa mengamalkan dzikir yang singkat ini namun dengan timbangan yang berat, yakni sebanding dengan dzikir yang sangat lama sepagian.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Tags: Amalan RinganibadahTito Yuwono
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Perintah Makan Makanan yang Halal dan Baik
Opini

Adab Menuntut Ilmu: Tidak Berlebihan dalam Makan

20 Maret, 2023
Tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah Wakili 23 Universitas Indonesia Terbaik se-Asia
Berita

Tips Sambut Ramadhan Agar Ibadah Maksimal

17 Maret, 2023
Learning Loss
Opini

Adab Menuntut Ilmu: Tidak Berlebihan dalam Tidur

17 Maret, 2023
Next Post
Pelantikan Kepala SMP Muhammadiyah Salatiga dan Talk Show Bersama Pj. Walikota

Pelantikan Kepala SMP Muhammadiyah Salatiga dan Talk Show Bersama Pj. Walikota

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In